Oleh: Maulana Muzaqi, Zaqi (880) 20 tahun yang lalu
Mungkin diskusi ini sudah pernah dibahas sebelumnya. Tapi saya coba posting juga lah, daripada tetap bingung. Saya pendatang baru di dunia njepret-menjepret ini. Saya punya kamera SLR yang baru saya beli sekitar 1 bulan yll berikut lensanya seharga total 3 jt. Kalau misalnya saya punya budget 3 juta lagi, apakah bisa saya mendapatkan negative scanner yang ok punya, ataukah sekalian saya jual kamera + lensa dan saya belikan DSLR...? Any opinion will be appreciated...
Oleh: Suryo Wibowo (25088) 20 tahun yang lalu
3 juta +3 juta jadi 6 juta...bisa beli Canon EOS D30, tapi pixelnya dikit mas. 3 juta bisa beli Minolta Dual Scan II, dengan lebih dari 2500dpi, so pixelnya banyak banget ( paling tidak 10 Megapixels) oh iya, kalau kamera sekarang dan lensa dijual terus beli DSLR...tanpa lensa? hehehe :D :D
Oleh: Aris Hendarsyah (1111) 20 tahun yang lalu
Beliin apaan aja Qi..., asalkan saya dipinjemin :D kalo tambah 3 juta lagi mungkin bisa beli nikon D70, Soal lensa mungkin qiqi bisa nabung lagi... :D upload lagi fotomu yang lain qi...
Oleh: Hendrik Ronald (5349) 20 tahun yang lalu
Kalo menurut itung2an dr majalah Practical Photography, anggaplah kita mau beli Nikon D100.... Sesuai harga D100, kalau kita mengkonsumsi 20 rolls film setahun (which is already a healthy consumption), dengan menghitung juga biaya cuci + cetak, maka setelah pemakaian 10 tahun baru dech sama ongkosnya dengan harga D100. Please CMIIW...
Oleh: Judhi Prasetyo. (38908) 20 tahun yang lalu
Yang tidak tergantikan oleh scanner pada sebuah kamera digital adalah kemampuan untuk langsung melihat hasil jepretannya. Kalau OE/UE bisa langsung dihapus dan jepret lagi. Yang tidak/belum tergantikan oleh kamera digital pada sebuah kamera film adalah kualitas warna (tergantung jenis film) dan resolusi yang sangat tinggi dan hasilnya bisa dibesarkan sampai besar banget deh :D
Oleh: masbaz (39152) 20 tahun yang lalu
saya juga pernah mengalami dilema serupa. Meskipun akhirnya saya membeli kamera digital, saya masih saja berandai2.. seandainya saya dulu berani beli negative scanner...yang jelas dengan negatif scanner anda akan bisa belajar fotografi dalam bentuknya yang paling asli :D
Oleh: Charles H. Hadi, Jade (13203) 20 tahun yang lalu
Beli negative scanner-nya tapi jangan nanggung mas. Jangan asal beli scanner yang bisa untuk scan negative film, lebih baek liat review dan banding2-kan. Soalnya bbrp scanner memang bisa untuk scan negative tapi hasilnya ngga memuaskan banget.
Oleh: Irwansyah S (52460) 20 tahun yang lalu
IMHO, jangan malu-malu lagi sama digital. Soon or later pasti kamu akan kecebur kesitu juga. Maka invest-lah ke digital.
Oleh: Arbain Rambey (103716) 20 tahun yang lalu
....bethul......the future is digital photography.....
Oleh: Dedy P Putra (5942) 20 tahun yang lalu
stuju................... yg paling penting gambar bisa di lihat dan ngak perlu beli film :D
Oleh: Rina Firdausy (3954) 20 tahun yang lalu
Ditambah 250 ribu lagi, bisa pesan Minolta Dimage Dual Scan III di JPC. Tapi konon ini nye-ken-nya lumayan lama:)
Tambahan: setiap kali saya motret dengan kamera digital, nggak perlu malu atau sungkan atau khawatir. Tinggal jepret aja, kalau jelek tinggal hapus lalu jepret lagi. Atau jepret berkali-kali nanti belakangan tinggal pilih yang bagus. Namun saya tetap merasa harus punya kamera analog (Indi: kamera kimia) karena dengan kamera itu kita benar2 merasakan kepuasan memotret dengan perhitungan yang tepat. Tentu saja untuk level saya dari satu rol film paling2 cuma dua tiga biji yang bagus. Untuk mengurangi pengeluaran uang mencetak foto maka saya selalu cuci-scan, maksudnya tidak usah dicetak, habis cuci langsung scan ke CD. Di Singapura ongkosnya S$9 untuk cuci scan satu roll termasuk media CDnya. Jauh lebih murah daripada beli scanner slide yang kualitasnya bisa menyamai kualitas scanner studio plus CD writer plus waktu yang harus dikeluarkan untuk scanning :) Nanti kalau hasilnya ada yang bagus (atau diperbagus dengan software) barulah dicetak dengan printer digital kualitas studio, cuma 40 sen per lembar 4R (Rp.2000).
Oleh: Bernardo Halim, jeber (19660) 20 tahun yang lalu
saran saya kalau mau bermain di warna gunakanlah digital, jika mau main BW mainlah di analog...:D IMHO AFAIK CMIIW
mr. sukamoto belum pernah coba macem2 efek/cara konversi ke BW di software? :D
Hehehe mr sukamoto kok kebalikan ama saya yah. Kalo maen warna gunakan analog (chemical) camera dengan menggunakan slide. Kalo mau maen BW baru digital (desaturate, RGB, contrast/saturation) malah lebih praktis ... ngga usah susah2 pake film BW terus :D
Gue cenderung setuju dengan Bern-sukmot. Kalau ngliat hasil digcam, warna-warna yang didapat lebih nginclonk. Kalau biru, biruuu banget. Btw, Bern, lu canggih ya. dari A70 - ke SLR, tau-tau muncul lagi dengan 300D. Bravo deh!:)
Saya coba baca2 di majalah... ada confession dr 1 orang pemakai digital. Dia cerita bahwa suatu hari dia ngeliat suatu pemandangan, dan dia struck ama indahnya saturasi warna pemandangan itu. Trus dia coba cari2 info.... ternyata itu film yang dulu biasa dia pakai, Velvia 50. Memang bagi dia digital memberikan kemudahan luar biasa, tapi kalau soal warna, tetap Velvia unrivalled. Di digital, dia masih harus meng-adjust banyak sekali untuk mendapatkan hasil yang kira2 bisa sekualitas Velvia. Just sharing......
kalo main BW saya sih bilang gunakan analog...:-" bagi yang ahli main BW mungkin tahu sekali bedanya..saya tahu ini ketika ngobrol dengan Pak Suherry Arno (yang punya De Arno Gallery) di Halimun...beliau nggak mau pindah digital..karena belum ada yg bisa menyamai..
Well.... kalo teknik BW-nya Mas Johntefon gimana? Yang konon 40 layers buat 1 picture itu ^^;;
Hehehe, memang semua tuh tergantung fotografer-nya. Kalo seperti bung John Tefon yang jago banget maen-in digital yah lebih baek memang beli kamera digital. Tapi kalo seperti saya yang kemampuan digital pas2-an yah mendingan utamain analog aja. Toh mau diutak atik digital hasilnya juga ngga bisa maksimal.
Oleh: Henny Tri Marhaeny Irawati (456) 20 tahun yang lalu
langsung aja beli kamera digital gak usah scanner2an :D
Oleh: Andie Tanadi (1418) 19 tahun yang lalu
Sebenarnya pilihan untuk ke digital atau tetap ke kamera analog menurut saya tergantung kepada kebutuhan anda dan untuk tujuan (kepentingan apa) anda memotret. Kalau anda selama ini hanya memotret dengan film negatif dan mencetaknya sebagai foto dengan ukuran 20X30 cm , maka anda tepat untuk pindah ke digital. kalau anda memotret dengan slide, maka lebih baik anda , tetap menggunakan kamera analog. Masalah lain yang tidak pernah di bicarakan di forum adalah , tentang dokumentasi dari foto foto yang anda ambil. dengan kamera analog anda dapat selalu mencetak foto anda kapan saja dan dimana saja -> anda juga dapat mengubahnya menjadi bentuk digital dengan kamera digital , tidak selalu demikian, anda tentu pernah ingat kalau sulit sekaali untuk membuka data yang anda tulis dengan program dengan komputer pada tahun 1990, dengan program yang anda miliki sekarang (contohnya untuk wordstar)!!!!!!!... inilah salah satu kelemahan digital yang sampai sekarang tidak pernah dikemukakan oleh produsen kamera digital