ketika mudik, saya menggunakan flash payung (berpower AC) yang disambungkan dengan hot shoe ke body kamera eos 300d. ketika memotret, hidung saya kesetrum, karena hidung nempel ke body kamera. kejadian serupa menimpa kerabat saya untuk kasus dan kamera yang sama.

pada peralatan elektronik lainnya seperti kulkas atau tv, hal ini bisa diatasi dengan meng-ground-kan body peralatan tsb. tapi untuk kasus ini gimana ya mengatasinya? ada yang punya pengalaman serupa dan memberikan solusinya? terima kasih... :)>-

:O kok bisa kesetrum mas? baru pertama kali saya denger. apa mungkin ada static? setahu saya sih biar save kalo nga salah yah saya pernah baca di Dpreview mesti 6 volt kebawah yah buat external flash. tapi kalo flash payung nga tahu deh nga pernah pake sih
nga coba pake cable release?

Gile...Canon hebat euy...bisa nyetrum...:O
Bisa-bisa si Grace enggak jadi beli 300D nich, takut hidungnya belang...eh...kesetrum. :D

:O nyetrum..
pengalaman saya dg barang2 yg nyetrum gitu biasanya emang 'bocor' arus AC.. bodynya Canon dr besi yah? coba dibalik stop kontaknya pak.. (trus di test pake test-pen..masih nyala ngga).. menurut pengalaman sih dg membalik stopkontak arus yg bocor ilang..:D

canon 300d sih plastic semua mas irwan hehehe makanya saya bingung kok bisa kesetrum.

saya juga sering kesetrum nieh. tapi kesetrumya sama kamera nikon d 100. kenapa yeah itu? apa kameranya yg sensi ama saya ato gimana yah? :p bingung dueh ..

Motretnya engga pake sendal ato sepatu yah...hihihhihi...kalo iya pake sendal jepit mungkin???? (Maaf Pak, sarannya Saran tradisional...yang ngajarin juga karyawan PLN)..:)

gak usah 300d atau d100. kalau disambung ke studioflash dengan sync cord, ae-1 program saya juga nyetrum. pernah coba pakai alas kaki, tapi kurang menolong. saya juga masih mengharapkan trik untuk menghindari hal ini. ada yang punya solusi serius?

Mas Widarto dan Mas Gerry, Studio flashnya merek apa sih, koq serem banget bisa nyetrum, untung waktu kaget kameranya ngak dilepas. Coba saja pakai trigger (wireless)

saya pakai hanselflash 1000. euh... kalau saya sih nyetrumnya bukan electric shock pakai petir segala, tapi cuma static dari flash yang disalurkan lewat cord. jadi serem sih enggak, tapi ngagetin iya juga. pakai iris sudah dicoba, tapi jadi ada sumber cahaya yang tidak perlu; repot lagi blocking- nya.

Henry : kalau sendalnya basah ya percuma aja. ;)

mas alvin: karena masih coba2 dan bukan tujuan serius, saya pake studio flash yang murahan aja. nggak tahu merknya apa. belinya di pasar baru.

emang nyetrumnya tidak sekuat kalo kita pegang kabel pln secara langsung. tapi cukup mengagetkan. saya atasi sementara dengan cara membungkus body dengan plastik dan menghindari hidung nempel ke kamera. terima kasih atas tanggapan rekan2.... :)

Ada nggak ya yang jual 'kaos hidung' ? Just kidding!

Mungkin yang bermasalah adalah flash payung yg pake AC power.
Coba body dari flash payung itu di-grounding lagi ... mungkin bisa mengurangi setrumnya ... semoga ... :-?

Pengalaman Mas Widarto sama dengan saya, waktu itu kamera masih dalam keadaan terhubung dng komputer (via kabel USB). Ketika saya gunakan motret hidung saya memang tarasa kena setrum. Caranya menghilangkan gampang saja, balik colokan di stop kontak. Kalau masih juga nyetrum, berarti tidak ada kabel ground di peralatan yg tersambung AC. Kalau saya kemarin memang terus membuat kabel ground, hasilnya sempurna, tidak nyetrum lagi.

sandalnya musti merek apa? Kalau musti Nike, berat di ongkos.. Swallow aja bisa nggak?

diolesi tanah aja kamera nya:D

kayak di masker lumpur:D

Sekedar sharing informasi, mungkin solusi bisa dicari bersama. Pada dasarnya kesetrum terjadi karena adanya arus yang mengalir melalui tubuh kita dan sensasi kesetrum karena terjadinya proses elektrolisa (ingat pelajaran SMP kan ?)pada syaraf atau otot. Sensasi tersebut biasanya sangat terasa pada tempat sensitif seperti hidung, ujung jari dan permukaan kulit lainnya (kecuali sudah 'kapalan' ') ). Nah arus yang mengalir itu diakibatkan karena adanya beda potensial/tegangan antara dua titik, logikanya arus tidak mengalir bila tidak terjadi beda potensial.
Pada kasus flash dengan sumber tegangan AC (ataupun menggunakan sumber yang lain), kemungkinan itu bisa terjadi pada kebocoran dari sumber tegangan AC (biasanya kebocoran tidak terjadi bila kontak ke sumber menggunakan 3 kabel, Live-Netral-Ground dan instalasinya sempurna). Untuk menghadapi hal ini bisa diupayakan membuat semacam keset untuk pijakan dari unsur logam (keset kawat, alumunium foil, seng atau yang sejenis), kemudian sediakan kabel serabut (jangan gunakan kabel pejal PLN, lebih mudah cari di toko onderdil mobil), semakin tebal dan banyak serabutnya, semakin baik. Upayakan dengan ukuran sependek mungkin, sekitar 2 meter. Kabel ini nantinya digunakan untuk 'grounding' kamera kita.
Yang dibutuhkan:
- Jepit buaya.
- Kabel listrik serabut (stranded), panjang disesuaikan.
- Keset kawat, alumunium foil atau sejenisnya.
Yang dilakukan:
Hubungkan kamera dengan keset melalui kabel serabut, menggunakan jepit buaya.
Cara menggunakan:
Injak keset ketika melakukan sesi pemotretan
Tip:
Bila pemotretan dengan 'flash bermasalah' sering dilakukan, bisa juga dibuat konektor khusus pada kamera untuk groundingnya.
Informasi tambahan:
Hal tersebut juga bisa dilakukan bila terjadi kebocoran pada kapasitor charging yang ada di dalam flash.
Selamat mencoba dan semoga berhasil :)

Jepit Buaya :-?

hhehehehhe

Padahal saya sudah lama kesetrum ama Canon 300D lho, gimana yah :-?

ok mas dan mbak. terima kasih atas semua tanggapan dan informasinya. semoga menambah pengetahuan bagi saya dan rekan2 lainnya. :)

aduuh nggak jadi beli ah kalo resikonya idung gw bakal nyut nyutan...pake jepit buaya lagi..(jepit apa nih? buaya mana yg bisa di jepit...pasti maksudnya SETIADI yah...