Sebelumnya maaf kalo topik ini pernah diangkat. Tapi saya cari di search engine gak ada yang memenuhi "hasrat" saya. Masalah ini muncul ketika saya membaca sebuah topik yang intinya mengatakan bhw susah menggunakan analog. Lalu ada satu komen yang menarik buat saya, katanya "Untuk menekan biaya saya langsung scan negatifnya, lalu di-burn" (kurang lebih begitu). Memang bisa ya kalo langsung di scan? Trus nanti "diolah" pake PS-nya dalam bentuk negatif atau gimana? Satu lagi, tadi saya ketemu rekan FN juga, trus dia bilang sesuatu ttg "film scanner" (?) maksudnya apa, cara kerjanya gimana trus itu software atau hardware? Terima Kasih....

Wah kamu kecil - kecil sudah bisa motret ? :D :D

kalau ngga salah yg disebut Film Scanner ... ya klisenya yang di scan ... nanti hasilnya jadi image misalnya dlm Jpeg / jpg, ya terus sudah seperti biasa saja diolah di PS ... kalau ada salah mohon diralat ... itu hardware ...

yak tul....namanya film scanner...
yang discan film negatif yang item oranye itu, dimonitor akan muncul gambar seperti hasil print di lab...
Film Scanner biasanya cukup mahal, sehingga beberapa merek menyediakan juga fasilitas film scanning di scanner flatbed mereka. Cuma yaa..kualitas hasilnya cuma bagus buat filem negatif, tapi kalo filem positif/slide kurang bagus....
kalo mau paket hemat, banyak kok yang nyediain jasa scan filem....:)>-

Maksudnya Film Scanner (hardware) yang bisa untuk scanning film baik film positif (slide) maupun negatif.
Untuk scanning film positif/negatif hasil outputnya ya berbentuk file gambar (positif) bisa dalam format jpg, bmp dan lain2.
File ini bisa diolah oleh software pengolah gambar misalnya ACDSee, Photoshop dan yang lainnya.
Scanner biasa juga banyak yang bisa untuk scan film, misalnya Canon, HP, Umax, Epson,...
Kalo HP ada tempat menaruh film negatif/positif dan di atasnya dipasang lampu untuk menerangi film tersebut saat proses scanning.
Dengan scan langsung dari film tentu saja sangat menghemat dan hasilnya lebih bagus dibanding scan dari cetakan foto.

Tapi kalau negativenya terlalu over atau under eksposure, scannernya ngadat nggak mau ngeluarin gambar atau warnanya nggak seindah aslinya agak blueis...jadi kudu hati-hati pas motret :D

katanya film scanner minolta dualscan cukup oke untuk kelas low end. Bisa negatif, bisa slide.

Urusan scan menyecan negative saya serahkan pada FujiFilm Lab., apapun merek filmnya.
Hasilnya sangat memuaskan :D

film scanner....hmmm....
sesuai namanya, memang untuk scanning film baik negativ maupun positif, baik APS, 35mm, maupun 120 dan 220. tapi tentunya ada kelasnya. ada scanner yang hanya terima aps, dan 35 mm saja. ada yang terima semuanya, termasuk preparat utk kedokteran dan biologi.
harga tentunya bervariasi tergantung kemampuan scan. setahu saya film scanner yang saat ini paling baru dengan kemampuan paling tinggi itu dari nikon, yang seri 5 an.
banyak juga flat bed scanner yang juga bisa scanning film, tapi ditambahi hardware lagi ( sayang saya nggak tau namanya dalam bahasa indo atau inggris ). ada juga film scanner yang kelas bawah, spt produksi reflecta, dll. btw, merk juga pegang peranan harga :D
kalau butuh film scanner sih memang yang cukup bagus dan murah itu produksi minolta.
ini yang saya tau lho... ( padahal gayanya udah kayak penjual scanner )

Film scanner asssooooy! :D Gunanya untuk scan film setelah dicuci, negatif ataupun positif (slide).

Tinggal di mana mas? Di Jakarta Fuji Image Plaza menawarkan jasa scan dari slide, lalu dia akan burn hasilnya ke CD-ROM. Harganya lupa, kalau nggak salah Rp 30,000,- atau Rp 50,000,- per roll. Hasilnya kurang tahu persis sih, saya sendiri pakai film scanner di rumah...