Oleh: Mira TJ (4738) 21 tahun yang lalu
Kan-rekaaaaan, Ini porsi yang saya pindah dari topik Mengapa belakangan kita lebih sering bertengkar daripada bertukar ilmu? di Bincang Bebas.
Oleh: Rochim Hadisantosa (104553) 21 tahun yang lalu
Ayo, banyak yg jago atau yg cukup mengerti lighting di sini, seharusnya mereka sempat membaca dan menulis jawaban untuk Mira, untuk kita semua (nggak hanya upload foto saja :) ) spt Agus Dwianto, Rully, Dammer, Kris, Gunadi, Aryono, Yasmet, Noor, Seh Tuah, Valens, Felix, Kelik, Fachrul dll yg gak bisa disebut 1 per 1. Paling nggak Mira seharusnya akan mendapat 3 jawaban jitu dari 3 orang di atas, atau yg lainnya.
Oleh: Gerry Soetanto (1352) 21 tahun yang lalu
mbak mira ini sebetulnya berada di amrik atau di indonesia, sih? kalau di indo, mengingat banyak sekali yang ingin mbak ketahui, saya sarankan mbak mampir saja ke bogor, dan silakan browsing di perpustakaan fotografi saya. kecil, hanya sekitar 20 buku, ditambah beberapa buku2 new york institute of photography. tapi lumayan lah, setidaknya pertanyaan2 mbak pasti bisa terjawab. o iya, undangan ini juga berlaku untuk rekan- rekan lain.
Oleh: D. Setiadi (81319) 21 tahun yang lalu
Mira, gua lihat di sini ( perpustakaan ) banyak sekali buku mengenai " Lighting " dari fotografer US dan Eropa tuh...Nanti kalo gua sempat gua cari judul buku atau ISBNnya. :)
Wah tebakan Mira bener :)
Saya suka lighting alamnya Aryono Huboyo DJATI, Tan Thiam Kie dll.
Oleh: Andrian Purnama T.S. (10973) 21 tahun yang lalu
Zone system sebatas yang saya tahu aja ya mbak :) ... adalah sistem untuk menentukan exposure yang dibuat oleh ansel adams. Paling efektif diterapkan untuk negatif BW. Adams membagi tampilan dalam gambar kedalam 10 zone dari zone 0 (complete black) sampai zone 9 (complete white). Dan kemudian definisi masing masing zona ditentukan (4 atau 5 itu kalo gak salah natural gray) Teknik menentukan exposure dengan zone system diawali dengan previsualisasi (visualisasikan scene yang dipotret kemudian tentukan objek yang paling penting jatuh di zone berapa) atau kita ingin scene nya tampil seperti apa. Contoh misalnya mbak mo motret orang kulit gelap maka Adams suggest skin tone orang itu ada di zone 5. Zone system ini sulit karena spans dari menentukan exposure di lapangan sampai ke development time. Prinsip dari Adams adalah "expose for the shadows and develop for the highlights" maksudnya exposure kita di lapangan harus cukup sehingga daerah yang dalam bayangan tidak kehilangan detail (shadows), dan kemudian bagian bagian highlights bisa diatur lewat development time (push pull processing ?). Contoh : (yang ini belon pernah dicoba sendiri ... more abut that later) antara gunung dan langit, mbak mau taro gunungnya di zone 3 dan langitnya di zone 7. Tapi setelah di meter, ternyata langit dan gunungnya beda 6 zone (stop), maka ansel akan memberikan development time N - 2 (normal - 2). Nah kenapa susah buat kita ? Ansel biasa memakai sheet film (dicucinya ketengan satu satu) sementara kita biasanya pake 35 mm film (dicucinya satu rol), kalo ngikutin dia artinya dalam satu roll film itu perbedaan zonenya harus sama semua. <Br> Gitu aja dulu, kali ya ... untuk zona-zonanya adams itu seperti apa lihat aja internet hehehehe lho ini juga kan internet ya :D. Dan maap saya yang pemula ini ngomong soal zone system, begawan-begawan yang lain mungkin bisa memberikan informasi lebih lengkap :)
Oleh: Adrian A. (8991) 21 tahun yang lalu
Pertanyaannya Mira ada empat poin. Kalau langsung dijawab semua di sini mungkin agak sulit. Gimana kalo dipilah-pilah satu pertanyaan satu subjek diskusi?
Oleh: Mahatma Pandu Utomo (6467) 21 tahun yang lalu
artificial lighting sama aja pakai lampu studio biasa, tinggal kita milih main lightnya mau dari ambient light atow dari lampu yg kita pakai.. investasi lighting buat portrait dan still life? ya lampu studio dan kawan2nya aja, sesuaikan dengan budget kalo bisa beli banyak lampu dkk ya belilah selengkap mungkin gak bakalan rugi kok.. zone system? gak jauh ama kata mas Adrian, 10 zona, metering kamera kita membaca cahaya rata. contoh? kalo kita motret kertas putih (satu frame penuh) metering kita normal trus kita potret pada film BW maka hasilnya bakal middle grey..so kalo mau tetep putih silahkan dioverkan 2 atow 3 stop jadi jatuh pada zona 3.. kalo yg di potret item semua trus langsung jepret ya jadi abu2 juga..biar tetep item ya underin lah 3-4 stop.. hehe mbak Mira mau mindahin buku ke forum neh... :p
Oleh: Mustafa K. (5014) 21 tahun yang lalu
Ini yang saya suka pada pribadi buDe Mira :) Kalau dalam sebuah tim sepakbola, ia adalah gelandang tengah, si pemberi umpan yang kadang-kadang juga menciptakan gol ... seperti Zidane :D Ia bertanya tidak sepenuhnya karena ia tidak tau, tapi lebih agar yang satu pihak mau berbagi kepada yang lainnya. Mudah-mudahan umpan yang diberikan bisa menciptakan gol-gol(pembelajaran)yang indah dan berguna dari para senior kepada junior-junior di FN. Aku kok nggak percaya, Mira yang sudah mencetak sendiri foto hitam putihnya tapi nggak ngerti Zone system :) BTW, bravo MTJ
Oleh: Valentinus Sujono, Gaban (462) 21 tahun yang lalu
waaahh.. saya setuju dengan pendapat paDe MK, pertanyaan buDe MTJ seperti jawaban atas keingintahuan junior.. :) krn saya pikir pasti banyak member junior seperti saya.. :) yg ingin tahu dan belajar lighting tapi tidak tahu apa yg musti ditanyakan .. binun mo mulai dari mana.. hehehehehehe... :D dari jawaban para senior.. mudah"an bisa memberi pencerahan pada junior..hehehehehe.. :D gimana kalo dibuatkan artikelnya saja... :) soalnya kalo dilihat dari pertanyaan buDe, jawabannya pasti panjang"...hehehehehehehe... :D
Oleh: Raiyani Muharramah (67293) 21 tahun yang lalu
saya juga mau belajar lihgting motret bnga sama d.setiadi:)
Oleh: Putra Djohan (12182) 21 tahun yang lalu
mas...gerry...saya tertarik tuh sama tawarannya?bogornya mana? saya juga ingin menanyakan tempat mendapatkan buku2 fotografi di Jogja,Jakarta,Bandung,Bogor,dll (JAWA only)..terima kasih
Oleh: Gunawan Wibisono (26231) 21 tahun yang lalu
Asyik........... belajar lagi...... terimakasih semuanya.....
Oleh: Felix Kuntoro (6616) 21 tahun yang lalu
Mbak Mira, menjawab pertanyaan tentang Lighting, investasi alat: menurut pengalaman saya sendiri, saya mulai dengan alat seadanya yang saya punya. Selain Kamera, saya banyak pakai karton putih / styrophor untuk reflektor dan cahaya matahari. Saya jakin, dengan peralatan yang sederhana, anda mampu mencapai hasil yang bagus.Contohnya yang bagus:Botol...ku dari mbak Yanti (maaf, fotonya di pakai contoh)Kalau mbak sudah melihat hasilnya (dan kritik dari teman2 FN..he..he...he..).Mbak akan tahu sendiri, barang apa yang di butuhkan untuk mengatasi kekurangan2 lighting. Setelah itu mungkin mbak bisa bertanya lebih rinci lagi di forum (misalnya, merek apa lampu yang murah, terpercaya dsb.) Untuk still life, saya juga pakai karton putih di lengkungkan untuk BGnya. Lalu cukup dengan sinar matahari atau coba2 seperti mbak Yanti. Selamat mencoba, mbak. Ditunggu hasilnya yaaa..Salam.
mau belanja? dulu sih saya hunting di gps atau gunung agung, keduanya di daerah kwitang jakarta. tapi sekarang gak tahu juga, karena terakhir saya belanja tahun 1993, dan harga buku kodak complete book of photography saja gak sampai 200rb, lho!
domisili saya di daerah baranangsiang/ bogor baru.
Mas Gerry, Wah boleh juga tuh saya kapan-kapan maen ke Bogor. Kalau ngga ada halangan, sebentar lagi juga saya pulang sih. HP-nya dong Mas, biar bisa di SMS. :D
Setuju ama mas Dodol Setiadi :D, Saya juga suka lightingnya mas ArySukaFrame sama pak Tan Thiam Kie. Cuma kok ngga pernah cerita-cerita ya? (hihihihihihi....nodong):D
Bang MK dan mas Valentinus Zangan gitchu aaaaah. Gw pegang SLR juga baru setahun niii. En sapa bilang nyetak foto sendiri itu susah? Asal ada pinjeman fasilitas dark room (berikut bahan kimianya :D) ... tinggal celup-celup thoq kooo. Lain kalo mau main dodging n burning...itu juga gw blon bisa-bisa...belang mlulu jadinya :)).