Oleh: Gunawan Wibisono (26231) 20 tahun yang lalu
Sebagaimana di tempat lain malam tahun baru di Selecta, Batu, Jawa Timur dimeriahkan dengan kembang api tahun baru. Dengan bermodalkan kamera digital kompak pinjaman serta tripod, saya mencoba menangkap momen tersebut. Tidak punya pengalaman dan nekat saja. Sedikit kurang PD sehingga gerak-geriknya mencurigakan dan sempat ditegur satpam. fotonya tunggu dulu yach. soalnya koneksi dari sini lambat. :D.
Saya ambil angle dari bawah (kemudian baru saya sadari kalau keliru) dan ternyata lensa fixed eq 43mm kurang lebar. Akibatnya saya bingung harus mengarah ke mana moncong kamera. Karena mengejar kembang api, pake tripodpun tetap goyang. Dengan kecepatan paling lambat cuma 1/4 detik serta shutter lag yang tidak bisa diprediksi sulit sekali menembak si kembang api. Dari sekitar 100an frame yang saya ambil mungkin sekitar 40% berupa gambar hitam kosong belaka :D
Setelah peluru di kamera digital hampir habis saya ganti ke Fujica ST801 dengan lensa Fujinon 35mm. Dengan lensa lebih lebar dan kecepatan bulb, saya lebih optimis. diafragma saya set ke f/11. Filmnya Kodak Max 400 sisa sekitar 15 frame. tripod dan cable release. Setelah sekitar 10 frame baru saya sadari, saya lupa focusing! padahal pertunjukan sudah hampir habis.. tinggal kembang api kecil-kecil yang dibawa penonton... Hasilnya belum saya lihat, filmnya belum di cuci..
Dalam perjalanan balik ke kamar, saya baru sadar ada tempat yang lebih baik, tempatnya lebih tinggi dan lebih jauh jaraknya... Akhirul kata saya mohon petunjuk rekan-rekan sekalian tentang memotret firework... thanks in advance....
Oleh: Yen Sindo Boentoro (8540) 20 tahun yang lalu
gmana kalu kita mbuat tema baru "gagal motret kembang api" senasib nih kita =( saya dan dua anggota FN lain di berlin mau nyoba juga udha nungguin count down di berlin.... ternyata jarak start nya kembang api cuma 50 meter dari kita begitu mulai udah ngeker jauh2 eh....... ternyata pecahnya di atas kepala kita musti dongak dan terlalu dekat sekali ahahahah susah deh gak ada objek lain juga..... satu temen saya domenico juga lupa bawa film waktu filmnya abis ngak bisa ganti film.... temen saya zefri juga abis satu rolll tapi gak tau nanti hasilnya gimana,... saya pake digital jepret terus... tapi gak ada hasil yang memuaskan =( tahun depan deh..... hehehehehhe motret di dapur lage aja deh buat pelampiasan =)
Oh ya, semua foto tidak saya crop, hanya saya resize.
Oleh: Mario Andi Supria (72635) 20 tahun yang lalu
saya juga senasib ternyata susah juga motret firework... :D mohon bantuan rekan-rekan donk... kasih tip and trik motret firework.......
Oleh: iing Gunawan, sidoel (27236) 20 tahun yang lalu
kalo dari apa yang saya pelajari dari Theory yah heheh butuh perlengkapan tripod sama cable release jadi buka tutup shuternya pake cable release aja, and focus di lensa di bikin ke infinity. baru theory sih belon praktek hehehe
Oleh: Andrian Purnama T.S. (10973) 20 tahun yang lalu
Bener kata iing sidoel. Taruh bukaan di B, fokus pada infinity. Tutupin lensa pake tangan, pas fireworknya pecah baru buka tangannya. Bukaannya pake F 8 - f 16 untuk iso 100.
Oleh: Andi Irwan Junardi (14244) 20 tahun yang lalu
Karena sulit memprediksi tingginya kembang api, lebih baik pakai focal length selebar mungkin. Lebih baik ada kelebihan space yang bisa dicrop belakangan daripada kembang apinya terpotong karena frame terlalu sempit.
Oleh: Budi Santosa (11236) 20 tahun yang lalu
Saya pertama kali memotret kembang api, saya merasa sayang melewatkan kesempatan dan kebetulan sayan sedang berada di Sidney untuk liburan.Saya tidak punya theory apa2, cuma logika saya mengatakan ini pasti memakai slowspeed dan bukaan kecil, karena slowspeed saya perlu tripod.Beruntung di tas saya selalu ada tripod kecil dan release cable.Saya pake digital camera (D100), jadi hasil pemotretan bisa langsung saya lihat.Awalnya saya pake speed 1/2 sampe 2 detik, tapi saya merasa kurang bebas mengendalikan shutter, sehingga akhirnya saya pake bulb dengan kabel release. Untuk lensa, sebelumnya saya pake wide angle, tetapi hasilnya kembang api kecil, seterusnya saya pake tele dan hasilnya lebih baik. Foto berikut memakai speed 30 detik dan f/32
Untungnya di Sydney kembang api dinyalakan dua kali, yaitu jam 21.00 dan jam 00.00. Jadi saya bisa mendapat dua angle yang berbeda. Foto ini dengan bulb (12.30 detik) dan f/14
Oleh: D. Setiadi (81319) 20 tahun yang lalu
Motret firework itu butuh persiapan yang matang dan peralatan yang memadai pula bila hasilnya ingin bagus.Ini pengalaman saya : - Minimal 1/2 jam sebelum dimulai, kamu sudah musti berada di lokasi.- Tripod ( yang stabil ), cable release, kamera dengan wide angle dan tele zoom ( bila jarak kamu dan fireworknya jauh ).- Cari tau lokasi dimana firework akan ditembakan. Cari posisi yang nyaman dan aman sewaktu kamu memotret. Kalau kamu pakai digital tentunya lebih mudah ( pengalaman saya ). Karena bisa melihat di monitor/LCD.- Cari tau kapan fireworknya dimulai.- Cari fokus terlebih dahulu, bila kamu sudah tau lokasi fireworknya. Jangan lupa perhatikan komposisi/angle.- Pakai BULB atau 10s/d 30 detik. pakai bukaan lebar. - Mulai memencet cable release setelah fireworknya mengembang dan tunggu sampai beberapa kali firework tersebut ditembakan. Cari bentuk yang bagus dan menarik. Kemudian lepas cable release, ulang beberapa kali sesuai kebutuhan kamu.- Ingat, ambil sebanyak-banyaknya." Nothing's perfect " . Dari beberapa frame pasti tentunya ada hasil yang tidak bagus atau kurang bagus. Jadi : Keep On Shooting as many as you can.Foto ke 2 Budi Santosa menurut saya berhasil dan bagus. Komposisi juga bagus. Walaupun kiri kanannya agak ketat sedikit.
Gunawan perasaan berurusan sama satpam terus yach....:-?
Oleh: Herumanto Moektijono (15429) 20 tahun yang lalu
Sabar Gun.....,aku motret lampu hias kota yang Byar Pet aja engga bisa-bisa :)) :)) :)) (peralatan 'kali menentukan ya...) Untuk kak D Setiadi dan kak Budi Santosa...terima kasih informasinya..
Oleh: Mario Laksmana (963) 20 tahun yang lalu
Salam kenal Mas Gun, hanya sekadar menambahkan komentar dan tips2 yang sudah ada, dalam memotret kembang api memang perlu pengalaman. Satu hal yang paling penting diluar segi teknik pemotretan adalah persiapan sebelumnya. Dari beberapa website luar negri yang saya kunjungi, semuanya menyarankan utk survey terlebih dahulu bila memungkinkan. Cari tahu dimana, kapan, berapa lama dan posisi yang direkomendasikan oleh panitia kembang api tersebut. Setelah itu adalah datang beberapa jam sebelummnya. Hal ini penting karena bila telat datang, hari sudah gelap shg kita tidak bisa mempersiapkan secara matang. juga menjelang pertunjukan sudah banyak orang, sehingga kehadiran mereka kemungkinan mengganggu dan bahkan mungkin mereka berdiri di tempat yang strategis yang kita ingin tempati. Kalau dr segi teknis, saya juga masih ngumpulin jam terbang. Foto ini saya ambil dgn f/8 2 sec (set di bulb) dgn tripod. Thanx
Oleh: Henny Tri Marhaeny Irawati (456) 20 tahun yang lalu
wah berarti saya motret kembang api kemarin pada gak jadi semua ya? :( saya pake lensa 50mm, film asa 100, Flash, kecepatan 1/40, diafragma f/1,8-f/5,6. waaah :((
fotonya keren-keren lho.... makasih untuk sharing tips dan fotonya... Bang DS: muka saya emang mencurigakan ya.... :D
Oleh: Heru Fathurohman (15444) 20 tahun yang lalu
saya barusan lagi browsing nikonians.org dan nemuin artikel mengenai firework. semoga bermanfaat.
Oleh: Santosa Basuki (13376) 20 tahun yang lalu
Emang susah yah......
Oleh: Yosi Matsu (9304) 20 tahun yang lalu
:(( gw kaga bisa motret kembang api di HI karenaaaaaaaaaaa.....malam itu gw malah lagi di dugemmmmmm...kembang apinya cuma dilayar lebar diskotik doaaaang hehehehehe
Oleh: Carlo Alexander Kawilarang (24098) 20 tahun yang lalu
hiiiiks..... sama aja sama saya.... saya malah ga tahan berada di tengah2 "kancah peperangan" di Brandenburger Tor, Berlin, malem itu bener2 menyeramkan buat saya....sampe akhirnya nyerah dan pulang.... jam 00.00 teng pas banget masuk ke dalam kereta bawah tanah berlin... jadilah foto saya yg berjudul 'cerita dibalik foto'.... ya ini ceritanya... euhueheuhuehu