Lanjutan dr topic sharing sebelumnya, Part I.

Mengenai penduduk/budaya/manusia-nya, berikut adalah fakta2/pengalaman2 saya:

• Orang-orang India yg berpendidikan (yg saya kenal) rata-rata memang pintar-pintar, dan juga ramah dan pandai bergaul dan cepat sekali beradaptasi. Fluent in English walapun dgn dielek India tentunya. Sangat bertolak belakang dgn yg tidak berpendidikan (make sense doesn’t it)
  
• makanan pada umumnya terbagi dua jenis, vegetarian atau non-vegetarian, non-vegetarian itu adalah daging (ayam), jangan harap menemukan daging sapi atau yg lainnya, termasuk di McD.
  Silahkan coba vegetarian cheese burger (BigMac nggak ada), … nggak ketelen (jawanya: ora kolu) buat saya :D
  Utk yg jenis vegetarian, nggak jauh dr kari-kari-an, dhal (cocolan rasa kari kadang dicampur kacang merah, disebut chole) dengan nan (roti bakar tipis bunder), plus cocolan yoghurt putih. Ini juga nggak kolu buat saya, rasa kari kok campur asem yoghurt :O
  

Penyegar dahaga... Bombay (Mumbai) style

• Sapi-sapi masih bebas berkeliaran dijalan/trotoar

• Lalu lintas lebih hectic (tanpa aturan, selonong sana sini) dr Jakarta walau jarang ada kemacetan disini, dan membunyikan tuter/klakson wajib setiap 5 detik sekali, lebih sering lebih bagus kalau bisa. Jadi background noise disana adalah suara klakson yg bersahut2an :D
  Soal mobil, kalau saya perhatikan di jalan, 80% dalam kondisi tdk mulus, alias baret2 dan penyok2, walaupun itu mobil baru sekalipun. Tidak heran krn jalan pun juga dihuni mahkluk "lain"

• Penjual kaki lima/asongan dan pengemis disana sangat “gigih” dan “pantang mundur”: tetap mengikuti anda walaupun anda sudah mengatakan “tidak” atau berjalan lebih dr 20 meter, menyentuh atau memegang anda, menggedor (bahkan kadang berani membuka) kaca bis atau mobil anda dari luar, walaupun anda sudah pasang muka cuek :D
  

wah naek gajah enak juga tuh ye heheh kalo ada bajaj sih tinggal injek aje :D.

jadi pengen makan kanduri chicken nih gue :p

• Hampir semua penjual/pedagang, sopir bajaj, sopir taksi berbakat menipu anda untuk meraup keuntungan yg sebesar2nya kalau tahu anda bukan orang local alias turis. Pernah naik bajaj diputer-puter 45 menit supaya kelihatan jauh, padahal ternyata kalau jalan kaki 15 menit juga sampai :(
  Juga untuk urusan beli-membeli, tawar menawar hukumnya adalah wajib. Tawar 20-30% dr harga yg di beri penjual (harus segitu teganya), dan berjalan menjauh maka akan dipanggil/ditarik dan di kasih juga dgn harga tsb.
  

• Walaupun mobil2 Korea mulai menyerbu pasar India, tapi di India masih di produksi mobil dgn type Ambassador produksi HM (Hindustan Motor), dgn bentuk (dan mesin/interior/suspensi) yg hampir tidak berubah dgn mobil thn 50an (Jadi bisa beli brand new gres keluaran 2004 tapi “old look”). Mereka bilang “The best for Indian roads” (yg rusak dan berlubang). Mungkin mobil Korea akan keburu ancur suspensinya disini dalam 1-2 thn
  Oh iya orang India (setidaknya di perkotaan) menyukai mobil2 kecil/city car, seukuran Visto, walaupun mereka bertubuh besar2... penumpang jadi terasa “pas” bodi mobil. ;)

• Transportasi antar kota yg bisa diandalkan, relative tepat waktu (paling 5-15 menit telat) dan cukup bersih/nyaman adalah kereta api. India mempunyai jaringan kereta api terbesar di dunia, yg sering kita dengar diberita kalau terjadi kecelakaan/tabrakan, korbannya juga bisa ratusan :D

• Urusan waktu janji/appointment disini terkenal dgn IST (Indian Stretchable Time), artinya boleh ngaret semau gue. Nggak beda dgn jam karet di kita, tapi lebih parah sebetulnya krn disana macet jarang jadi nggak ada alasan telat bilang macet.
  
• Oh ya satu lagi, kalau melihat tiang/pilar atau pohon, orang India nggak langsung jogged atau nyanyi kok :D
• Sebagai fotografer, saya di nasehati utk tidak sembarangan foto orang, dari orang biasa sampai gelandangan sekalipun. Gelandangan biasanya akan meminta uang. Jika di daerah terpencil/luar kota, ada yg suka memeras dgn meminta bayaran yg nggak masuk akal.

Mehandi Art in the making

Tertidur atau ...?

Demikianlah cerita pengalaman saya, yg selama disana, mencoba merakyat dengan berbaur seperti mereka … makan makanan mereka, memahami dan mempraktekan budaya mereka (kalau bilang “ya/yes” kepala harus digeleng2), naik transportasi umum, dll.

Terima kasih. Semoga berkenan, maaf kalau text-nya terlalu panjang dan fotonya terlalu banyak.

Juga maaf kalau ada yg merasa tidak berkenan dgn isi tulisan saya ini (kali ada orang India yg jadi member FN), bukan bermaksud merendahkan India sama sekali. Bagaimanapun India is a great nation, mempunyai keaneka ragam budaya, ras dan bahasa yg luar biasa, pernah punya pemimpin kaliber dunia seperti Mahatma dan Indira Gandhi, beberapa great thinkers dan banyak entrepreneur kelas dunia.
Oh ya, India juga sudah punya senjata nuklir. ;)


TAMAT

menarik ceritanya bung yadi... thanks for sharing.... motret ce tuh ngak bayar kan ??

Bung Dedy: nggak bayar kok, mereka malah seneng (dan jadi ramah) begitu di tunjukin hasilnya.
Yg ini juga nggak. ;)

Ini contoh yg bayar... tidak harus sebetulnya, tapi hati saya merasa iba dan kasihan ngelihat gadis kecil yg melarat ini... cukup cantik, tapi begitu kotor dan sorot matanya berbicara banyak.... no future or very bleak future.... :((

Kebetulan saya berada di daerah yg terkenal draught (udara kering) yg permanen... beberapa ratus tahun belakangan,... begitu kering dan tidak ada apa2 kecuali reruntuhan benteng kerajaan kuno yg konon katanya kerajaan itu punah krn kekeringan yg berkepanjangan sampai sekarang .

thx ceritanya seru.. martabak di sana ada juga gak?

Makasih Oom oleh2xnya....seneng bisa liat sisi dunia lain :D

thank you for sharing a great story and great pictures

mantap sekali ceritanya.. dari street photography, in BW atau Color..

thanks for sharing pak, kapan kita bisa jalan jalan lagi kesana nih.. ? :)

hebat!! TOP BGT!!!!

makasih lagi....

Serru...& thank kyu....!

Oleh-oleh khas FNers. :))
Makasih. Enak legit nih ole2 nya

wah... asik banget cerita n foto2nya... thanks for sharing... :)

gw senang dengan liputannya mas Yadi... hasil fotonya memuaskan. :))