Oleh: Mira TJ (4738) 20 tahun yang lalu
Saya sudah baca thread tentang multiple exposure pada kamera dengan contoh foto bunga (barang bergerak, non still life). Yang saya ingin tahu agak berbeda. Guru moto saya dulu, kalo moto gereja/bangunan kelabu, suka pakai teknik multiple exposure. Dia classic photographer, jadi tidak pernah main olah digital. Sayang saya ngga ada kesempatan lagi untuk bertanya sama dia, mengapa dia menggunakan teknik multiple exposure untuk memotret arsitektur gedung, toh gedungnya diam saja, tidak bergerak-gerak. Apakah efek multiple exposure mirip-mirip dengan multiple blending mode pada olah digital? Buat yang awam dengan multiple blending mode pada olah digital, efeknya adalah menggelapkan yang gelap dan menerangkan yang terang. Kalau efek multiple exposure pada kamera berbeda dengan multiple blending mode pada olah digital, ada yg bisa kasih contoh foto dengan efek multiple exposure yang obyeknya bukan barang bergerak, tapi arsitektur atau still life? Tengs yoooo...
Oleh: Hendrik Ronald (5349) 20 tahun yang lalu
Dulu gurunya Mbak Mira ini Multiple exposurenya pada object yang sama?
Yuppp. Tidak bergerak atau bergeming.
Oleh: D. Setiadi (81319) 20 tahun yang lalu
Setau saya teknik multiexposure untuk indoor, supaya mendapat metering yang dalam keadaan sulit ( biasanya low light ). Seingat saya lagi....jadi shutter sama aperturenya disetting beda-beda pada 1 frame. Entah itu 3 atau > 3 kali. Seingat saya lagi...di contoh foto pertama ( tanpa multixposure ) keliatan gelap. Tapi contoh foto ke 2 dan 3 itu, keliatan balanca lightingnya/ tidak under. Setelah dishoot beberapa frame.Itu seingat saya loh....bacanya udah lamaaaaaaaaaaaaaaa.....:(Kalau saya ada waktu, saya coba cari lagi bukunya...gak janji loh...;;)
Oleh: Grace Utomo (10175) 20 tahun yang lalu
Mpok Mira, kalo multiple exposure di kamera, saya ndak ngerti :D. Saya buta soal kamera :((. Tapi kalau blending mode di PS, mungkin yang di bawah ini bisa membatu :). Eh, sori kalo kebanyakan...hihihi Dengan mode blend, anda bisa bermain-main dan bebas berekspresi dengan layer sepuasnya. Tinggal memainkan nilai Opacity dan mode blend, yang berfungsi menggabungkan warna pada layer aktif (selain layer background) dengan warna pada layer di bawahnya. Anda mungkin tidak bisa memprediksikan hsil tiap operasi. Jika anda tidak menyukai sebuah mode blend, anda bisa dengan mudah berpindah ke yang lain. Jadi, sering-seringlah mencoba dan berekspreimen, dan lihat apa yang terjadi. (Disadur dari buku Look and Learn Photoshop, Deke McClelland) LAYER TEMBUS CAHAYA Tingkat opasitas setiap pixel pada layer didefinisikan oleh mas transparansi dari layer tersebut. Anda kemudian bisa mengurangi opasitas layer menggunakan nilai Opacity. Layer yang tidak 100 persen opaque disebut diangap tidak tembus cahaya, yang berada di antara opaque dan transparan. NILAI OPACITY Ketikkan nilai antara 1 dan 100 persen ke dalam kotak Opactity. Nilai yang lebih rendah akan ‘melumerkan’ layer ke dalam layer di belakangnya. Jika mengurangi nilai Opacity tidak menghasilkan efek yang diinginkan, ini saatnya menggunakan kembali mode blend. MODE BLEND: a. NORMAL. Mode Normal pada dasarnya bukanlah suatu mode sama sekali. Tidak ada perhitungan khusus yang diterapkan kepada pixel, selain yang diterapkan oleh nilai Opacity. Jika anda berekspreimen dengan mode blend dan ingin kembali ke tempat aman, pilihlah mode normal. b. DISSOLVE. Apabila Normal sedang aktif, pixel-pixel tembus cahaya (baik didefinisikan oleh mask transparansi, layer mask, atau nilai Opacity), akan bercampur secara menaik dengan pixel di belakangnya. Di sisi lain, mode Dissolve merepresentasikan sifat tembus cahaya dengan secara acak menyebarkan pixel opaque dan transparan, sebuah teknik yang disebut dengan istilah dithering. c. MULTIPLY. Bayangkan anda mentransfer layer aktif ke slide 35 mm, dan semua layer di bawahnya ke slide lain. Kini letakkan satu slide di depan slide lain., dan letakkan di depan cahaya. Cahaya harus melewati dua layer film. Jadi, satu satu slide akan menggelapkan slide yang lain. Ini adalah efek yang dihasilkan oleh Multiply. d. SCREEN. Kali ini, amatilah kedua slide yang sama tersebut dan letakkan pada proyektor terpisah. Sorotilah kedua proyektor pada layar yang sama agar kedua slide saling bertumpukan. Karena setiap proyektor menerangi lingkungan, satu slie akan menerangi slide yang lain. Mode Screen ini meniru efek ini. e. OVERLAY. Ini dan dua mdoe berikutnya, yaitu Soft ight dan Hard Light, menggabungkan elemen dari Multiply dan Screen. Overlay ebrfunsi menggelapkan warna gelap dan menerangi warna terang untuk membuat penggabungan gambar yang merata. Pilihlah mode ini apabila jika anda mengurangi nilai Opacity tidak mendapatkan hasil yang diharapkan. f. SOFT LIGHT. Jika Overlay menghasilkan efek yang terlalu terang, cobalah mode Soft Light. Walaupun mode ini serupa dengan Overlay dengan setting Opacity yang dikurangi, Soft Light akan menghasilkan warna mati dengan transisi yang lebih halus. Ini adalah mode yang sempurna untuk membuat efek hantu. g. HARD LIGHT. Mode ini adalah kebalikan dari Overlay, yang ebrarti jika diterapkan pada layer aktif akan mengahsilkan efek yang sama seperti menerapkannya pada layer di bawahnya. Sebagai contoh, menerapkan Hard Light pada gambar pohon ilalang akan menghasilkan efek yang sama seperti menbalikkan layer dan menerapkan Overlay pada ilalang. Jadi apabila Overlay menekankan pada latar belakang, Hard Light menekankan pada layer aktif. Jika Overlay memberi hasil terlalu lembut, cobalah mode Hard Light ini. h. COLOR DODGE. Namanya diambil dari tool dodge. Mode ini menambahkan tingkat terang dari layer yang sedang aktif pada layer di bawahnya. Pada dsarnya ini adalah versi yang lebih tinggi dari mode Screen, dan berfungsi mengubah pixel yang paling terang pada layer menjadi cahaya utih yang terang. i. COLOR BURN. Mode ini mengurangi tingkat terang layer aktif dari layer-layer di bawahnya. Jika Color Dodge menerangi gambar dengan semacam lampu kilat, color Burn adalah gelap yang tersisa setelah lampu kilat mati. j. DARKEN. Pilihlah mode ini untuk menampilkan pixel pada layer aktif yang lebih gelap daripada pixel d belakangnya. Tidak seperti Multiply, Darken tidak mencampur warna, kecuali menghitung pada setiap channel warna secara terpisah. Jadi gunakanlah Darken apabila anda ingin menyembunyikan pixel terang dan menampilkan pixel gelap. k. LIGHTEN. Mode ini hanya menampilkan pixel yang terdapat pada layer aktif yang lebih terang dibandingkan pixel pada layer dibawahnya. Pilihlah Lighten apabila anda ingin menyembunyikan pixel gelap dan menampilkan pixel terang. l. DIFFERENCE. Seeprti namanya, mode ini mencari perbedaan antara tingkat terang pada layer aktif dengan layer di bawahnya. Hasilnya adalah seperti klise sebuah foto, di mana pixel yang dipengaruhi membalik pixel yang dibelakangnya. Cobalah jika anda sedang ingin membuat sesuatu yang tidak lazim. m. EXCLUSION. Seperti Difference, Exclusion menggunakan laeyr aktif untuk membalikkan layer di belakangnya. Perbedaannya, mode ini mengubah semua warna menengah menjadi abu-abu. Gunakanlah apabila anda ingin menghisap warna dari efek Difference. n. HUE. Gunakanlah mode ini untuk mencampur warna inti (hue) dari layer aktif dengan nilai saturation dan luminosity dari layer di bawahnya. o. SATURATION. Istilah saturation memiliki arti intensitas warna, mulai dari yang paling cerah hingga abu-abu. Mode ini menggabungkan nilai saturation dari layer aktif dengan nilai hue dan luminosity dari layer di bawahnya. p. COLOR. Menggabungkan kedua mode sebelumnya, mode Color mencampur hue dan saturation dari layer aktif dengan tingkat luminosity dari layer di bawahnya. Ini adalah mode yagn paling tepat apabila anda ingin menggunakan layer untuk mewarnai gambar di bawahnya. q. LUMINOSITY. Kebalikan dari mode Color adalah Luminosity. Mode ini mencampur tingkat luminosity (terang atau gelap) dari pixel yang terdapat pada layer aktif dengan nilai hue dan saturation dari layer di bawahnya. Ini seperti mencampurkan gambar grayscale ke dalam warna gambar yang lain. 8-}lieur pisan euy...
Oleh: Kristupa W Saragih (176444) 20 tahun yang lalu
Tool-tool di Photoshop dibuat berdasarkan hal-hal yang bisa dibuat pada enlarger di dark room.
Oleh: Indi Soemardjan (7483) 20 tahun yang lalu
tool-tool = alat-alat?
Meneer, menarik tuh(adoooo, sori, kebiasaan di YM manggil Meneer, susseee ni kalo diganti jadi Setiadi, hihihihihi). Low light condition yah? Mungkin benar juga. Cuma guruku dulu itu motonya outdoor. Memang langit lagi kelabu waktu itu, sekitar 50F udaranya waktu itu, pas fall, dinding gereja kelabu, everything so drab...makanya aku pikir ada hubungannya dengan multiple blending mode. Cuma kan outdoor...segelap2nya semendung2nya outdoor kan, direct sunlight loh, ngga ketutup pohon atau dedaunan waktu itu. Pusing kan? Hmmmm...apa mau uji coba ya? Rasanya F65 ngga bisa multiple exposure deh.
Gue pake F801...ada fasilitas MEnya.Sebetulnya bisa aja untuk outdoor atau indoor. Asal posisi kamera gak bergerak/ bergeser aja....
Oleh: Haryanto R (6495) 20 tahun yang lalu
wiihhhh mbak grace rajin, makasih penjelasan panjang lebarnya , salut deh
Oleh: Budiarto Gondowijoyo (14643) 20 tahun yang lalu
bisa juga teknik multiple eksposur untuk motret gedung saat magrib,misalnya pemotretan pertama diambil saat menjelang magrib,di mana detil-detil gedung masih nampak dg jelas selanjutnya pemotretan kedua dilakukan setelah lampu-lampu dinyalakan dan langit telah gelap,dg pengukuran cahaya berdasarkan lampu-lampu tsb.Hasilnya detil gedung dan lampu sama-sama terekam detilnya,sedang bila diambil seperti biasa umumnya kontras gambar terlalu tinggi,sehingga salah satu harus dikorbankanMemang perlu persiapan yg matang karena hanya menghasilkan 1 jepretan saja,kecuali bawa beberapa kamera&tripod,atau menggunakan film sheet.Teknik yang sama dpt dilakukan di dalam ruangan untuk kombinasi cahaya ambient dengan flash.
Oleh: Suryo Wibowo (25088) 20 tahun yang lalu
mirip2 ama yang dikemukakan oleh D.Setiadi di atas. foto dengan menggunakan mulitple exposure seharusnya mempunyai konsep yang kuat. perlu diperhatikan dalam multiple eksposure adalah warna/intensitas cahaya pada background yang ada. jika Background tsb berwarna gelap atau bahkan hitam total, maka kompensasi cahaya tidak perlu dilakukan, karena dengan sendirinya, obyek yang mempunyai intensitas cahaya lebih banyak dari BG yang gelap itu akan diblending ( spt kalau di photoshop ada mode "lighten" ) Tetapi jika Background yang ada mempunyai warna yang bukan hitam, atau warna-warni atau bahkan terang benderang, maka biasanya dilakukan kompensasi. Kompensasi/korektur EV yang perlu dijalani, yang saya tahu adalah sebagai berikut: foto pertama: 0 EV foto kedua: -1 EV foto ketiga: -1,5 EV foto keempat: -2 EV dst dengan -0,5 EV dari nilai EV dari Exposure sebelumnya Jangan salah mengerti, angka2 diatas bukan suatu patokan yang mesti dan harus dijalani. Itu hanya sebagai bantuan saja, karena hal ini juga kita cuma bisa menyerahkan kepada fotografer sendiri, apa yang ingin dia lakukan. D. Setiadi mempunyai pendapat yang patuh pada buku panduan fotografi ya :D :D. D. Setiadi: "Sebetulnya bisa aja untuk outdoor atau indoor. Asal posisi kamera gak bergerak/ bergeser aja...." Multiple Exposure bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja, terserah fotografer. Kamera bergerak pun juga tidak masalah, jika multiple exposure yang dilakukan adalah bukan untuk membuat foto yang biasa disebut sebagai foto kembar, yaitu dua orang atau lebih terlihat di foto yang pada dasarnya adalah satu orang yang sama. Untuk foto2 jenis ini memang perlu bahwa kamera tidak bergerak, supaya background yang ada juga sama. Tetapi jika Background sudah berwarna hitam, maka kamera bergerak pun tidak jadi masalah, asal fotografer tahu dimana dia harus meletakkan motiv selanjutnya. Ada filter yang dinamakan "dual image filter". Filter ini dibuat khusus untuk membuat foto kembar tersebut ( tetapi hanya bisa 2 kali saja ). Filter ini separuh berwarna hitam yang tidak tembus pandang dan separuhnya lagi tembus pandang seperti filter2 lain. Prinsipnya sama, tembakan pertama mengambil separuh pertama, lalu filter diputar dan memotret separuh kedua. yang hitam akan otomatis terkena blending "lighten". jika menggunakan filter ini, sepertinya nggak perlu lagi kompensasi EV. tapi, seperti telah saya coba ungkapkan di atas: memerlukan konsep yang kuat, bukan asal motret saja, imo. masih belum menjawab pertanyaan utama Apa bedanya multiple exposure pada kamera dan multiple blending mode pada olah digital? menurut saya kok pada prinsipnya sama saja, apalagi melihat penjelasan dari mas Grace dan mas Kristupa. kalau ada yang salah, tolong minta dikoreksi :D :D. thx.
Oleh: Dedy P Putra (5942) 20 tahun yang lalu
mungkin bedanya kalau pakai multiple exposure pengerjaannya langsung dari kamera. tapi kalau pakai PS pengerjaannya pakai computer... mungkin itu dibuat supaya pengerjaannya lebih mudah . :D
kak Suryo : maksud kalimat itu tergantung kemauan si fotografernya, bagaimana fotonya mau dihasilkan. Mau digerakin juga boleh tuh...:)Namanya juga masih belajar...maklumin dong kalo masih nyontek di buku....:)
Oleh: Irwansyah S (52460) 20 tahun yang lalu
Lagi-lagi tulisannya Grace sudah saya print dan simpan. Thanks [-o
Oleh: iing Gunawan, sidoel (27236) 20 tahun yang lalu
makasih yah grace, hehe jelas banget
:(( jadi teringat lagi sama S2Pro (S3Pro kan blon beredar, lagian kalo beredar, mahal !) satu-satunya digital SLR yang punya fasilitas multi exposure. Thanks' semuaaaaa. Bisa disave semua nih infonya.