Oleh: Antono Purnomo (5335) 21 tahun yang lalu
Kondisi: Outdoor, cuaca cerah, langit cerah, pukul 13.30. Obyek dua orang, obyek A berpakaian putih, obyek B berpakaian merah marun. Film Ilford HP5 asa 400 dan Lucky BW 100. Teknis: Metering di wajah obyek A, akibatnya bidang (baju) putih OE, detailnya hilang. Metering di baju obyek A, wajah UE. Tanya: 1. Sebaiknya metering dimana yah? 2. Apakah diambil rata2 metering wajah dan baju? 3. Pernah lihat fotografer metering di tangan, kemudian di lock (AE-Lock) lalu recomposed dan shoot. Alasannya untuk dapet skin tone. Is it? Berlaku nggak untuk BW? 4. Bagaimana cara metering dengan reflektor perak? Apakah sama saja dengan tanpa reflektor (wherever the metering area is). Thanks!
Oleh: Andrian Purnama T.S. (10973) 21 tahun yang lalu
Light meter kamera akan membuat bagian yang dimeter menjadi 18% gray (abu-abu) Jadi misalnya dimeter ke baju A, ya akan dihitung exposure oleh kamera agar baju A menjadi abu-abu. Saya suggest meter ke tempat yang memang dalam foto ingin tampil abu abu netral. Suggestion lain (dan kalo bisa ngorbanin satu rol film) adalah menggunakan zone system. Contohnya begini, misalnya orang yang kita potret berkulit gelap dan kita ingin kulitnya jatuh di zone 4, sementara kita ingin bajunya (putih) jatuh di zone 7. Jadi seharusnya ada perbedaan 3 stop antara baju dan kulitnya. Pertama yang kita lakukan adalah meter kulit model, dan naikkan eksposure 1 stop (karena 18 % grey itu jatuh di zone 5) Lalu kita meter bajunya dan tentukan perbedaannya dengan kulit Jika perbedaannya pas 3 stop maka ketika mencuci film pake development time normal. Jika perbedaan kontrasnya lebih dari 3 stop (misal 5 stop) maka kita perlu mem "pull" process film kita agar kontrasnya berkurang dan berikan development time N-2, kalo kebalikannya maka kita berikan development time N+2 untuk menentukan N ya sesuaikan dengan development film, +1 +2 nya maaf saya lupa hitungannya hehehe :D semoga membantu ... Cheers tambahan : kenapa saya bilang ngorbanin film ya karena kita nyuci film ga bisa satu frame, harus nyuci satu rol
Mas... zone system dong..... hihihihi... jelasin atuh... amatir banget nih....
Saya ga layak bicara zone system... tak kasih zone-zonenya aja ya ... 0 - Hitam tanpa texture I - Hampir hitam, tanpa detail, kalaupun ada hanya gradasi II - Abu-abu gelap, sedikit tekstur III - Abu-abu gelap dan detail terlihat. Zone yang penting, rata-rata daerah gelap foto jatuh pada zone ini. IV - Abu-abu gelap medium (bingung kan ... saya juga hehe). Daun-daun yang warnanya hijau tua, orang berkulit gelap (negro) V - Hasil light meter kamera ... cocok untuk kulit orang indonesia, langit biru. Daun2 biasa VI - Abu-abu terang, kulit orang bule VII - Abu-abu sangat terang.. zone terakhir yang ada detailnya, baju putih, rumah bercat putih VIII - Putih keabu-abuan - highlight IX - Putih tapi masih ada gradasinya X - Putih tih tih Saya biasanya hanya bermain di zone 3 sampai 7 ajah. Itupun pake kamera digital. Ga kuat buang2 film, dan ga punya kamera dengan sheet film :(
Oleh: Eka PutraBagia (7212) 21 tahun yang lalu
Setelah baca penjelasan Mas Andrian, saya coba cari di google, tema zone system. Dapet ini : Zone SystemEmulator Zone Sekilas udah saya baca, tapi sebenarnya saya belum mengerti, karena basic fotografi masih saya point and shoot. :D Mau nambah nanya boleh nggak? Disana disebutkan tentang overexposing push 1 f-stop atau underexposing push 1 f-stop. Itu ada hubungannya dengan Exposure Compensation? Seperti di kamera digital, penjelasan di Dpreview - Exposure Compensation
Oleh: Muhammad Ridha (2407) 21 tahun yang lalu
Stop2an itu apa yach. Jujur nich gak ngerti. Yang serius yach jawabnya ;)
Yang disebut sebagai zone dalam zone system sebetulnya bukan exposure, melainkan tone yang muncul dalam hasil cetakan akhir. Ujung-ujungnya adalah mengatur kontras pada negatif kita. Ukurannya selalu dari zone 5 (dalam gambar akan tampil sebagai abu-abu netral). Misalnya kita mo motret mas Antono (sorry ya mas dijadikan contoh), kulitnya kan rada gelap, maka seharusnya tone kulitnya jatuh di zone IV. Yang kita lakukan adalah kita lakukan metering pada wajah mas Antono lalu misalnya kita dapat nilai 1/125 F 4.0, maka yang kita lakukan adalah merubah nilai eksposure naik (atau turun ?) 1 stop menjadi 1/250 F 4.0. Jika kita mencuci film tersebut dengan development time normal, maka muka bung antono akan jatuh di zone 4, pas banget buat orang yang berkulit gelap. Gitu dulu ya cheers ....
Oleh: Kristupa W Saragih (176444) 21 tahun yang lalu
1. Ukur di bagian paling terang bertekstur dan di bagian paling gelap bertekstur. Ini jika hendak menerapkan pendekatan Zone System. 2. Hasil pengukuran di atas dihitung beda kontrasnya, idealnya 5 stop. Jika lebih dari 5 stop maka diproses N minus, demikian sebaliknya. 3. Salah kaprah 4. Hitung ketika reflektor terpasang Kamera dan film tidak bisa membedakan mana baju dan mana muka. Kamera dan film hanya merekam tone dan kontras antar-tone. Kita sebagai fotografer lah yang menentukan tone-tone mana saja yang hendak direkam, dan tone mana yang hendak dijadikan shadow atau hendak dijadikan highlight. Pada kondisi pemotretan yang sulit, tentu kita harus berkompromi dengan situasi. Toh, yang Anda potret adalah makhluk hidup yang bisa berpindah-pindah. Kecuali Anda memotret landscape, jika memotret manusia tentu bisa mengatur posisi, pose dan arah datang lighting. Kenapa harus mendapat beda kontras 5 stop? Karena meski kita bisa membeli film tipe pro yang bisa merekam beda kontras 7-8 stop (bahkan lebih), kertas foto hanya bisa merekam beda kontras 5 stop. Karena kita memotret untuk dicetak, bukan hanya untuk dilihat dalam bentuk negatif, oleh karena itu kita harus menyesuaikan diri dengan kemampuan kertas merekam beda kontras.
Oleh: Gladia B. (7718) 21 tahun yang lalu
kalau mas Benny Asrul itu termasuk zone berapa ya ? Zone I ? asyik, nambah ilmu baru....
Bener kata mas kris, tapi beda kontras 5 stop itu kalo kita mencetak di grade 2 paper. Kalo grade 1 atau grade 3 hitungannya beda lagi... Duh pengen beli enlarger niihh ...
Oleh: Fierman Much (10446) 18 tahun yang lalu
hikz, masih bingung :( susah yah... ternyata blajar metering :|
Oleh: Firman Nur Ihsan (11951) 18 tahun yang lalu
hmmmmmm..... bingung.......
Oleh: Andie Tanadi (1418) 18 tahun yang lalu
coba pakai sunny rull , setting iso anda berapa ? ambil saja contohnya anda setting ASA 200 --> lighting foto yang benar rana 16 speed 1/200 atau bisa pakai 1/250 (ASA 100 --> rana 16 speed 1/100, ASA 400 --> rana 16 speed 1/400 ), lalu check lighting di kamera anda ........... lalu check OE / UE angka yang di berikan oleh kamera anda . kalau kondisi berawan pakai lighting meter ukur sinar yang jatuh ke motiv, pengukuran dengan light meter dari body kamera kadang bisa salah karena anda mengukur sinar yang dipantulkan motif anda bukan , sinar yang jatuh ke motiv anda.
Oleh: Ramdhani Fitri (8914) 18 tahun yang lalu
Pantesan kursus fotografi mahal......