Oleh: Kristy Whanarahardja (2370) 20 tahun yang lalu
Kalau yg saya baca2 dari thread lain, bukaan diafragma besar (angka kecil, mis f/2.8) akan membuat FG/BG blur dibanding objek yg difokuskan, sedangkan bukaan diafragma kecil (angka besar, mis f/5.6 keatas) akan membuat FG/BG tetap tajam sama dgn objek yg difokuskan. Kalau utk foto landscape, umumnya keseluruhan gambar harus tajam, jadi harus pakai bukaan diafragma kecil (angka besar). CMIIW. Jadi kalau misal pakai KM DiMAGE A2 dgn f/2.8-3.5 apakah lantas kurang maksimal utk foto landscape? Jenis foto yg bagaimana yg umumnya menggunakan f/5.6-11?
Oleh: Gunawan Wibisono (26231) 20 tahun yang lalu
yak tul, untuk foto landscape Depth of Fieldnya (DOF) harus lebar, semakin kecil diafragma, DOF semakin lebar.
skrg saya jadi bingung, apa ada lensa yg bukaan diafragma nya diatas f/11? yg jelas mungkin saya yang kurang ngerti bedanya antar f (huruf kecil) dan F (huruf besar). apa sama? lantas kalau misal /11 /22 itu dapat dari mana? apa bisa dgn lensa f/2.8-3.5 misalnya? maaf, saya pemula jadi masih awam soal ini.
Oleh: B. Minata (729) 20 tahun yang lalu
Yang tertulis biasanya ukuran maximum (atau minimum?) nya saja. Minimumnya biasa tidak tertulis. Contohnya lensa Canon 24-70/2.8, rangenya dari 2.8 sampai 22. Canon 70-200, dari 2.8 sampai 32. F kecil dan besar sama saja. Kalau f/2.8-3.5, biasanya buat lensa zoom. Misalnya kalau zoomnya 28-135, berarti di 28mm dia maximum bukaannya 3.5, tapi di 135mm bisa sampai 2.8.. atau terbalik ya? O:)
Yang saya tau kalau misalnya utk KM DiMAGE A2 lensa 28-200mm f/2.8-3.5 itu berarti maks bukaan 2.8 di 28mm dan 3.5 di 200mm. CMIIW. nah kalau memang betul maks ga ditulis di spek, lantas tau/itung dari mana tuh /8 /11 /22 dst?
Oleh: iing Gunawan, sidoel (27236) 20 tahun yang lalu
saya sih biasa pake f8-f11 soalnya disini kemampuan lensa paling maximal :).
Oleh: Dedy P Putra (5942) 20 tahun yang lalu
kalau saya suka pakai f16 :D
Oleh: Andreas Darmosaputro (18715) 20 tahun yang lalu
Teorinya, makin kecil bukaan / f-nya, makin dalam DOFnya, jadi untuk landscape, pakai bukaan yang paling kecil. Tapi...masing2 lensa optimal di f yang berbeda2, jadi ambil komprominya...Untuk Sigma 15-30, misalnya (walaupun saya ngga tau exactly optimalnya di f berapa) untuk landscape saya biasanya pakai f/13-16. Hasilnya biasanya tajam di 100% crop, even sebelum post-processing.
Oleh: Yadi Yasin (116383) 20 tahun yang lalu
Setuju dgn yg diatas. Yg lebih penting kita harus tahu spec dan test result dr lensa kita kalau memang ingin hasil yg maksimal, bisa lihat di review dr lensanya, di bukaan berapa lensa itu lagi tajem2nya, di zoom berapa lensa itu paling tajem, minimum distorsi, dll, krn ketajaman dan distorsi gambar di pusat/titik tengah gambar bisa berbeda dgn di pojok2 gambar (MTF chart, dll). Nah untuk tahu itu hanya bisa diketahui dgn melihat review yg dilakukan oleh para expert utk lensa tsb.
Oleh: Yoni Tan (13785) 20 tahun yang lalu
Kyaknya Kak Kristy agak bingung dengan kamera Minolta Dimage A2 yang dimilikinya yah ? Untuk kamera digital terutama yang consumer type baik prosumer maupun point and shoot itu memang mempunyai bukaan diafragma sampai f/8 utk minimum apperture-nya (ada juga beberapa yang mempunyai f/11). Lha biasanya untuk kamera SLR (lensa-nya yg bisa diganti-ganti) baik digital maupun film itu biasanya mempunyai minimum apperture sampai f/22 ataupun beberapa lensa malahan mempunyai f/45. Dalam hal ini jelas dengan Minolta Dimage A2 yang dimiliki oleh Kak Kristy terbatas sampai dengan f/8 saja untuk minimum apperture-nya krn memang dari sononya (lensa bawaannya) itu sudah demikian. Biasanya sih kalau pakai prosumer (saya memakai Powershot G2), f/4 ataupun f/5.6 saja sudah cukup kok karena DOFnya sudah cukup dalam sehingga dengan bukaan itu hampir semua landscape bisa tercakup dalam ruang tajamnya, dengan perkecualian untuk foto dengan menggunakan foreground yang jaraknya jauh banget dengan background yang harus mau tidak mau memakai f/8 ataupun yang paling kecil. Semoga tidak malah tambah 8-}
Oleh: Carlo Alexander Kawilarang (24098) 20 tahun yang lalu
Bung B Minata.. terbalik tuh.... kalo 75-300 4-5,6 biasanya kalo di 75 bukaannya terbesarnya 4, kalo di 300 jadi 5,6
Kalo saya lihat Konika minolta DImageA2di dpreview aperture minimumnya f/11, disetel dari Av mode aja kan..
Oleh: Andi Lubis (14072) 20 tahun yang lalu
Faktor ruang tajam (DOF) :
Oleh: Judhi Prasetyo. (38908) 20 tahun yang lalu
Idealnya untuk memotret landscape pakai kamera apapun, coba setel ke diafragma paling sempit (angka paling besar) yang mungkin dicapai, lalu diimbangi dengan penyetelan lama waktu bukaan seperlunya (perhatikan light meter). Tapi khususnya untuk pemotretan malam, kadang kita tidak bisa mencapai bukaan paling sempit karena terbatas waktu bukaan shutter yang tidak bisa terlalu lama, apalagi di kamera prosumer yang biasanya terbatas hanya 13 detik maksimum. Untunglah untuk kamera digital prosumer hal ini tidak masalah, soalnya dengan ukuran sensor yang jauh lebih kecil daripada satu frame film 35mm maka ruang tajam tetap cukup luas walaupun diafragma disetel ke f/3.5 misalnya.
Oleh: Haryanto R (6495) 20 tahun yang lalu
aku pernah pake f/2.8 mayan juga, ruang tajam bisa dalam kalo f segitu kalo fokusin ke yg jauh, 1/3 kedepan subjek 2/3 kebelakang dof nya, biasa sih 8,11,16 atau 22
terima kasih atas informasi2nya, skrg saya tau lebih banyak soal diafragma. :) mungkin perlu ditambahin, pengaturan diafragma juga bergantung dari seberapa focal length lensa (wide atau zoom) dan bagaimana kita mau gambar/posisi objek vs foreground/background. tapi sepertinya belum ada yg jawab pertanyaan saya, yaitu kalau kita liat spek lens tanpa liat/pegang langsung (misal Nikkor AF-S 18-70mm f/3.5-4.5G IF ED DX), dimana bisa tau bukaan diafragma terkecilnya (angka besar) spt f/11 f/22? apa tetap harus diliat langsung tulisan di lensa nya? kenapa ga ditulis f/3.5-f/22 misalnya, malah f/3.5-4.5? maaf mungkin pertanyaan 'bodoh', maklum pre-pemula.
Oleh: pramana sudiro (30467) 20 tahun yang lalu
Nikkor AF-S 18-70mm f/3.5-4.5G IF ED DX artinya pada focal length 18mm diafragma terbesar adalah f/3.5 dan berangsur-angsur mengecil sampe f/4.5 pada focal length 70mm. Jadi pada focal length 70mm anda tak bisa pake diafragma f/3.5 tetapi bisanya pake f/4.5 dan yang lebih kecil lagi, misalnya f/5.6, f/8, dst. Diafragma terkecil yg bisa dipake biasanya bisa dilihat tertulis pada body lensa atau spesifikasi lensa.
Oleh: Ade Realdy (18730) 20 tahun yang lalu
f/8 and be there
Oleh: Fajar Widharta (7360) 20 tahun yang lalu
like Ansel once said to his students to avoid more argument: "Use F/64!"
Oleh: Donny Kurniawan, ACMP (10552) 20 tahun yang lalu
saya sangat setuju dengan pendapat kalian tentang aperture :) bagus bagus!
Oleh: Budi Santoso Agung P (14506) 20 tahun yang lalu
gimana dgn jenis sinar yg diinginkan? mungkin ini juga bisa diperhitungkan selain DOF dalam foto landscape/nature... kita bisa pilih bukaan kecil utk DOF yg luas/dlm, sedang bila kita ingin sinar yg masuk lembut, diperhatikan juga speednya, makin lama speednya makin lembut sinarnya... kalo ingin agak keras/kontrast, spt efek star misalnya speed hrs cepet... kita bisa atur speed juga dari settingan ISO bagi yg pake kamera digital atau bila ingin lebih lama speednya bisa pake filter ND.. jadi teorinya pertimbangkan DOF dulu (atur bukaannya) lalu efek sinar yg diinginkan (atur speednya) itu sebagian yg kutahu (teorinya).. prakteknya aku jg masih susah :D ...kadang sinar yg bagus, waktunya cepet sekali... semoga membantu :)
Oleh: Fadil Aziz (7946) 20 tahun yang lalu
Kak Kristy, saya ingin mencoba menjawab pertanyaan terakhir Anda, mengapa bukaan terkecil tidak pernah ditulis di spec. lensa. Selama ini yg ditulis selalu bukaan terbesar. Pertama, Anda harus ingat bahwa f/3.5-4.5 bukanlah rentang bukaan dari yg terbesar hingga yg terkecil. Itu adalah informasi bukaan terbesar pada posisi 18 mm dan 70 mm utk contoh lensa diatas. OK, sekarang alasannya. Mungkin ada semacam 'asumsi' dasar produsen bahwa fotografer lebih mementingkan bukaan terbesar yg memang banyak gunanya seperti pada jurnalistik, olah raga, juga wildlife, low light photography, dll. Jadi jelas dlm hal ini memang tidak 'memihak' kepada landscape photography (memotret landscape juga tidak harus selalu menggunakan bukaan terkecil ). Mungkin asumsi ini sudah perlu direvisi :) Bukaan terbesar mempengaruhi disain lensa, kualitas dan harga serta akhirnya kelas lensa tsb. Sehingga informasi bukaan terbesar sangat berguna bagi fotografer terutama pd waktu akan membeli. Bukaan terkecil utk lensa SLR umumnya sama: f/22 (kecuali beberapa jenis lensa). Sementara bukaan terbesar bervariasi. OK, jadi pentingnya bukaan terbesar memang tak perlu diperdebatkan lagi. Tetapi tetap saja mengapa informasi bukaan terkecil tidak dicantumkan? Mungkin utk simplifikasi..? Atau juga karena alasan pertama tadi...? Saya pun tidak tahu pasti.
Oleh: KHAIRUL ANAM (410) 20 tahun yang lalu
yang saya tau dan yang sering saya pake yaitu bukaan diafragmanya 11/16KARNA GUA NGEBACA MATAHARINYA BUKAN AWANNYA KARNA MATAHARIITU KAN SANGAT KERAS SEKALI LO CAHAYANYA BATUL BEGITU BUKAN .......... MAKLUM BARU BELAJAR