Oleh: Muhammad Hifdhiy (3729) 20 tahun yang lalu
Biasanya saya mencuci film hitam putih yang dipush ikut di kamar gelap saudara, sekalian minta dicuci dan dicetak oleh yang sudah mahir dan nggak ada masalah Biasanya juga saya suka mencuci dan mencetak di satu lab yang sama dengan proses normal (tanpa push) sekalian contact printnya yang rata-rata greyscale total, mengingat susah di bandung mencari lab yang bisa "push2x" an. Kali ini saya mencoba mencuci dan mencetaknya di dua lab yang berbeda (keduanya temasuk yang paling tenar di bandung). mencuci (ISO 100 ke 400, dengan fuji neopan) di lab "A" + contact printnya yang agak sepia. lalu setelah melihat contact printnya yang saya anggap normal, saya mencetaknya di lab "B". Dengan tenang saya mencetak lumayan banyak + ukurannya yang rata-rata 5R-8R setelah mengambil hasilnya ternyata :(( hasilnya mengecewakan, sangat pucat, 'peang' kalau orang sunda bilang, tonal keseluruhan naik tinggi sekali. tanpa complain, saya pulang karena pada saat itu dipikiran saya terpikir bahwa ini kesalahan saya mengeksekusinya ... "dasar orang nggak bisa motret" :">, dalam hati tapi setelah dipikir-dipikir :-? ini foto naik tonalnya keseluruhan bukan sekedar kesalahan eksposure. Saya gunakan pengukuran di analog pada kamera digital (dengan iso dan pencahayaan sama), hasilnya normal, bahkan di bracket sampai +- 2 stop, setahu saya ini tidak mempengaruhi tonal keseluruhan. bahkan saya pernah mencetak dari kamera tua yang sudah mati/kacau meteringnya, hasilnya bisa dianggap wajar. jadi ini kesalahan siapa ? 8-} proses cuci yang tidak akurat/salah proses push, atau contact print yang menyesatkan proses cetak yang sembarangan/tidak akurat atau mohon maaf kalau memang kesalahan saya mengeksekusinya atau memutuskan ukuran pushnya, berarti memang saya yang sembrono. maaf kalau menyita waktu, this is first happening :D, mohon sarannya dan semoga berguna.
ini salah satu foto
ini di contact print
atau, seingat saya di foto ini kondisi pencahayaan sangat kurang, kalau logika aja pling kan jadinya gelap bukan jadi benderang begini
Oleh: Arbain Rambey (103716) 20 tahun yang lalu
Yah...itu sih yang nyetak mutunya jelek Dik....Sekali-sekali coba deh nyetak sendiri. Menyenangkan kok...COba macam-macam kontras kertas....AGak mahal memang, tapi ilmu yang kau dapat tidak sia-sia.....
Oleh: david hermandy (3403) 20 tahun yang lalu
Sayang tidak dijelaskan proses cetaknya dicetak warna (C-41) atau cetak BW, dari hasil yang foto terlihat jelas kalo cetakannya under, entah under expose atau under develop. Perkiraan saya under expose. Foto yang cenderung pucat seperti itu biasanya dari negatif yang under juga (under expose atau under develop) Pemilihan film juga sangat berpengaruh, saya belum pernah menemukan data resmi dari fuji tentang proses neopan 100 dengan developer standard seperti D76, TMax developer, ID-11, Ultrafin dll. apalagi data untuk proses push. Sebaiknya gunakan film yang lebih bagus seperti Fuji Neopan 400, Ilfor Delta, FP4, HP5, Kodak TMax, TriX atau yang setara. Untuk memproses film sendiri tidak terlalu sulit, modal awal memang agak besar, total invest bisa sekitar 200-600 ribu untuk peralatan, sedangkan biaya proses per roll jauh lebih murah dikerjakan sendiri hanya sekitar 4 ribu perak per roll. Keuntungan dari proses sendiri adalah total kontrol terletak pada kita sendiri. :)
Oleh: Andrian Purnama T.S. (10973) 20 tahun yang lalu
Hmmm Tambahan aja, kontak print sama hasil akhir seharusnya memang beda, karena kontak print seluruh negatif kita diolah dengan exposure yang sama di enlarger. Tapi kasus anda memang kayaknya yang nyetaknya rada gemblung karena masa kontak print lebih bagus dari cetakan :) Mungkin kontak printnya dikasihin mas dan bilang saya mau dicetakin seperti ini ... Cheers
Oleh: faisal adrian zein (1379) 20 tahun yang lalu
Mas Hifdhiy, ceritanya agak panjang nih... Sampai ada gambar di atas kertas foto, ada beberapa faktor. Faktor pertama: film. Kenali film anda: sifat nya, rentang abu-abunya, grain-nya, dst. Bisa trial and error beberapa film, untuk referensi pilihan. Bisa diskusi dengan pencinta hitam putih yang lain, tanya alasannya kenapa film itu menjadi favorit. Ada yang suka kontrasnya, grainnya, dll. Sesuaikan dengan selera anda. Faktor kedua: eksekusi pemotretan. Exposure yang benar akan membuat negatif yang enak untuk dicetak (sesuai dengan keinginan dan tema foto anda). Yang dimaksud exposure yang benar ialah penempatan 'mid tone' (atau ada yang bilang 18% gray/photographer's gray/skin tone/zone 5) pada tempat yang tepat sesuai tema foto (OE atau UE adalah RELATIF terhadap tema foto anda). Faktor ketiga: proses film. Di sini yang berperan adalah prosesornya (orangnya), chemicalnya (adukannya, apakah chemical bekas/kadaluwarsa, jenis chemical-nya tepat atau tidak, dll). Kalau film diproses menggunakan chemical yang tepat (sekali lagi RELATIF terhadap tema foto anda, maksudnya bisa push/pull), anda akan mendapat hasil yang diinginkan. Faktor terakhir: cetak film. Ini masih tergantung SDM nya. Selain itu jenis mesin, jenis lampu nya, filter kontrasnya, jenis kertasnya, dan lagi-lagi chemical-nya. Kalau semua tepat (TEPAT di sini maksudnya SEPERTI YANG ANDA INGINKAN), maka Anda akan mendapatkan hasil yang memuaskan. Kalau ada kesempatan, saya menyarankan Anda untuk belajar mencetak sendiri. Sebagai final eksekusi, masalah perbedaan hasil akhir dan c/p, CONTACT PRINT HANYA UNTUK REVIEW bukan untuk menentukan kualitas gambar. Saya sih lebih percaya dengan langsung membaca negatifnya. Semoga saran saya bermanfaat.
Oleh: Judhi Prasetyo. (38908) 20 tahun yang lalu
Coba di scan negative-nya mas pakai scanner yang bagus, lalu bandingkan sama hasil contact print dan cetakannya.
makasigh...makasigh kalau memang ini kesalahan ekspose, saya anggap terlalu jauh tonenya naik, seingat saya masa sih sampai kesalahannya 2-3 stop. UE atau OE kan masih ada bagian-bagian yang tampil prima apalagi masalah high key dan lowkey, kecuali kondisi pencahayaannya yang kontrast tinggi. seingat saya juga kondisi pencahayaan pemotretan adalah masih normal. apalagi pengukurannya spot pada bagian grey 18% atau bagian shadownya dilihat dari negatif juga ada bagian zone5-9 yang hilang begitu saja saya ya yang salah ekspose ?, atau orang lain, :(( beneran harus punya kamar gelap sendiri
Oleh: Goenadi Haryanto (69924) 20 tahun yang lalu
Kalau masih ada kesulitan dengan mengevaluasi cuci cetak hitam putih, untuk di Bandung, coba kontak: Bapak Dayat Ratman, di kampus UnPas-Setiabudi, beliau yang mengajar kamar gelap kepada para mahasiswa. Beliau juga adalah asisten alm. Pak Leonardi Rustandi. Jadi mestinya beliau dapat membeikan cara2 terbaik untuk mencuci foto hitam-putih. No tel. UnPas: (022) 200 6468, 2001 1984, 2009513. Tanyakan hari apa beliau mengajar, atau kalau dapat, tanya no. telepon rumahnya.
Oleh: Trisnadi Sutrisno (4225) 20 tahun yang lalu
Kalau dilihat dari contact-print-nya, kondisi cahayanya memang keras. Kalau dari hasil cetaknya, lebih ke arah kualitas nyetaknya sih, kurang mateng. Contact print sama hasil cetak emang nggak pernah sama.
Oleh: Indi Soemardjan (7483) 20 tahun yang lalu
Oleh: A. Raditya Pratistha D,Ndoro Tuan (44548) 20 tahun yang lalu
Indi...forum ini bukan tempat promosi...b-(b-(...dasar wallface
Oleh: Valentinus Sujono, Gaban (462) 20 tahun yang lalu
sepertinya sih kurang matang kak.. kurang lama di expose waktu nyetaknya..