Oleh: Mira TJ (4738) 21 tahun yang lalu
Mumpung masih anget, sekalian deh gue terusin soal lighting yah. Bisa sharing ngga di sini rekan-rekan yang pernah nyoba-nyoba creative lighting yang murah meriah? Ngga usah ngomong tentang studio lighting dulu deh. Saya tertarik dengan alat-alat seperti reflector (bentangan kain perak atau emas, tembok putih, styrofoam putih, karton putih), diffuser (kertas putih, bentangan kain putih, ember plastik atau botol plastik bening susu sebagai light tent) dan sumber-sumber cahaya seperti lampu belajar, senter biasa , senter infra red dsb untuk pemotretan still life, barang-barang mengkilap, portrait dan outdoor. Misalnya angle dari alat-alat tersebut terhadap obyek foto dan datangnya cahaya itu bagaimana. Terutama outdoor nih. Saya bukannya tidak suka foto natural (ambient light), tapi kalau ambient lighting bisa di"enhanced" dengan alat-alat tersebut di atas...mengapa tidak? So, gimana, ada yang bisa sharing di sini pengalamannya?
Oleh: Valens Riyadi (22589) 21 tahun yang lalu
Saya termasuk fotografer miskin yang cuman pakai Blitz, termasuk kalau terpaksa motret di dalam ruangan. Gak punya lampu studio. Saya senang pakai 1 atau 2 buah blitz, plus reflektor. Foto Biar Foto Yang Bicara ini saya buat dengan cara tersebut. Untuk foto tersebut, saya menggunakan 1 buah blitz. Blitz saya hadapkan ke arah kamera dengan setting wide (24mm). Dua buah reflektor memantulkan cahaya ke arah model, sehingga cahaya datang dari kiri dan kanan model. Untuk kuat lemahnya cahaya kiri dan kanan, bisa dengan menggunakan jenis reflektor yang berbeda. Kamera ditaruh di balik penghalang, supaya tidak terkena langsung cahaya dari Blitz. Tinggal percobaan speed, supaya terangnya pas. Di foto tersebut, saya pakai SB24 yang kalau diset ke mode manual, powernya bisa diatur..... 1, 1/2, 1/4, dsb dsb. Saya coba dengan power penuh, diafragma 1/8 speed 1/60, asa 200. Jarak kamera ke model 3 meter. Hasilnya lumayan sih..... menurut saya....
Ini gambar dari samping. Penghalangnya bisa dari bahan apa saja, karena fungsinya hanya menghalangi blitz terkena langsung ke lensa kamera. Ada juga yang nanya, pengukuran cahayanya gimana.... Saya gak punya light meter, jadi ya dikira-kira dan di bracket ajah.... Tapi kalau ada light meter, ya jelas akan lebih akurat pakai light meter.
Oleh: Suryo Wibowo (25088) 21 tahun yang lalu
wah.....jadi belajar banyak...tapi kok nggak ada shadow di atas model ya??
Oleh: Irwansyah S (52460) 21 tahun yang lalu
Info yang sangat berguna. Saya juga tidak punya lampu studio, miskin juga sich, dan penggemar berat flash. Enak dibawa dan mudah settingnya.
Oleh: Very Wirawan (35735) 21 tahun yang lalu
mohon diterusin dong biar kita-kita bisa belajar .... thx. (semoga semua serius di sini)
Tengs banget ni Lens. Ayoooo...ada lagi yg mau sharing? Biar sama-sama tambah ilmu.
Oleh: Nina Marzoeki (27061) 21 tahun yang lalu
trus, reflektornya gimana...sama tinggi ama penghalang or what?:)
Oleh: Benny Asrul (55279) 21 tahun yang lalu
ayo dong sharing lagi.. terus terang, saya sangat2 jarang pakai flash krn lebih sering motret outdoor. makanya pengen sekali belajar bagaimana memakai flash dengan baik dan benar.
Oleh: D. Setiadi (81319) 21 tahun yang lalu
Mira, kapan motret dan uploadnya? ;)Payung putih enggak disebut? ;;)
Oleh: Andrian Purnama T.S. (10973) 21 tahun yang lalu
Tekniknya mas valens OK juga. Untuk light meter mas, SB24 kan bisa dihadepin belakang kepalanya (kalo ga salah), SB24 kalo gak salah bisa diset automatic (aperture) jadi flashnye dihadepin kebelakang dan sensornya ke arah model. Bisa juga kok, sisa diatur rasio aperture flash dengan kamera.
Kalo saya suka pake reflektor untuk foto outdoor buat fill sedikit untuk shadow. Foto saya framed fly memakai reflektor. Keadaannya siang bolong dan mataharinya keras sekali (lalatnya sebetulnya menghadap ke bawah). Nah reflektornya dipakai untuk menambahkan aksen merah dimata lalatnya. Nanti kalo sempet saya gambarin kaya mas valens (lagi di kantor nih). Oh iya reflektornya hanya buku dibuka.
Oleh: Mustafa K. (5014) 21 tahun yang lalu
Foto Jam Pasir ini menggunakan pencahayan sebuah lampu belajar 100 watt yang ditempatkan pada posisi jam 01.30. Reflektor dari triplek putih pada posisi jam 08.00 untuk menerangkan bagian depan subjek. Kamera pada posisi jam 06.00 Hasil foto yang asli kemerahan, untuk upload warna dikoreksi dengan PS sehingga lebih natural. Semoga bermanfaat, :)
Wah asik nih ... lagi lagi ayo siapa lagi ... Saya lagi deh di foto-foto hamster saya disini dan disini diagram lightingnya seperti di bawah. Flashnya dari kiri sedikit supaya ada gradasi di latar putihnya. Pake kabel TTL flash 380ex. Tambahan : di flashnya terpasang stofen omnibounce
Oleh: A. Dadan Kusandana (4558) 21 tahun yang lalu
Kak Setiadi mana nih ? Bagi-bagi ilmunya kak... :)
Kabarnya dia main cahaya jendela terus...:D.
Oleh: Michael Marcus Hutabarat (521) 21 tahun yang lalu
Kalo ngedifuse cahaya flash pake tisu bisa halus ga sih?
Mas Michael : tergantung, kalau bisa ada jarak antara tisunya dengan lampunya, kalo menurut saya ni CMIIW diffuser itu lumayan efektif kalo lebih lebar dari sumber cahaya yang di diffuse. Hati hati juga dengan flash yang high powered, saya pernah ngebakar plastik biru karena ditempelin ke sb 24 (ketika dulu masih pakai nikon ... hiks F601 gue kecebur sungai)