Oleh: Carlo Alexander Kawilarang (24098) 20 tahun yang lalu
Saya lagi belajar cuci film BW..... setelah beberapa kali mencoba kenapa semua hasil fotonya jadi grainy (noisy) yah? ada yang bisa bantu? bedanya grainy sama noisy apa sih?
Oleh: D. Setiadi (81319) 20 tahun yang lalu
Grainy itu istilah untuk film, sedangkan Noisy itu untuk digital.
Oleh: iing Gunawan, sidoel (27236) 20 tahun yang lalu
kata Dsetiadi betul, kamu pasti pake ASA tinggi yah? 800?
Oleh: Kristupa W Saragih (176444) 20 tahun yang lalu
Grain istilah untuk film. Noise istilah untuk foto digital. Kalau grainy ada beberapa kemungkinan penyebab: 1. ISO tinggi 2. Film di-push 3. Suhu chemical tidak sesuai dengan ketentuan. Ini seringkali terjadi karena kurang tepat membaca termometer. Atau misalnya bekerja lama di kamar gelap, jadi ketika dicampur memang masih sesuai suhu yang ditentukan tapi lama kelamaan suhu chemical akan menyesuaikan diri dengan suhu ruangan.
Oleh: Henry Samudera (39620) 20 tahun yang lalu
Mau tambahin bang Kristupa sedikit. Over agitasi, atau terlalu banyak dikocok selama developernya bisa grainy. Terlalu kental/konsentrasi tinggi developer bisa juga grainy. Film di push yg dengan kata lain adalah di UnderExposure utk kemudian di overdeveloped (push proccessing) Menurut saya di Indonesia lebih gampang memang krn pengaruh temperature, dan juga konsentrasi developer yg terlalu. Pakai developer apa? film apa?
Oleh: david hermandy (3403) 20 tahun yang lalu
Grain adalah ukuran butiran film, size dari grain tidak dapat berubah (menjadi lebih besar atau kecil). Jenis developer dan cara developing menyebabkan graininess yaitu kerapatan antara butiran film jadi merenggang sehingga kita dapat melihat grain le bih jelas dan menyebabkan seolah-olah ukuran grain bertambah besar. Temperatur developer berhubungan dengan waktu proses, meskipun temperatur tinggi tapi jika waktunya singkat tidak akan menyebabkan graininess. Agitasi tidak terlalu berpengaruh terhadap graininess , agitasi berpengaruh besar terhadap kontras. Penyebab graininess yang utama adalah jenis developer dan film. Developer jenis ekonomis seperti Micro MF, Superbrom, ProBW umumnya menyebabkan graininess. Untuk hasil yang lebih baik sebaiknya menggunakan dev. Ilford, Kodak atau Tetenal. Kalo dihitung sebenarnya nilai ekonomisnya sama saja hanya karena dev seperti kodak, Ilford dijual dengan kemasan yang besar jadi seolah-olah lebih mahal.. Film BW menurut jenis emulsi bisa dibagi dua yaitu yang jenis lama seperti Ilford HP5 dan FP4, Kodak TriX dan PlusX. Film jenis ini memiliki ukuran butiran film yang besar, tapi kerapatannya sangat rapat sehingga terlihat fine grain. Jenis lain dengan terobosan teknologi yang lebih maju biasa disebut Tabular grain (Kodak Tmax) atau core shell / crystal (Ilford Delta). Jenis ini memiliki butiran film dengan ukuran yang sangat halus dan kerapatan yang sangat tinggi. Film dari jenis ekonomis seperti Lucky Pan, Neopan SS, Ilford Pan 100 umumnya memiliki butiran yang kasar dan kerapatan antar butirannya juga kurang. Sebaiknya jenis film ini dihindari, kecuali jika foto tersebut hanya dibesarkan sampai sebesar 3R atau pas foto. Untuk menghindari noise pencet Dolby NR :D just kidding...
Mengenai grain, apa yang disebutkan David benar. Mengenai temperatur developer, benar juga. Masalahnya, seringkali tanpa disadari suhu developer naik tapi tetap saja waktu proses normal. Atau malah waktu proses nggak dihitung secara cermat karena tidak pakai timer. Akan lebih akurat kalau pakai timer plus termometer buatan Zone VI yang bisa secara otomatis cepat dan lambat tergantung perubahan suhu. Mengenai agitasi setuju, memang berpengaruh pada kontras. Sangat mempengaruhi, malah :) Sebaiknya Bung Carlo Alexander memberi info teknis: merk film, merk developer, dan keterangan teknis lain seperti di-push atau tidak. Untuk mencampur chemical pakai air ledeng (tap water) atau destilated water?
saya pake entwickler(developer bhs jerman) dari TMAX... fixierernya ngaruh ga ya? brp lama sih waktu yang tepat buat fixieren? buat stoppbad pake cuka....nyampurnya juga blom tau.. filmnya macem2....lagi nyoba nyari yang cocok soalnya.... asa pake 400 dan 50.....merknya tmax dan ilford...dan agfa juga timer pake yang punya jobo..... nnaaaah termometer yang agak kacau (hehe) pake termo rumahan... abis mahal sih....(maklum student di jerman).... Terimakasih buanyak bgt yah buat bantuan dari anda sekalian.... ini salah satu contoh gambar yg rusak.... selain scanner saya kotor dan pengambilan yang emang masih amatir.. foto ini pake ilford HP5 plus 400 tidak di push.... dicuci pake cairan2 yang udah disebutkan diatas..... hasilnya sungguh sangat mengecewakan... menurut teman2 orang jerman fixierernya kurang lama....mungkinkah bisa begitu???
Oleh: Fajar Widharta (7360) 20 tahun yang lalu
Buat Bung Carlo: salam kenal pertama, ilford yang dipake merk apa ya? HP, FP, XP atau delta...karena diantara film film ilford sendiri sudah mempunyai jenis grain yang berbeda (bisa jadi penyebab grain anda). tapi mungkin pengaruh paling besar dari suhu developer itu sendiri, karena film saya pernah "crack" gara gara suhu dvelopernya terlalu tinggi (terlalu lama direndam di air panas). :D buat bung david: saya mau tanya sedikit nih bung david, kenapa ya agitasi mempengaruhi kontras? apakah besar sekali? kalo saya ingin memperoleh kontras yang lebih besar, biasanya saya over/under develop, dengan kata lain, tambah/kurangi waktu development sesuai dengan zone yang saya mau.. mohon ajarannya :)... salam....
ilford Hp5 plus.... khan udah ditulis di atas.... makasi yah bantuannya
Bung Carlos, mungkin praktisnya gini, kalo anda pake Ilford, coba dengan developernya Ilford seperti ID-11 dan ada beberapa yang saya lupa khusus buat Delta family. Kalo pake kodak film saran saya pake D-76 atau TMax developer (saya sendiri lebih senang Tmax dev. karena lebih praktis, dan dev. temp.nya 24 Celcius). Fixer gak pengaruh terhadap grain, waktu fixing film bisa dihitung dengan cara sbb: Buat larutan fixer baru, siapkan stopwatch dan potongan film yang akan dihitung fixing timenya. Misalkan kita menggunakan film Ilford HP5 masukan fixer kedalam gelas yang bening (gelas plastik agar bisa dibuang) celupkan potongan film kedalam fixer sambil diberi agitasi sedikit, jalankan stopwatch perhatikan film jika sudah menjadi bening, catat waktu yang ditunjukkan stopwatch Waktu fixing untuk film tersebut adalah waktu yang ditunjukkan stopwatch dikalikan dua atau tiga. Misalkan waktu yang diperlukan film untuk menjadi bening adalah 1.5 menit maka waktu fixing film tersebut 3 atau 4 menit. Buat bung Fajar: Agitasi yang terlalu banyak bisa meningkatkan contras dan sedikit graininess, sebaliknya agitasi yang kurang akan membuat film menjadi lebih soft tapi tidak otomatis menjadi fine grain. Saya akan coba cari literature tentang agitasi dan nanti saya tulis di artikel, pernah baca di buku Photography Sensitometry tapi lupa harus baca lagi. (seneng banget ada diskusi kayak gini)
BUng Carlos: sama sama, maaf kalo saya tidak terlalu membantu anda, maklum..saya juga lagi belajar =). salam Pak David: Trims berat, saya juga senang sekali bisa diskusi darkroom =D...ditunggu lanjutan artikelnya. salam
Melihat dari contoh foto yg diberikan, saya tidak melihat graininess yg terlalu gawat, maka dari itu saya tidak percaya itu adalah krn overdevelopment (overdevelopment bisa disebabkan oleh waktu, temperatur, agitasi, konsentrasi developer) yg bisa menyebabkan kontras tinggi sekali, sekaligus increase graininess. Film HP5 plus yg asa 400 dan emulsion tradisional dalam arti kata teknologi film BW yg lama, tdk spt TMAX dan Delta, memang sedikit grainny. Oya cek grainny atau tidak nya darimana yah? apa dari print atau pake magnifier? yang saya perhatikan dari contoh foto itu adalah spot-spot yg ada di negatifnya yg memang bisa disebabkan oleh fixer yg kurang baik atau juga developer yg sudah kurang baik dan bisa juga disebabkan oleh kurang agitasi.