Oleh: Dhany Setyawan (357) 20 tahun yang lalu
Kalau lihat foto2 yang diambil waktu malam, misalnya foto bundaran HI, banyak fotografer speednya pake bulb. Yang saya mo tanyakan, ada ngga sih itungannya, berapa lama kita mesti tekan shutter kalo kita pake bulb.
Oleh: Guewin_WY ( Wiwin Yulius ) (103497) 20 tahun yang lalu
Kalau pakai digital di buat kombinasi saja misalnya 5, 10, 15, 20, 25 detik, tapi ingat juga banyaknya cahaya yang ada, misalnya kalau banyak lampu harus lebih singkat waktunya ... tidak ada yang pasti hitungannya sesuaikan dengan situasi dan kondisi saja ...
Oleh: David Dewantoro (22969) 20 tahun yang lalu
Pada kamera full manual 'Bulb' itu adalah fasilitas terbuka tertutupnya rana atau shutter yang kita kontrol secara manual, kita tekan dan tahan rana terbuka, kita lepas tekanannya rana tertutup. Sering dipakai oleh kamera manual yang fasiltas speed lambatnya terbatas hanya sampai 5 detik saja, sedangkan kamera canggih jaman sekarang bisa merekam hingga 30 detik tetapi fasilitas 'Bulb' masih ada dicantumkan untuk pengambilan gambar yang lebih lama lagi daripada 30 detik. Untuk penggunaan 'Bulb' pada kamera manual, apabila bacaan pencahayaan menunjukan Under Exposure sedangkan speed sudah paling rendah dan aperture sudah buka full, kita kibulin kameranya dengan setelan asa yang lebih tinggi. Bila sudah dapat kombinasi speed dan aperturenya langkah selanjutnya kalibrasikan speed dan aperture dengan asa film yang sedang berada didalam kamera.Untuk kamera otomatis biasanya fasilitas 'Bulb' digunakan apabila aperture yang kita inginkan menuntut speed yang lebih rendah daripada 30 detik Jangan lupa ada faktor lain yaitu Reprocity Law Failure..yang harus diperhitungkan (tolong dicari diforum) Kalau belum jelas pasti ada rekan lain yang akan memperinci ...:D Semoga dapat dimaklumi dan dipahami.
Oleh: Judhi Prasetyo. (38908) 20 tahun yang lalu
Foto-foto saya kebanyakan dibuat dengan Canon A80 yang kecepatan bukaannya bisa di atas 1 detik. Pada kamera ini kecepatan bukaan bisa diatur dari 1/1000 sampai dengan 15 detik, lebih dari itu tidak bisa. Tapi saya sering cantumkan kecepatan lebih dari 1 detik sebagai Bulb di data teknis karena tidak ada pilihan untuk kecepatan lebih 1/1 detik, tinggal saya tambahin aja di keterangannya seberapa lama rana dibuka oleh kamera. Pada mode ini saya bergantung pada meteran cahaya yang akan memberi tahu seberapa stop kelebihan atau kekurangannya. Idealnya memang kita cari kombinasi sampai selisihnya = 0. Tapi kadang kita ingin ber-eksperimen dengan menambah atau mengurangi beberapa stop yang terkadang justru hasilnya lebih dramatis. Karena pakai kamera digital, maka tinggal jepret beberapa kali dengan berbagai settingan tanpa sayang film (asal jangan lupa charge batere sampai penuh dan kosongkan media penyimpan sebelum pergi memotret). Pada kamera Canon EOS-500 saya, ada kecepatan bukaan sampai 30 detik, di atas itu muncul tulisan Bulb yang artinya kita bisa membuka rana selama menekan tombol shutter. Kalau mencetnya satu detik ya jadi 1 detik, kalau 1 menit ya 1 menit, sampai pegel aja :DYang jelas pada mode Bulb meteran cahaya tidak berfungsi lagi, artinya mau OE atau UE atau pas itu tergantung feeling kita aja atau berdasarkan pengalaman.
Oleh: Adrian A. (8991) 20 tahun yang lalu
Saya pernah dikasih tau dan coba cara yang cukup simple. Terutama untuk pemakaian kamera-kamera manual.
Bingung Adrian,....:D
Yang jelas kudu banyak-banyak motret malem, ntar terbiasa deh... dan dapet bonus: masuk angin :D
Oleh: Sandjaja Kosasih, SanKo (29705) 20 tahun yang lalu
Contoh untuk hitungan Adrian: Kita set ISO di 1600 dan menemukan kombinasi 1/2s dan f/4 misalnya. Jika bukaan sudah OK maka tinggal diturunkan ISO 1 stop dan kecepatan dinaikkan 1 stop. Kombinasinya jadi begini: ISO 800 - 1s, ISO 400 - 2s, ISO 200 - 4s, ISO 100 - 8s, ISO 50 - 15s, ISO 25 - 30s, misalnya bukaan mau dipersempit pada ISO 25 ini maka urutannya jadi begini: 60s (atau 1 menit) f/5.6, 2 menit - f/8, 4 menit - f/11, 8 menit f/16, dst.
Pergeseran 1 stop untuk kecepatan adalah: 1/1000 -> 1/500 -> 1/250 -> 1/125 -> 1/60 -> 1/30 -> 1/15 -> 1/8 -> 1/4 -> 1/2 -> 1s -> 2s -> 4s -> 8s -> 15s dst Pergeseran 1 stop untuk ISO/ASA adalah: 1600 -> 800 -> 400 -> 200 -> 100 -> 50 -> 25 (dulu film Kodak Ektar ISO 25 sering saya pakai motret lambat, terutama arsitektural) Pergeseran 1 stop untuk diafragma adalah: f/22 -> f/16 -> f/11 -> f/8 -> f/5.6 -> f/4 -> f/2.8 -> f/2 Lensa dengan kemampuan bukaan yang besar misalnya f/1.2 disebut juga lensa dengan kecepatan tinggi.
:O .... :D
Oleh: Indi Soemardjan (7483) 20 tahun yang lalu
mas judhi bener... sering2 coba aja kalau pake digital kan lama2 punya feeling sendiri berapa yang cukup... fotografi itu termasuk keahlian sih ya spt golf dan main tenis ya jadi jawaban untuk berapa lama Bulb yang sesuai yang semua tergantung selera dan juga pengalaman masing2. bukankah begitu mas judhi (yang senang motret malam2 di gang2 tersembunyi di geylang).
Lama-lama remote control EOS-500 nya saya sambungin ke jam beker buat setelan Bulb sampai berpuluh menit :D
Oleh: iing Gunawan, sidoel (27236) 20 tahun yang lalu
bukannya lebih bagus kalo ISO di naekin terus shutternya jangan lama2x? kalo terlalu lama kan gambar jadi grainy banget. waktu itu saya iseng pake bulb and focus infinity ke bintang2 selama 10 menit yah, noise gambarnya seru juga yah.
Berdasarkan percobaan dengan A80 gua, bagusan pakai ISO50 (digital) di 15 detik daripada ISO100 di 8 detik. Entah kalau 300D mungkin lebih canggih lagi.
Oleh: Paulus Nugroho R (15252) 20 tahun yang lalu
:O 10 menittt ???? :O
Baterenya langsung zwaak yah? :p
Pengalaman nyoba2 kayak gini yang saya ngga punya soalnya saya cuma punya slr film, belom ada rejeki buat beli D70 (katanya jeng setiadi dah launching ya). selama ini saya cuma ikut peeling kaya yang dibilang mas judhi dan kak indi. Dan hasilnya, ngga pernah sukses...Jadi bisa diakalin dng meteran di kamera ya, knp gak kepikiran yah, dr pd kalo hanya terus ngikutin peeling Terus selain Reprocity Law Failure ada faktor2 lain yang mesti diperitungkan ngga?
P.N: kalo 300d kalo nga salah bulbnya maksimum 2 jam deh, jadi bisa di tinggal makan sama nonton tivi terus dua jam kemudian di tutup tuh shutter heheheh. saya 10 menit aja udah bete nungguinnya hehehe.
kalau di 300D dipake buat bulb lebih dari 30 menit biasanya di gulab jamun (nama 300D saya) biasanya seneng kok diajak jalan2 dulu beli murtabak nya bang ali sambil minum teh tarik yang dulu ditumpahin sama subyek nya mas judhi.
Untuk Digital SLR saya belum pernah coba pakai Bulb di EOS300D yang baru kupakai. Tapi kalau pakai SLR biarpun hunting malam saya dulu suka pakai ISO100. Untuk bukaan 10-30 menit biasanya menghasilkan warna-warna yang tidak ditangkap mata, dan itu indah sekali menurut saya. Sayang contoh fotonya saya tinggal di Jawa. Dengan bukaan sangat lama, misalnya 10 menit langit malam berawan bisa menghasilkan warna-warna aneh karena pantulan cahaya lampu kota. Teman saya bahkan pernah motret Petrokimia Gresik di waktu malam dengan bukaan 30 menit, indah sekali.Masalah grainy sepertinya tergantung kamera. Canon G3 di ISO 400 dan Canon EOS 300D di ISO 400 dengan resolusi yang kurang lebih sama masih bagus EOS300D, G3 terlalu grainy.
Faktor lain yang harus diperhitungkan adalah kemampuan bung Daniel memegang kamera selama mungkin... Kalau saya sih 1/15 detik aja sudah terlihat hasilnya 'shake' ataw goyang Jadi pergunakanlah tripod dan kabel release atau alat macam remote control EOS-500 diatas. :D