Oleh: Indi Soemardjan (7483) 20 tahun yang lalu
Rekan2, Amat disayangkan bahwa walaupun sekarang kita mungkin telah memotret lebih banyak daripada sebelumnya disaat kita masih pakai film tapi itu belum berarti bahwa kita juga mencetak foto tersebut sesuai dengan jumlah yang kita jepret. Dengan investasi pada sebuah kamera yang lumayan mahal harganya, mungkin isteri2 kita akan mulai bertanya: Apakah ini yang disebut sebagai DIGITAL BLACK HOLE? *Yang maksudnya begini Beribu2 gambar2 telah masuk ke kamera digital kita tapi tak pernah keluar dalam bentuk cetak/nyata - alias: photos go in, but never come back out as a print Apakah foto yang dicetak secara digital dgn thermal dye-sublimation maupun inkjet printer diatas kertas khusus foto mempunyai umur yang panjang (apakah tidak akan pudar apabila terkena cahaya berbulan2)? Setahu saya dan sesuai pengalaman cetak foto hitam-putih secara tradisional dgn Kodak Polyfiber, hasil2 cetakan itu tidak akan pudar nuansa hitam putihnya selama bertahun2 (hampir 10 tahun tidak pudar sama sekali). Jadi, apakah kualitas usia foto hasil cetak digital mempunyai kelebihan dari cetakan tradisional? Dan inikah alasan mengapa kita semua lebih jarang mencetak hasil foto digital kita? Terima kasih! Statistics do seem to indicate that, while digicam users take enormously more photos than film-based photo buffs, they print enormously fewer of them.
Oleh: Andrian Purnama T.S. (10973) 20 tahun yang lalu
Ah... kurang membaca ... Iklan iklan printer sekarang menekankan umur cetak > 60 tahun atau jauh melebihi film ... See for yourself, iklan canon, epson, hp dll di majalah fotografi ... if you read them ... Anyway, maybe I can give you some insights ... with negatives we only know the picture AFTER we print them out ... with digital we know them BEFORE we print them out ... so we can choose to print them or not ... one of the cost saving (of course this statement is also mumbo jumbo, I mean count the investment you made in digital.... and surely that will bought alot of film...) benefits of digital ...
Oleh: Willy Sutrisno (1031) 20 tahun yang lalu
Indi: Jadi, apakah kualitas usia foto hasil cetak digital mempunyai kelebihan dari cetakan tradisional? Saya kurang ngerti dengan pertanyaan di atas. Emang lab yang biasa anda pergi itu antara cetak dari film dan cetak dari digital format menggunakan mesin yang berbeda? AFAIK, mau analog mau digital dua-duanya menggunakan mesin yang sama. Kertas sama, tinta sama. Sebenarnya inti thread ini apa sih? Apakah antara cetak dari digital format dan analog format ATAU perbandingan cetak dari printer rumah dan lab?Lalu mengapa pula kita harus mencetak photo kita apabila kita sudah bisa menikmati foto kita melalui layar monitor. Dont tell me monitor will show different thing. ;) Apakah anda sendiri mencetak semua hasil digital anda?
Oleh: Rudy Subagyo (8761) 20 tahun yang lalu
saya pernah coba print di high-res paper (bukan kertas photo), pake canon S 600, saya tempel di lemari es pake magnet. Setelah 1-2 tahun, warna mulai pudar, dan bagian yang tertutup magnet masih tetap (atau paling tidak lumayan tidak pudar) Pudarnya bukan karena cahaya, tapi lebih karena humidity (kali yah), soalnya di kantor saya cetak pada kertas yang sama dan waktu yang sama, tapi kondisi ber-AC, warna masih jelas (mungkin sedikit pudar)
Terima kasih! Dari semua teknik cetak dari bahan foto digital, yang manakah yang paling murah dan juga tahan lama? Dan apakah sekarang orang sudah cukup puas dgn melihatnya di layar saja? Apakah kesempatan untuk memajang di dinding sudah jarang ada (tidak punya dinding kosong lagi)? Apakah dengan proses heat dye-sublimation? Apakah dgn cetak di lab-nya Fuji/Kodak dgn kertas film warna? Tentunya banyak informasi mengenai hal ini di internet/iklan2, tapi saya ingin tahu dari pengalaman anda cetak mencetak di berbagai tempat. Dan ternyata pilihannya macam2: • Laser • Ink-based • Inkjet • Dye-Sublimation • Solid Ink • Thermal Wax • Thermal Autochrome • Variable Data Printing PS: Willy, to answer your QUESTION: No, sir...I have not printed ANY of my work (do I need to repeat?). That's why I am asking your input.
Oleh: Gerry Soetanto (1352) 20 tahun yang lalu
sekedar sharing tips untuk anda yang mencetak foto dengan printer inkjet; setelah tinta kering, lapisi permukaan dengan coating:
Oleh: Ucok P. Harahap (40158) 20 tahun yang lalu
Seandainya saya pakai digital, bukan itu alasannya. Hasil dari kamera digital (file) tidak akan rusak karena usia. Paling-paling kena virus komputer atau file-nya hilang. Jadi kapan saja diperlukan bisa dicetak. Sedangkan film harus cepat-cepat dicetak. Kalo nggak film-nya keburu rusak.
Oleh: Haryanto R (6495) 20 tahun yang lalu
Setuju ma bung Ucok, dengan kamera digital media penyimpanannya lebih terjamin, kalo takut kena virus bisa di burn ke cd, soal jarang film digital jarang di cetak bung Adrian benar sekali, gunanya punya kamera digital adalah kita bis amemilih terlebih dahulu, yg mana yg terbaik untuk di cetak, gak perlu smua, so iriiiiiiitttt men
Oleh: Judhi Prasetyo. (38908) 20 tahun yang lalu
Saya mah ga mau repot. Hasil jepret digital bisa dicetak di Lab Kodak seberang kantor. Murah, cuma 40 sen per lembar 4R (Rp2000). Dulu malah sering nggak usah datang ke labnya, upload aja via Internet lalu hasilnya diposkan ke rumah dalam 1 hari. Bayar pakai CC. Yang lebih dahsyat lagi, hasil cetak foto digital hasil scan dari negative hasilnya lebih bagus daripada hasil cetak foto langsung dari negativenya (bingung enggak sih bacanya hehehe). Maksudnya: Film negative -> cetak, hasilnya biasa saja. Film negative -> scan -> cetak, hasilnya luar biasa, lebih bagus daripada yg di atas. Padahal belum di retouch.
Oleh: iing Gunawan, sidoel (27236) 20 tahun yang lalu
enakan upload terus suruh kirim ke toko deket rumah heheh saya sih biasa gitu jadi shipping gratis. per lembar 26 cents yah saya bayar disini .. nga tau dah berapa rupiah tuh
Kayaknya 26 sen US$ sekitar Rp.2000 juga Ing, mungkin duarebu perak itu udah jadi magic number buat printing foto digital yang ukuran 4R yah? :D Ngomong2 soal kirim, sekarang lebih seneng dateng langsung ke tokonya sambil cari makan siang di mall itu, ntar sore sebelum pulang kerja udah kelar, jadi hasil cetakan fotonya bisa buat oleh-oleh anak dan istri di rumah :)
Oleh: Rochim Hadisantosa (104553) 20 tahun yang lalu
Slide2 saya juga bisa dibilang hampir gak pernah dicetak, Slide Black Hole? dan juga seorang teman saya yg punya koleksi slide luar biasa banyak, dia nggak terpikir untuk mencetaknya. Karena bukan itu cara menikmatinya, tapi memutar dng slide proyektor, pilihan dan sensasi kenikmatan klasik :)
Oleh: Adi Ganda Wijaya (5025) 20 tahun yang lalu
mas indi kalau saya boleh sharing. saya punya buku manual nya film fuji NPH, kodak portra, dll. mereka semua bilang sebelum di expose, film itu harus di masukan tempat yang suhu nya di tentukan (rata rata di angka 5 derajat celcius), dan humidity yang di tentukan (rata rata di angka 30%). setelah di expose dan di develop, film itu harus di masukan tempat yang suhu nya di tentukan (rata rata di angka -10 derajat celcius), dan humidity yang di tentukan (rata rata di angka 30%). semua nya ada ketentuan nya kak untuk bisa mendapatkan umur yang panjang di sebuah film. bicara ttg film saya akan lebih sayang terhadap negatif, tidak perduli hasil positive. kalau negative hilang atau rusak, maka semua nya lenyap maka dari itu bila berencana untuk motret banyak sekali maka saya akan pakai slide, lalu nanti di putar saja pake projector. selain warna lebih vivid, cost pun rendah. bila pakai digital maka saya akan simpan baik baik file tsb. saya menggunakan external hard disc, yang mana menurut saya jauh lebih aman dari pada simpen di hard disc computer saya (bahaya kena virus, crush, dll). aman nya lagi di burn di cd lalu di simpan yang baik. jangan sampai bagian bawa cd itu menempel pada sesuatu yang bisa merusak nya. saya sudah mengalami hal buruk. bagian bawa cd nya lepas atau mengelupas karena kena plastik cd holder. kalau cd saya boleh suggest pake merek sony saja, jangan irit pake cd murahan yang mana metal plat nya tidak ada pelindung nya lagi.<Br> semoga membantu. did i mention that using our current digital camera IMHO will never ever bit our slide film?
Oleh: Carlo Alexander Kawilarang (24098) 20 tahun yang lalu
sekarang ini hampir semua foto yg udah saya buat, saya cetak lewat internet.. sayang bgt di indonesia belom ada fasilitas ini... atau udah ada?? foto2 tinggal dikirim pake software tertentu, abis itu hasil cetakannya dikirim ke rumah.... murah lagi!! buat yang di jerman ini alamatnya http://www.budni.de ----> paling murah atau www.schlecker.de atau www.fotoquelle.de