FNers, semalam saya ketemu dengan pemilik restoran di Bandung. Dia minta saya untuk men-setup sebuah studio foto untuk dia. Karena dia punya banyak produk yang harus dia komunikasikan pada para pelanggannya.

Berhubung saya banyaknya main di outdoor, saya jadi kurang tahu apa saja perlengkapan untuk studio foto. Cukup untuk produk saja, mulai dari kamera sampai ke lighting.

Btw, ruangan yang dialokasikan besarnya 3mx4m.

Sebelumnya saya ucapkan terima kasih untuk masukannya. :)

Untuk ruangan 3x4 sepertinya harus disiapkan lensa 35-70mm (tergantung besar obyeknya juga), kamera bisa SLR atau medium format 120 (hasselblad, mamiya, bronica,fuji, dll.), lighting bisa mencoba broncolor, hensel, bowens atau merek2 baru dan murah (made in china).

Untuk mengatasi biaya yang besar, cukup dengan 1 lampu dengan softbox (yang 2 layer), diletakan dibelakang obyek dan di depan obyek menggunakan styrofoam. Proses ini untuk menghindari refleksi lampu di obyek.

Apabila bendanya tidak memantulkan cahaya, letakan styrofoam di sisi kiri, kanan dan atas obyek, kemudian arahkan lampu (flash mounted juga bisa) ke salah satu styrofoam. Cahaya akan gradasi.

Apabila tidak punya flash meter, cek lampu studionya mempunyai guide number berapa, biasanya lampu dengan GN-80, di set maksimal dan dengan jarak 1-2 meter dari obyek, f/number 11-16 atau untuk amannya bracketing saja dari f/number 8 - 16

Mungkin ada saran dari member lainnya yang lebih praktis.

%%-

Maksudnya set-up foto studio permanen atau sementara?
Kalo sementara, pakai studio lighting merepotkan, biaya cukup besar, harus siapkan berbagai macam alat.
Berhubung bung Adhi sering motret outdoor kenapa tidak tawarkan motret produknya dengan memanfaatkan window lighting saja atau bentang meja di outdoor. Lebih murah dan praktis. Kecuali ada pertimbangan klien ada berani bayar mahal.
Paling yg dibawa hanya reflektor dan 1 unit flash.
Banyak foto2 di galery FN, memotret barang/produk hanya memanfaatkan window lighting/seadanya tetapi hasilnya lumayan bagus tidak kalah dgn studio.
Kalo itupun klien anda mau.....

Ikut nanya sekalian...
Mas Triyuda, kalau seandainya tidak pakai tungsten light dan softbox, bisa tidak hanya mengandalkan 2 buat blitz saja (misalnya Vivitar 283 non-dedicated) ? bagaimana setting-nya (atap warnanya bukan putih, jadi tidak bisa di-bounce) ?
<br? Makasih.

Studionya permanen, tapi bukan saya yang menyediakan peralatan. Saya cuma the man behind the camera :D
Kemarin saya ngobrol sama temen, orang studio, katanya kalau untuk studio mini (3x4m), khusus untuk foto produk, cukup pakai 2 softbox dan 2 lampu studio. Bener nggak?

Ok anggap studio fotonya adalah permanen.
Kalo dulu saya pakai 3 lampu studio Bowens Prolite yg masing2 wattnya berbeda.
Dalam pemotretan produk, biasanya saya hanya gunakan 1 lampu saja yg dipakaikan softbox dan selebihnya pakai reflektor di kiri kanan produk bahkan di depan produk kalo perlu tergantung dari permukaan produk.
Selain itu saya gunakan tabletop (semacam meja yg atasnya terbuat dari bahan acrilyc mungkin bung Adhi tau barangnya). Arah lampu+softbox saya taruh pas diatas meja atau dibawah produk yg hendak difoto. Kemudian arah kemiringan bidang softbox (putih) sedikit kearah kamera/depan agar BG dapat direkam gradasi dari hitam ke putih. Nah, disini juga bisa kasih fill in flash back ground sebagai variasi dan bisa pakai jel warna.
Ada baiknya dalam memilih lampu studio, cari lampu yg punya setting kekuatan power flashnya yg variabel agar dapat diatur untuk mencari f number jangan yg hanya full dan half saja, nanti susah urusannya atur lighting.
Untuk jenis ini; bisa produk elincrom dan visatec. Produk menengah tapi bagus. Dan enaknya bisa dibawa-bawa. Bisa hubungi Primacolor dan Fuji (kalo masih pegang produk elincrom).
Kira2 segini dulu....

Mudah2an dapat dimengerti tulisan saya yg ambruradul ini.....

Salam....

sekalian nih mas...merk utk lightingnya berpengaruh ngak sih selain perbedaannya bisa dipandang dr dr harga dan fitur2nya?..tks

Menjawab bung Racky...
Kalo saya kembali tanya dulu, berapa budget untuk investasi lampu studio? Karena lampu studio pun punya kelas harga... tentu diimbangi dengan kualitas produk.
Bagaimana?

Terima kasih banyak untuk detail infonya mas Ilias. =D>

Kira2 mas Ilias tahu nggak berapa budget yang harus dialokasikan untuk perlengkapan lighting studio tersebut + lightstand dan light meternya? $-)

Terima kasih sebelumnya.

Bung Adhi...
Soal budget saya juga susah mengatakannya. Itu tergantung dari kebutuhan dalam pemotretan produk.
Mungkin sebagai gambaran kasar saja, peralatan studio standar yg sudah mengarah ke pro (dgn pertimbangan bisa expand) sbb:
- Kamera SLR atau Medium format 645 atau 67 atau 69. Kalo bisa yg bisa pakai polaroid back
- Lampu studio 3 unit: 750watt, 500 watt dan 250 watt.
- Refletor 2 unit (seperti mangkok untuk penahan/adaptor payung).
- Stand lampu manfroto 3 unit: Merk ini bagus karena ada aircrushed yg berfungsi menahan getara keras pada saat pengunci penahan tanpa sengaja longgar. Aman untuk lampu studio (flash tubenya tidak pecah).
- Stand Boom manfroto 1 unit; penyangga mirik huruf "T" yg ada pemberatnya; berfungsi untuk top lighting atau dipakai untuk pemotretan table top.
- Payung reflektor minimal 2 buah (standard); Payung ini ada 3 jenis kalo engga salah (luar hitam dalam silver - efek lighting keras; luar hitam dalam putih - efek sedikit lembut; luar putih dalam putih sedikit tembus - soft lighting untuk portrait bagus)
- Softbox 1 unit : 60X90 atau 100X120 merk chimera/sama dgn merek lampu etc.
- 1 set Honey comb
- 1 snoot: untuk fill in, atau efek lighting yg terarah.
- 1 set table top (bisa buat sendiri)
- 1 set background stand (bisa buat sendiri di tukang/toko alumenium)
- Refletor besar bisa pakai sterefoam, murah meriah.
- 1 unit Lightmeter: minolta/sekonic, umumnya minolta.
- Beberapa macam background studio, tanya Bpk. Iwan Zahar (kalo enggak salah di daerah kampung melayu). Yg ini kalo perlu.

Kalo itung kasar kali minimal Rp.50juta loh! Saya engga tau harga equipmnet studio berapa karena sudah lama tidak main disitu lagi.
Mau murah lagi yah lampu studio buatan Made in China. Coba tanya Aneka foto di harco pasar baru. Merk china ini ada juga yg punya variabel power flash juga namun hati2 kelvin-nya bisa stabil atau tidak. Kalo kelvin tidak stabil akan sangat merepotkan kalo melakukan pemotretan dengan slide, bisa2 hasil slide yg satu dgn yg lain tone warnanya beda.

Mudah2 ada masukan lagi....
Salam......

Wuih, mahal yag ternyata :-?
temen saya yang di studio itu memperkirakan budget cuma 7.5jt (minus kamera). Jauh sekali.
Tapi makasih banyak untuk infonya mas Ilias, jadi saya punya 2 alternatif proposal sama si pemilik restoran. :)

Kalo foto produk pake 2 softbox cukuplah. Untuk tambahan beli kertas kalkir gulungan ini sangat membantu.

fyi, buat gambaran aja...yg termurah d-check price on Aneka di Psr Baru lt 2.
Flashmeter Xeconis 308B - 1,6 jt
Standing guard : 1 - 350rb
1 Payung : 175rb s/d 315rb
1 softbox : 175rb (60x60 cm)
Layar(Background) : 150rb-an s/d 500rb-an
Lampu utk standart Refektor : Milennia 200 (Gn 30) - 1,2 jt-an
: Electra 200 (Gn 45) - 1,2 jt-an
: Pritex (Gn 40) - 850 rb-an
...nah ente juga sekalian compare ke belakang tokonya..yaitu Bima...mereka bersaing, jd ada yg lebih murah dan lebih mahal..tp tetep mereka lbh murah dibanding pasaran luar spt di Mall atau toko2 lainnya. selamat berburu..

Thank you mas Racky atas info 'underground'-nya. :)

=D>

Nah itu dia, info dari bung Racky boleh tuh!

Dan yg paling penting tanya sama toko kalo spare-parts flash tube selalu tersedia atau tidak. Untuk jaga kalo2 suatu saat flash tubenya putus..

Kenapa tidak diserahkan kepada fotografer profesional saja?
Sungguh butuh perhatian serius untuk invest sekian banyak uang untuk membeli peralatan tersebut jika tidak untuk kepentingan profesional.

Mas Kris, saya juga tanya hal itu pada pemilik restoran. Tapi dengan pertimbangan biaya yang tinggi kalau harus terus menggunakan jasa studio foto profesional (sekitar 250 - 500rb per frame), sedangkan dia secara reguler harus meng-update foto2 portfolio produk restoran yang jumlahnya puluhan, dan (terutama) produk agribisnis yang setiap panen harus dibuat fotonya untuk ditunjukkan pada eksportir/ buyer di luar negeri, maka dia memilih untuk membuat studio mini.

Sedangkan untuk fotografernya dia akan meminta beberapa teman2 saya yang tergabung di studio maupun klub fotografi lokal.

Dengan membuat studio mini, dia bisa menekan biaya fotografi sampai hanya ke biaya fotografer, film dan pencetakan.

Bung Adhi ada baiknya upload foto contoh salah satu produk yg sering/akan di foto.
Dengan begitu, kita akan tahu seberapa jauh kebutuhan alat studio yg dibutuhkan.
Saya rasa akan lebih baik seperti itu. Apa yg saya tulis diatas karena belum ada gambaran situasi dan keinginan seberapa jauh pemilik/owner...

Untuk foto produk dibutuhkan lighting minimal satu dengan soft box.untuk mengeluarkan detil bisa pake tambahan reflektor,tergantung dari foto apa yang akan kita buat. Untuk investasi di lighting memang mahal,mungkin untuk solusinya bisa sewa ke Primacolor atau mungkin teman2 di FN bisa menyewakan lighting equipment-nya

:-?
Hmmm... boleh juga nih ide mas Okkegania...
Untuk mas ilias, saya belum bisa upload foto produknya, soalnya negatif saya serahkan pada restoran yang pernah jadi 'kelinci percobaan'
Motret pakai lighting lampu neon ditaruh di dalam ember cat, keliling dalam ember ditutup pakai kertas metalik biar sinar menguat. Hasilnya lumayan lah... :D
Ntar kalau bisa minjem saya upload ke thread ini.

Wah.. Mas-Mas yang cakep ...<Br> Makasih banyak informasinya nih ...
Jadi pengen juga buat studio foto ...