Soal fotografi, saya masih anak TK jadi sori sebelumnya kalo pertanyaannya newbie banget.

Saya dengar bila kita meng-push film 1 stop maka kita dapat menaikkan speed 1 stop pula. Misalnya saya pake film ISO 100 dan dari pengukuran pencahayaan, saya dapat f5.6, 1/125. Pertanyaan saya adalah:

1. Apabila saya meng-push ISO film 100 menjadi 200, apakah secara otomatis kamera akan "tahu" pula bahwa film telah di-push 1 stop dan secara otomatis pula akan menaikkan shutter speed dua kali dari ISO normal (dalam contoh ini menjadi 1/250) ?

2. Dengar-dengar film slide kurang peka pencahayaan. Akibatnya dari setiap pengukuran cahaya yang sudah didapat, kita harus tambah dengan kompensasi EV +1/2 atau +1. Bener nggak sih?

Sorry banget, saya selama ini pake digital dan asing dengan kamera analog jadi banyak hal-hal analog yang belum mengerti.

Thanks buat bantuannya.

hayoooo.... mana nih mas-mas, mbak-mbak yang bisa jelaskan... :)

1) Justru kamera tdk tahu, jadi anda hrs men-set ASA pd kamera menjadi 200 pd contoh tsb. Yg hrs tahu adl lab photo pd wkt proses nanti. Catridge film yg di-push hrs diberi tanda di-push keberapa.
2) Saya tdk tahu maksudnya film slide kurang peka cahaya itu bgm, krn kepekaan terhadap cahaya patokannya ya ASA itu. Setahu saya, kalau mis. ASA-nya 100, semua film pd ASA tsb ya sama kepekaannya terhadap cahaya. Malah film slide exposure latitude-nya (bhs Ind.nya mungkin rentang eksposur) sempit. Jadi metering kamera anda harus akurat kalau pakai slide. Slide tdk bisa dikoreksi spt film negatif, apa yg anda hasilkan tercermin disana, kecuali bila slide itu dicetak/olah digital.

1. Set ASA lebih tinggi dari berapa stop anda mau push atau ASA lebih rendah berapa stop anda ingin pull, atau anda bisa pake kompensasi -1 atau +1 untuk push/pull bila perubahan ASA tidak mungkin dilakukan pada kamera anda. 2. Slide rentang exposure kurang lebih +1/3 stop or less and -1/3stop or less. Jadi kalo anda under 1 stop...atau over 1 stop hasilnya kacau balau. hehehehe 3. Coba aja dulu soal push or pull...trus photonya upload yaaa

utk point nr 2 emang bener tapi itu cuma berlaku biasanya kalo exposure time nya lebih dr 2 detik (reverse effect gitu kalo gak salah namanya), kalo saya motret night scene saya kompensasi +1. Tp ini tergantung filmnya, biasa nya kompensasi nya ada di data sheet film bersangkutan (bukan di kotak :D)
tapi kalo saya motret hari biasa, ya saya pake kompensasi -0.5 an

Push atau pull itu yang tahu sang fotografer. Kamera hanya nurut aja. Lalu, slide, film negatif atau film BW itu kepekaannya sama kalau ISOnya sama. Jadi kalau beda, ya yang bodo pabriknya. ISO itu dibuat untuk standar. Kalau sampai tidak peka berarti ISOnya salah....

sorry pertanyaan yg lebih newbie satu stop itu = 1EV ya? (tolong di jawab dong soalnya bingung terus dg kata STOP)terus misal nya kita menaikkan asa dari 100 ke 200 berarti kamera akan mengganggap film lebih seneitif 1 stop, jadi pada saat meteran menunjukkan 0 EV (balance) maka hasil yg terekam di film menjadi -1ev dong? artinya jika ingin di buat over +1EV maka kita haru men set dari asa 100 ke 50 dong, benarkah begitu?

utk kenny: emang bener stop down up itu sama dg EV compensation, kalo cuma mo ngubah stop up ato down gak usah asa filmnya yg di ubah, ubah aja shutter speed ato diafragmanya. :D

anak TK tapi gedhe :Dhehe
1-kalo di kamera asa diset naik 1 stop(misal dari 100 jadi 200) ya lightmeternya juga akan menganggap filmnya asa 200.
2-sebenernya bukan ga peka tapi rentang kontras yang dipunyai berbeda dengan film negatif mas. kalo film negatif punya sekitar 7 rentang kontras dan kalo dicetak hanya dapet 5 rentang dari 7 rentang tersebut. jadi film negatif punya toleransi ke atas dan kebawah. sedangkan film slide punya sekitar 6 rentang kontras dan 6 rentang tersebut adalah hasil finalnya tanpa toleransi. tetapi dengan 6 rentang ini, hasil akhir slide lebih baik dari pada negatif yang hasil cetaknya hanya memiliki 5 rentang kontras. jadi untuk amannya biasanya orang kalo pake slide mending bracketting daripada menyesal kemudian.:-?jd sok bijak :D