Oleh: Goenadi Haryanto (69924) 20 tahun yang lalu
Rekan-rekan, saya telah upload 3 buah foto pada topik yang diangkat oleh Sdr. Indi Soemardjan tentang kontras, untuk mengikuti diskusinya silakan klik diTopik. Semoga bermanfaat.
Gambar 1. Kontras normal. Kalau monitor Anda kalibrasi kontrasnya baik, Anda akan melihat 10 tahap (step) gradasi dari putih - abu2 - hitam. Kalau hanya mengangkap 9 tahap, monitor Anda cukup baik kalibrasinya.
Gambar 2. Kontras rendah. Kesan fotonya DATAR/LUNAK, Nada hitam hilang digantikan nada abu-abu. Midtone (nada abu2 tengah), (4-5-6) hampir serupa.Demikian juga 1 dan 2.
Gambar 3.Kontras tinggi, kesan foto KERAS. Perhatikan tahap 7 - 8 - 9 dan 10. sudah menjadi satu, demikian pula tahap 1 dan 2. Dari 10 tahap nada di gambar 1, sekarang kita tinggal mempunyai 6 tahap nada. Tahap nada yang digunakan di sisi kanan foto, istilah aslinya adalah "grey step tablet", biasa digunakan dalam fotografi percetakan offset (halftone reproduction).
Oleh: Agus S. (26849) 20 tahun yang lalu
pakarnya fotografi turun tangan juga,,apa khabar bos ?
Oleh: Willy Sutrisno (1031) 20 tahun yang lalu
Sangat berguna. Thanks bung Goenadi.
Oleh: Kikin Hamzah Mutaqin (19706) 20 tahun yang lalu
Dengan pemberian contoh foto-foto menjadi lebih jelas permasalahannya. Benar-benar, biar foto yang bicara. Terimakasih Pak Goen.
Oleh: Haryanto R (6495) 20 tahun yang lalu
Pak Goen, terima kasih banyak,
Oleh: Widya Sartika Amrin (2276) 20 tahun yang lalu
Thanks Pak Gun, pencerahannya :) very usefull
Oleh: Indi Soemardjan (7483) 20 tahun yang lalu
Pak Goenadi, Terima kasih atas usahanya untuk menjelaskan nilai kontras dgn sungguh akurat! Fungsi apakah yang anda gunakan di PS? Apakah dgn Levels? Atau dgn yang lebih umum spt Adjust Brightness/Contrast? Mungkin Pak Goenadi berkenan menjelaskan keuntungan dari fungsi Levels dibandingkan dgn Adjust Brightness/Contrast? :) Salam
Oleh: D. Setiadi (81319) 20 tahun yang lalu
Di levels itu kita bisa mengatur Shadow - Midtones - Highlight.
Mas Indi; Tuh, sudah dijelaskan oleh broer Setiadi. Di levels, kita punya pilihan mengatur midtonenya. Fungsi lainnya yang juga bisa mengatur midtone adalah pada fasilitas curves, dengan "mengikat" curvenya pada posisi tertentu, biasanya 2 titik, lalu kita "dorong" sebagian curvenya ke atas dan ke bawah. Kalau dilakukan secara ekstrim, maka kita bisa mendapatkan efek pseudo solarisasi. Coba, deh. Yang saya lakukan untuk ke 3 foto di atas adalah dengan brightness dan contrast, dengan mempertahankan step 1 tetap putih. Fungsi brightness dan contrast bisa juga dilakukan pada fasilitas levels, dengan "mendorong" slider shadow area (kiri) dan slider high light area ke tengah, sehingga gap antara ketiga slider tersebut menjadi pendek. Cara ini kurang saya sukai, karena perlu pakai feeling yang cermat (kualitatif dengan melihat preview), kalau pakai brightness dan contrast, seringkali saya pakai nilai absolutnya. Hal ini disebabkan oleh pola memotret saya dengan kamera digital, dengan memilih under exposure (kompensasi antara (-) 0,7 - 1 stop), untuk dapat merekam highlight detail. Kemudian di PS, saya angkat kembali brightnessnya, setelah diatur midtonenya. Terus terang, saya sulit menerangkan dengan kata2, karena akan makan terlalu banyak space, mungkin pada waktu workshop series atau kesempatan kumpul2, akan saya tunjukkan di komputer saja.
Oleh: Rochim Hadisantosa (104553) 20 tahun yang lalu
Saya cenderung menyukai foto ke-3 (asal mata nggak terlalu gelap), garis kerut wajah lebih dalam, visual nampak lebih cemerlang, nggak soft, ekspresi wajah jadi lebih kuat. Foto2 John Tefon saya lihat bermain di kontras tinggi, atau?
Mas Rochim, Saya sudah lihat barusan foto Tefon. Bagus sekali! Tapi saya rasa beliau menggunakan kontras spt itu dgn PENUH KONTROL/KENDALI sehingga semua nampak balance dan indah :) Sedangkan masih banyak anggota2 FN yang mencoba melakukannya tapi tanpa kontrol/kendali, ya spt saya ini juga deh :) Jadi yang susah adalah: Bagaimana mempunyai kendali penuh atas hal tsb?
Oleh: Charles H. Hadi, Jade (13203) 20 tahun yang lalu
Kalo saya liat, keliatannya foto potret (wajah saja / foto separo badan yang memiliki simpel BG) lebih baek memakai kontras tinggi. Tapi sebalik-nya foto landscape yang memerlukan banyak detil dan gradasi warna lebih baek menggunakan kontras normal. Kira2 betul ngga deduksi saya ini ? Mohon pencerahan !
Jade, Mau main kontras asal terkendali tentu lebih baik daripada tidak terkendali. Bedanya foto yang baik dan yang buruk lebih ditentukan dari seberapa besar kendali anda miliki terhadap segala unsur2 itu :) Tiger Woods ayunannya termasuk yang paling cepat di dunia (diantara ratusan lainnya), tapi bedanya dia dgn pemain2 golf dgn ayunan super cepat adalah KONTROL yang dimilikinya. Dia mempunyai alasan tepat untuk ayun cepat dan juga KONTROL atas segalanya dgn accuracy (ketepatan) dan precision (konsistensi dalam pengulangan) tanpa error dalam masa 1/100 detik! Tefon dalam hal fotografi mempunyai kontrol yang tinggi akan hasil yang dia inginkan, sehingga meski foto2nya nampak tinggi di dalam kontras tapi dia punya kendali yang amat akurat, bersamaan dgn pengaturan komposisi yang matang.
Pernahkah kita bayangkan bahwa kawan saya John Tefon, untuk foto dengan kontrol kontras yang akurat tersebut, menggunakan lebih 40 buah layer. Artinya, setiap detail kecil dari foto tersebut diatur kontrasnya pada satu layer terpisah. John Tefon memang fenomenal. karena dia teliti sekali mengatur detailnya, yang tentu hal ini tidak lepas dari pengalaman masa lalu sebagai pelukis baliho, di mana permainan gelap terang dan warna menjadi syarat mutlak agar balihonya dilirik orang. Dalam pengakuannya, perkenalannya dengan Photoshop, membuatnya mendapatkan "senjata" baru untuk membuat "images" yang spektakuler. Dulu, fotografi berbeda dengan melukis, karena cara penanganannya "terbalik". Pada fotografi, mustahil kita menambahkan sesuatu yang sebelumnya tidak ada dalam tafereel (scene) kita. Pada karya lukis, kita dapat menambahkan usapan kuas untuk mengadakan yang tiada. Tetapi dengan Photoshop hal yang mustahil untuk fotografi tersebut menjadi kenyataan. Berangkat dari platform yang berbeda, sebagai fotografer maupun sebagai pelukis, kita kini dapat menghasilkan imaji (images) yang lebih "sempurna" ketimbang yang kita bisa hasilkan sebelum era digital. Yang menjadi batas kita adalah daya imaginasi dan keterampilan memanfaatkan teknologi yang ada. Soal selera, itu sih, terkembali pada kita sendiri.
Oleh: Johntefon (2703) 20 tahun yang lalu
Ah, Pak Goen berlebihan nih. Tapi penjelasannya kontras sangatlah benar.
Oleh: Budiarto Gondowijoyo (14643) 20 tahun yang lalu
Terima kasih atas pencerahannya.Salam.
Pak John, Latihan semacam apa yang kita perlukan untuk mendapatkan KONTROL itu tadi? :) Saya tertarik melihat proses anda meng-edit gambar di Photoshop dalam bentuk tutorial sehingga kita bisa memahami peran setiap layer untuk suatu bentuk keseluruhan gambar. PS: Atau mungkin teknik edit nya itu termasuk "rahasia perusahaan"? Kalau memang sifatnya rahasia ya ndak apa2 kok... kita akan lakukan reverse engineering bersama2 :)