Oleh: Damon Rizki (9249) 20 tahun yang lalu
Saya baru login di sini, dan saya cukup comfort untuk liat2 disini (two thumbs up untuk para moderator dan adminnya) Saya bingung ttg spek macro "Life-Size, 1:1" ada yang bisa jelasin ke saya? Maksud perbandingan 1:1 itu apa dibandingkan dengan apa? Tks
Oleh: Raiyani Muharramah (67293) 20 tahun yang lalu
:-?
Oleh: Bny W.S (2323) 20 tahun yang lalu
..mmmm....gimana ya, susah juga ya, gue jg baru ngeh sih. Kali bisa coba liat disini deh Jam cacat , ini pake 1:1. mmm....ada pendapat rekan2 lain, terus terang perbedaan antar 1:1 dng 1:2 dimana jg ya? kan kecil sekali / hampir beda dikit hasilnya.
Oleh: Willy Sutrisno (1031) 20 tahun yang lalu
1:1 artinya kalau lalat sebesar 2 cm, maka bentuk lalat di film anda juga harus 2cm. Kalau 1:2 berarti size di film bakalan setengah dari ukuran asli, balik ke contoh lalat maka di film lalat akan sebesar 1cm.
Oleh: Widarto Rachbini (24647) 20 tahun yang lalu
kalo pake digital ngitungnya gimana? rasanyha sih, definisi life size 1:1 itu perlu ditata lagi, dengan adanya kamera digital. misalkan kita memotret kucing seluruh badannya. kemudian kita cropping giginya saja, lalu kita perbesar foto gigi kucing itu aja. pertanyaannya adalah: ketika kita memotret kucing, tentu itu bukan makro. tapi ketika kita menyajikan, gigi kucing saja, apakah itu bisa tergolong foto makro? kalo tidak kenapa? kalo ya, bukankah itu "melanggar" definisi makro dalam definisi lama? saya sendiri tidak tahu harus mendefinisikan apa tentang makro. itu aja pendapat saya... :)>-
Oleh: Danny (13075) 20 tahun yang lalu
istilah saja :))
Wah, terus terang saya masih bingung neh. mungkin yang senior2 bisa bantu saya, yang selalu bikin saya penasaran, karena saya engga tau, 1:1 itu parameternya apa? pasti kan ada parameter dan garis definitifnya tolong donk.
Oleh: Irwansyah S (52460) 20 tahun yang lalu
Seperti sudah dijelaskan Willy Sutrisno diatas, tepat sekali itu mas, saya heran kok masih bingung sich, IMHO sudah cukup jelas kok. Saya coba memberikan gambaran sekali lagi. Kalau gambar yang terekam di film ukurannya adalah sebesar ukuran benda asli yang di potret, maka itu disebut 1:1. Coba foto koin uang logam Rp500 dengan mode makro dan penuhkan koin di viewfinder, artinya citra yang akan direkam di film akan penuh juga (atau hampir penuh). Selanjutnya cuci filmnya, ambil koin asli dan bandingkan dengan koin yang direkam di film, kalau ukurannya sama persis, maka disebut berukuran life-size 1:1, satu banding satu. Kalau ukurannya tidak sama, misal yang di film lebih kecil, maka hitung luas/diameter koin di film, lalu dibuat perbandingan luasnya dengan koin asli menjadi: UKURAN DI FILM : UKURAN ASLI. Setelah diukur misalnya luas koin di film 75 mm2, sedangkan luas koin asli 100mm2. Maka itu tidak life-size lagi, melainkan menjadi 1: 1.33. Kalau luas koin di film cuma 25mm2, maka disebut 1:4. Kalau luas koin di film 125mm2, maka disebut 1.25:1. Kalau luas koin difilm 200mm2, maka disebut 2:1. Untuk kamera digital saya juga masih ragu, apakah dikembalikan ke ukuran film 35mm terlebih dahulu baru dihitung rasio makronya, atau cuma dengan ukuran sensor aslinya. Mengingat sensor asli camdig berukuran sangat kecil, apalagi yang kelas consumer, maka saya menjadi bertambah ragu lagi. Kalau menurut pendapat saya sendiri, sebaiknya sensornya dikembalikan ke ukuran film 35mm terlebih dahulu, baru kita hitung rasio makronya. Semoga membantu.
Penjelasan mas Irwan lebih detail tuh. Kadang ada object yang lebih besar daripada film, contoh belalang. Kalau seluruh badan belalang terambil oleh picture maka itu tidak dianggap 1:1, tetapi kalau hanya sebagian badan belalang terambil nah itu mungkin 1:1. Tetapi ingat yah ukuran asli belalang harus lebih besar dari film 35mm. Pokoknya ambil gampangnya, coin diameter 2 cm maka di film anda juga harus 2 cm, tidak boleh terpotong sama sekali. Anggap anda keluarin itu film dari kamera terus ditaruh diatas koin, dan anda gores pakai pensil sehingga bayangannya nemplok di film. Tentu ini cuman sebagai contoh, jangan ditiru yah. Hehe.
Oleh: Judhi Prasetyo. (38908) 20 tahun yang lalu
Kalau digital repot juga ngukurnya ya? Kan ukuran CCDnya macem2 hehehe.. Kamera saya Canon A80, 4 Mega Pixel aja ukuran CCDnya cuma 7.2 x 5.3 mm, kalau dipakai motret koin cepek cuma dapet sekitar 1/4nya :)
ye mas Judhi dari tadi saya sudah mencoba menghindar ngomong digital, sebab tidak tahu gimana cara jelasinnya. Yang saya paham hanya buat kamera film. :)
Iya betul, mungkin admin/moderator bisa bantu?
Kayanya sekarang udah engga terlalu bingung deh Saya sudah coba pake lensa makro canon 100mm dengan spek 1:1 pada jark fokus terdekat 31 cm, dan hasilnya memang 1:1. jadi kalo menurut saya 1:1 itu mungkin nih adalah perbandingan lurus antara subjek dengan hasil yang terekam di film sesuai dengan ukuran aslinya apabila subjek dipotret pada jarak fokus terdekat, yang sesuai dengan spek lensa, antara film dengan subjek. Betul gitu ga yah? tolong di koreksi kalo salah, Nah kalo digital??
Mulutku sudah hampir berbusa jelasinnya....
Mas willy, masa ampe bebusa sih? bukannya jari yang jadi jempol semua? Tapi bener ga pengertian saya? correct me if I'm wrong.
Oleh: Rendra Kartadinata (19382) 20 tahun yang lalu
Untuk bung Irwansyah, Tidak ada perbedaan magnifikasi antara kamera 35 mm dan digital dengan sensor yang lebih kecil. Karena perbedaannya hanyalah faktor cropping saja. Ini mungkin yang menurut saya masih banyaknya salah kaprah yang menganggap dengan kamera digital yang sensornya lebih kecil dari Full Frame, ada faktor pengali yang seakan-akan objek yang terekam di sensor menjadi lebih besar. Kalau anda sempat membaca buku "EF Lens Work III, The Eyes of EOS" di sana akan diperjelas perbedaan cropping antara 10D dengan 1D dan 1Ds.
Betul bung Rendra, di buku itu diterangin secara jelas bagaimana perhitungan cropping factor. Kalau begitu maksud anda, untuk digital kita harus tetap menggunakan perhitungan perbandingan yang sama? jadi meski 10d lebih kecil dari 35mm (1.6x cropping factor), tetap harus dihitung sesuai ukuran sensor? Kalau saya pakai Digic dengan sensor size 1:1.8 (Ini adalah standard buat sensor CMOS/CCD), bukankah akan sulit sekali mendapatkan 1:1 Mungkin ada standard lain untuk perhitungan macro di dalam digital camera? Lens Work hanya menerangkan zoom factor, bukan perhitungan buat makro.Oh ya, bung Rendra beli bukunya berapa? Saya beli S$20 di Canon Singapore. Itu buku bisa bikin air liur netes..... tes tes tes. Yang bagusnya pula, sebab di belakang buku dikaih penjelasan keunggulan lensa Canon. Pokoknya ini buku is a MUST for canonian.
Menurut saya, tetap perhitungan perbandingannya sama karena perbesaran(magnification) dari lensa adalah sama baik film 35 mm atau digital. Kalau tidak , mana berani Canon menulis spec 1:1 life size untuk lensa macro 100 mm nya meski udah keluar kamera D-SLR. Kalau memakai Powershot G3 misalnya dengan sensor size 1/1.8", misalkan (ini perumpamaan) Canon mendesign untuk bisa memakai lensa EF 100 mm macro ke G3, saya yakin perbesaran yang diperoleh tetap sama 1:1 juga. Berhubung sensornya kecil, jadi factor croppingnya sangat besar. Bayangkan saya ukuran real lensanya 7.2- 28.8 mm bisa disetarakan cropping factornya dengan 35-140 mm di kamera 35 mm (FOV factornya 4.86x !). Memang kadang kala produsen kamera juga memberikan informasi yang kurang tepat sehingga kita sebagai pemakai menjadi bias pengertiannya. Salah satunya adalah pengertian FOV di kamera digital yang setara dengan magnifikasi lensa tele. Ini yang musti kita cermati betul sebelum salah persepsi. Buku itu pemberian seorang rekan baik saya. Saya juga memiliki CD The Eyes of EOS ke 2 dan buku pertama jaman FD lens dulu. Secara umum memang boleh dibilang teknologi Canon sangat unggul di industri lensa.
Wah kayanya kita perlu informasi yang paling jelas deh. Kalo menurut saya susah juga untuk buktiin apakah dengan makro 1:1 itu image yang terekam dengan digital kamera juga akan menghasilkan perbandingan 1:1 sama dengan analog camera, karena hasil image yang kita lihat untuk digital itu kan di LCDnya buakn di CCD yang bisa disetarakan dengan film. Sedangkan kalau di analog camera, untuk pembuktiannya akan mudah sekali, ambil filmnya ukur recorded imagenya, bisa kita tarik kesimpulan apakah 1:1, nah kalau pake digital?? mana mungkin kita ngukur di CCDnya, begitu teman2, jadi gimana yach mas Willy dan mas Rendra.
Damon, saya baru tulis artikel mengenai sensor Digital Camera. Semoga di lolosin sama admin. Nanti setelah anda baca artikel itu coba ngertiin sensornya. Terus anda bikin kesimpulan sendiri mengenai macro pada Digital Camera. Sejujurnya saya tidak bisa kasih jawabannya, sebab masih bingung. Anyway trigger happy aja deh daripada pusing.
Begini bung Damon, LCD di kamera digital hanya untuk membantu fotografer untuk melihat hasil foto terekam dengan baik atau tidak. BUKAN untuk membuktikan hasil macro 1:1 karena ukuran LCD kamera sendiri sudah jauh-jauh lebih besar dari ukuran sensornya :) Memang agak sulit menjelaskannya secara offline begini. Kalau memang bisa ketemuan jauh lebih enak menjelaskannya. Saya juga dulu punya pengertian seperti anda namun setelah mencoba sendiri kamera digital baru mengerti akan masalah magnifikasi ini. Ndak usah pusink-pusink lah kalau memang bukan untuk keperluan khusus... moto terus aja .... :))
Wah mungkin perlu diseminarin juga kali nih. Tapi kesimpulannya satu, engga usah pusingin teknik yang penting kita ngerti, mengenai detailnya biarin pabrikan dan enginer2nya aja yang pusing kita yach tinggal moto terus aja. Mas Rendra kapan kita bisa ketemuan, biar saya bisa lebih jelas lagi. Mas Willy saya tunggu artikelnya, And Happy New Year Folks