Oleh: AB Seta (5486) 21 tahun yang lalu
Sering kali saya melakukan kunjungan ke rumah-rumah anak-anak yang berada di lingkungan yang dikatakan kumuh. Seringnya juga lingkungan seperti itu di gang atau rumah atau sekitar rumah cenderung gelap. Jika saya memotret dengan keadaan seperti itu biasanya dengan diafragma besar (dibuka full atau lebar), kecepatan rendah dan tanpa lampu kilat, repotnya karena ini foto cenderung foto untuk berita/jurnalistik jadi saya memotret apa adanya, karena kalau mempersiapkan ini itu segala macam malah obyeknya hilang, dan biasanya lagi saya tidak pernah membawa reflektor atau lampu tambahan. Apakah ada tips atau teknik tertentu untuk membantu? Terima kasih sebelumnya.... :D
Oleh: Felix Kuntoro (6616) 21 tahun yang lalu
hmmm...agak susah juga. ya, jalan satu2nya dengan film asa tinggi, lensa dengan bukaan besar (50mm/1,8 atau wideangle 28mm/2,8). Saya biasanya bawa flash (kenapa mas tulis, tanpa lampu kilat?), di kurangin energinya 1-2stop, atau bisa di pantulkan ke atas, atau bawa bounce. Reflektor atau lampu tambahan akan mengganggu spontanitas, menurut saya.Salam.
Oleh: Wahyu Hanito (282) 21 tahun yang lalu
Saya juga punya masalah sama...tapi kalo saya sukanya foto anak dalam ruangan dengan ambient light saja. Bagaimana kalau exposure compensation-nya dinaikin ? kira2 bagus nggak hasilnya ? Flash saya selain besar, tidak ada FE comp-nya :(
Oleh: Gerry Soetanto (1352) 21 tahun yang lalu
situasi begini sih tugasnya asa 1600 dan 6400, bung arya. low speed dan monopod kurang cocok.
Oleh: Austein Adikoesoemo, Ali (5185) 21 tahun yang lalu
Tapi kalau misalnya nggak boleh pakai blitz itu bagaimana caranya?
Oleh: Ganjar Kuswara (369) 21 tahun yang lalu
Yup, sepakat Pak Gerry. Foto Jurnalistik emang butuh ruang tajam yang lebar. :)
Kalau nggak boleh pake blitz ya seperti yang Pak Gerry bilang, pakai asa tinggi (kalau bukaannya nggak mau di besarkan supaya ruang tajamnya lebar). Kalau kecepatannya pas2an, banyak membantu dengan tahan napas, cari posisi yang enak biar nggak gemetaran (nyender ke tiang atau jongkok), dan kalau situasinya bener2 cakep, jangan takut2 buang film, jepret beberapa kali. Masalah Wahyu, flashnya bisa di tutupin kertas tisu atau kertas minyak di depannya....menurut pengalaman saya. Selamat mencoba semuanya, fotonya di tunggu loh..he...he..Salam.
terima kasih untuk bantuan dan ilmunya, saya belajar banyak dari kakak-kakak.... :D
ide bagus dari bung felix. bracing dan low speed (kenapa sampai terlupa, ya?) jadi selamat hunting lagi, bung arya. kalau masih kurang juga, berikutnya hunting, bawa atau usahakan dekat dengan lampu petromaks. meski tidak seberapa, tapi lumayan terang dan cukup wajar (low profile) di lingkungan ybs.
terima kasih... sekali lagi.... :D
Oleh: Budi Santoso Agung P (14506) 21 tahun yang lalu
kalo pake rangefinder kamera gimana, pernah denger dof-nya beda ama slr?.. salam
Oleh: Wendra Ajistyatama (8947) 21 tahun yang lalu
Bracing apaan sih ?
bracing > lihat komentar bung felix. pada dasarnya = bersandar.
wah belum pernah tuh pake rangefinder, itu apaan ya?
rangefinder adalah jenis kamera..bukan slr..contoh canonet ql 17, leica, contax..salam :)
Oleh: Agus M. Isnaini (255) 21 tahun yang lalu
maaf saya ini baru belajar fotografi... saya agak binggung dengan istilah stop..seperti yang di bilang oleh mas felix. dikurangi 1-2 stop apa maksudnya?