Oleh: Indi Soemardjan (7483) 20 tahun yang lalu
Rekan2, Sekedar ingin tahu: Kalau saya perhatikan, kira-kira 7 dari 10 foto hitam putih karya anggota yang berbeda2 cenderung mempunyai kontras yang tinggi. Salah satu foto2 yang tidak berkontras tinggi (atau setara dgn kualitas kontras nya Ansel Adams dsb) adalah foto2 karya Mas Kristupa, Mas Suryo Wibowo dan Mas Rochim, dan tentunya masih ada nama2 lain yang memiliki keahlian setingkat mereka. Begitupula dgn komentar2 dari rekan2 FN hanya segelintir yang mengemukakan atau mengusulkan pengaturan kontras yang seimbang. Bagaimana kalau diadakan panduan atau artikel mengenai pengaturan kontras (khususnya dgn menggunakan fungsi Levels di Photoshop). Saya rasa hal ini akan menjadi sesuatu amat berguna bagi mereka yang mungkin ingin memperbaiki teknik pengaturan kontras foto hitam-putih. Saya sendiri masih dalam tahap belajar dari banyak melihat foto2 hitam putih terbaik milik mereka.
Oleh: D. Setiadi (81319) 20 tahun yang lalu
7 dari 10? foto yang mana ya?
Mas Setiadi, Kira2 saja kok ini. Kan bukan hasil pengamatan 24 jam, tapi boleh dikata memang ada kecenderungan untuk itu. Saya sendiri dulu dikala masih belajar fotografi bersama seorang guru di tanah seberang juga sempat diwanti2 untuk selalu perhatikan kontras. Dan memang benar bahwa foto2 yang bagus biasanya bukan karena komposisi belaka, tapi lebih banyak dibantu oleh kontras yang seimbang dgn mid-tones yang kaya. Salah satu anggota FN mengusulkan saya lihat ini: http://www.zija.net/ dan terus terang kemampuan seorang fotografer sangat ditentukan oleh keahlian untuk menciptakan kontras yang seimbang. Nah, yang seimbang itu yang bagaimana? Sulit untuk dijelaskan pakai teori tapi tentunya saya ingin bisa ikut kasih usul bagi pembelajaran bersama dari para jagoan2 FN :) PS: Are you always this... tough? :) I like your challenge...
Oleh: Charles H. Hadi, Jade (13203) 20 tahun yang lalu
Saya sih pertama kali upload foto hitam putih, ubahan level PS-nya di kontras tinggi. Waktu pertama kali edit saya suka banget ama kontras tinggi, kesan-nya bold n tajem gitu loh. Tapi kemudian dikomentar-i ama beberapa rekan2 FN bilang kalo kontras terlalu tinggi. Next BW upload saya maenin level-nya supaya ngga gitu kontras, kemudian baru saya sadar kalo ternyata memang hasilnya jauh lebih bagus, detil lebih bisa keliatan. Setuju ama bung Indi tentang panduan levelling dan contrasting untuk dibikin di FN.
Jade, Terima kasih atas tanggapannya! :) Foto2 awal saya juga kontras-nya agak sering tidak seimbang di tahap awal; awalnya foto2 BW saya sering berkontras terlalu rendah - rendah karena terlalu ngotot mencari midtones dan tekstur tapi malahan jadi sering lupa untuk menjaga punya highlight untuk hal2 yang penting. Sampai pada akhirnya dikomentari/diajari para ahli2 sehingga saya jadi saya lebih kritis dalam mengolah kontras. Salam
Oleh: Dedy P Putra (5942) 20 tahun yang lalu
ada banyak cara untuk mempercantik foto bw. seperti techniknya bung john tefon :D. so what is the problem???
Oleh: iing Gunawan, sidoel (27236) 20 tahun yang lalu
bung John Tefon pernah bikin artikel nga sih cara bikin BW?
Oleh: david hermandy (3403) 20 tahun yang lalu
Dalam fotografi ada cabang ilmu yang namanya sensitometry. Sensitometry mengajarkan cara untuk memperoleh print yang optimal dari sebuah negatif. Pengertian optimal disini berarti senua detil/informasi yang terdapat pada negatif bisa ditransfer ke photo paper. Sensitometry merupakan dasar dari zone system (Ansel Adams), dengan cara ini kita dapat memperoleh foto yang informatif, tapi informatif ini belum tentu bagus, karena sebuah foto yang dicetak salah (kontras sangat tinggi/rendah) kadang malah membuat foto itu menjadi bagus. Disini yang menjadi masalah adalah selera, tidak semua orang mengatakan foto yang kontrasnya normal adalah bagus demikian juga sebaliknya. :)
Oleh: Muhammad Hifdhiy (3729) 20 tahun yang lalu
foto dengan kontrast range yang kaya setaraf ansel adam belum tentu karya yang masterpiece, dengan kontrast yang pendek misalnya hanya empat tonal saja kalau dibikin pake hati bisa bagus, nggak usah terlalu terlalu terpaku pakem bahwa foto ansel adam adalah acuan foto BW yang istimewa, bisa dilihat bwnya yousuf karsh yang cenderung menampilkan shadow dan highlight lebih kontrast, lalu anda bilang karyanya bukan masterpiece, selamat ! anda telah menjadi hakim dari kepicikan anda sendiri justru foto bewe dengan tone setaraf ansel adam memiliki kontrast dari yang paling gelap sampai yang paling terang, kontrast tinggi juga bukan sih itu
dan satu lagi kalau yang dimaksud itu adalah conversi BW dari colour lewat kamera digital, ngga sesimpel anda bilang, foto colour kamdig yang diambil secara normal kalau ingin mendekati hasil emulsi film bewe bakal keteter...ada aturan 'pre-shot' untuk mengeksekusi sebuah gambar yang akan diubah menjadi bewe di kamera digital, harus diperhitungkan... bang indi suka main lempar tangkep ya :D
Oleh: Hedi Priamajar (49168) 20 tahun yang lalu
Bung Indi, mungkin juga pengaruh monitor gak ? Baik si pemilik foto waktu olah BW-nya maupun si pemirsa yang menikmati foto.
Oleh: Herman Sam Martino (3473) 20 tahun yang lalu
IMHO, kalau sebuah foto kontrasnya rendah apakah juga enak dilihat ? :) Selera orang mengenai kontras berbeda-beda. Sebagai contoh, beberapa teman saya suka foto yang agak kontras. Teman saya yang lain lebih suka kalau kontrasnya dikurangi :)
Oleh: Eggy Siagian (8395) 20 tahun yang lalu
ah menurut saya ini cuma masalah selera, foto kontras tinggi tidak selamanya tidak bagus dan begitu juga sebaliknya, topik kayak gini kagak perlu dibahas begitu juga dgn saya yg ngasih thread ini.hehehee..
terima kasih untuk semua atas tanggapannya... percaya atau tidak, menurut pengalaman saya melihat guru saya dulu mengajarkan konsep kontras kepada beratus2 murid2nya adalah sbb: Hampir semua fotografer pemula ataupun amatir mempunyai kecenderungan kontras yang tinggi, tidak semua tapi sebagian besar bisa dibilang begitu. Ternyata hal ini bukan disebabkan oleh "selera" atau "pilihan hati" tapi lebih disebabkan oleh "ketidaktahuan" si fotografer untuk mengolah kontras dgn baik. Singkat kata, banyak sekali fotografer2 pemula tidak tahu caranya untuk mengolah dan mendapatkan hasil spt itu. Saya tidak meragukan kemampuan dan pengetahuan anda mengenai kontras, tapi saya rasa masih banyak anggota FN yang bisa memetik ilmu mengenai pengolahan kontras dgn cara yang lebih baik dari sebelumnya. Dan apabila pada akhirnya mereka lebih senang membuat foto dgn kontras tinggi, mungkin disitulah peran 'selera' akan mulai masuk. PS: Pak Goenadi yang mengajarkan ilmu fotografi mungkin bisa memberi masukan mengenai hal ini? PS: Hedi, monitor saya sudah di kalibrasi.
Oleh: Kristupa W Saragih (176444) 20 tahun yang lalu
Sekedar ingin memberikan sebuah quote, "There's no correct exposure". Mengagetkan bagi para pemula tapi juga me-refresh pemahaman teknis teman-teman yang sudah lama menggeluti fotografi. Hubungannya dengan pembahasan kontras pada foto BW di topik ini adalah bahwa kita hendaknya memahami benar kelebihan dan keterbatasan alat yang dipakai, baik film, kertas, maupun kamera. Plus monitor komputer, kalau kita membahas tentang foto digital. Sebelum bisa membuat foto hitam putih (BW) yang bagus, tentu ada baiknya (bisa) mengetahui cara pembuatan foto BW yang benar. Ada beberapa referensi, tapi saya lebih suka dengan pendekatan konsep (bukan teori) Zone System yang dibuat Ansel Adams (AA). Menutur konsep tersebut, kita harus memahami rentang beda kontras film (yang berkisar 5-7 stop) dan rentang beda kontras kertas foto yang hanya 5 stop. Pada prakteknya, ketika memotret tak selalu bisa memperoleh kondisi subyek foto yang secara sempurna memuat rentang beda kontras 5 stop. Terkadang kurang dari 5 stop, terkadang juga lebih dari 5 stop. Karena itulah, konsep Zone System sangat berguna di sini. Dengan Zone System, fotografer bisa menentukan rentang beda kontras mana yang direkam. Dan karena itulah quote tadi muncul, "There's no correct exposure". Istilah kontras tinggi dan kontras rendah sebaiknya kita refer ke rentang beda kontras 5 stop tadi. Mau memotret dengan film dan kamera apapun, jika hendak dicetak di kertas mau tak mau harus "deal" dengan beda kontras 5 stop ini. Lain halnya kalau memotret dengan kamera digital yang rentang beda kontrasnya jauh lebih lebar daripada kamera film. Berdasarkan percobaan pribadi, saya perkirakan rentang beda kontras kamera digital sekitar 10-15 stop, jika dianalogikan dengan beda kontras di film. Tapi kalau kita perhatikan perbedaan tone dari putih (pure white) ke hitam (pure black) di komputer, terdapat perbedaan kontras sebanyak 256 level, mulai dari 0 sampai 255. Kalau masalah selera, tentu tak bisa diperdebatkan. Tapi saya percaya, mau dibuat se-"nyeni" apapun dan se-"art" apapun, kalau fotografernya tidak membuat foto dengan benar maka foto tersebut "jelek saja belum". Ada juga foto-foto yang dibuat dengan kontras rendah yang justru berseni, yakni foto hi-key dan low-key yang hanya mengandung beda kontras 3 stop. Bingung dengan berbagai istilah di sini? :)
Oleh: Wiratno (11293) 20 tahun yang lalu
Waduh,.. tambah ilmu neh.. :)
Mas Kristupa, Seperti biasa, anda selalu pandai menyimpulkan inti pembicaraan dgn lebih lugas dan akurat :) Terima kasih!
di tangkep lagi sampai mentok :)
Mas Kristupa, Sudikah kiranya anda memberikan sebuah Tutorial untuk dipasang dalam FN yang menggambarkan sebuah "thought and technical process" yang anda alami dalam mempersiapkan karya anda yang berjudul "Penjual Teh Panas di Pasar Pundong" Saya rasa foto tersebut mempunyai banyak detail yang berhasil ditampilkan dgn apik dan cermat. Dan alangkah baiknya apabila anda bisa membuat sebuah urutan bagaimana anda mengubahnya dari foto berwarna untuk kemudian diatur menjadi sedemikian rupa sehingga nampak indah dan terasa NASGITEL (Panas Legi Kentel) untuk dinikmati. Semoga usul saya bisa diterima :)
Rekan2, Mudah2an anda semua sempat melihat griya maya dibawah ini: Zone System, sebuah panduan, dan bukan aturan mutlak But don't be too concerned; the Zone System does require good clear thinking and a lot of it, however it does not require a phD in the physical sciences. May Good Contrast Be With You! :)
Oleh: Andrian Purnama T.S. (10973) 20 tahun yang lalu
But don't be too concerned; the Zone System does require good clear thinking and a lot of it, however it does not require a phD in the physical sciences. Setuju sekali ... yg perlu diingat adalah memotret bukan hanya melihat objek di view finder kemudian jepret. Terutama untuk set up shot, banyak yang harus dipikirkan ... beda rentang cahaya, arah cahaya, kontras scene, komposisi dll... as the master Adams said ... it start with previsualisation ... bayangkan, hasil cetakan anda akan seperti apa ...
Oleh: Goenadi Haryanto (69924) 20 tahun yang lalu
Topik ini menarik untuk dibahas dengan contoh. Saya mencoba merangkai 3 buah foto (yang sama) dengan rentang kontras yang berbeda. Yang pertama adalah foto yang dibuat dengan "kontras normal" ( 10 atau 9 nada putih-abu2 - hitam terekam)
Foto kedua adalah foto dengan kontras rendah. Perhatikan nada abu-abu di "step" 4 - 5 dan 6, yang hampir menjadi senada. "Step" 1 dan 2 pun hampir menjadi satu.
Foto ketiga adalah foto dengan kontras tinggi. Perhatikan nada hitam di "step" 7-8-9-10 dan nada putih di"step" 1 - 2. Makin sedikit "step" abu2 yang muncul bukan?
Oleh: Judhi Prasetyo. (38908) 20 tahun yang lalu
KONTRAS itu organisasinya Munir ya?
Oleh: Bedoel Achmad (424) 20 tahun yang lalu
it's very good topic. tapi saran (ini hanya pendapat pribadi kalau tidak berkenan maafkan) foto dibuat tidak berdasarkan tehnik fotografi semata tetapi foto yang baik itu mampu menginformasikan keinginan sang fotografer. agak naif kalau foto yang rentang kontras cenderung tinggi disebut foto yang kurang berkualitas atau sebaliknya. bagi saya tiap foto memiliki pesan yang berbeda karena itu dibutuhkan hasil output yang berbeda juga. saran saya (sekali lagi maafkan jika tak berkenan) jangan terlalu sering mengkondisikan foto yang dilihat sesuai mata kita.