Oleh: Hasbi Azhar (1832) 21 tahun yang lalu
Bagaimana cara sederhana mengatur/me-manage suatu pekerjaan pemotretan. Contohnya yang baru bang Kristupa dan kawan-kawan lakukan beberapa waktu lalu. beberapa hal yang mendasar yang ingin aku tanyakan: Untuk Contoh kasus pemotretan objek wisata/tempat bersejarah atau yang sifatnya lebih komersil. Komponen apa saja yang dapat kita masukkan dalam anggaran biaya. Bagaimana cara sederhana memperkirakan jumlah film yang kita butuhkan, Peralatan apa saja yang paling sederhana (standart) yang kita butuhkan (termasuk filter, jenis apa) Apa seluruh hasil/foto menjadi milik klien (termasuk negative dan slide) atau hasil cetaknya saja? dan yang paling penting bagaimana kita menentukan harga dari jerih payah kita. Atau kalau masih ada yang lain?... maklum belum berpengalaman menggarap kerjaan... Thank`s a lot
Oleh: Eka Alam Sari (9096) 21 tahun yang lalu
asyik mau nambah pengetahuan baru lagi. yak silakan yg ahlimenjawab, kami siap mendengarkan
Oleh: gaguk hermanto (475) 21 tahun yang lalu
cepetan dong dijawab yang pakar2
:-?
Oleh: Akhmad Sutrisno (80477) 21 tahun yang lalu
hiiii....hhiiii...mau buka usaha baru...yaaa....:D ikutan dong....:):):)
Oleh: Indah Susanti (7485) 21 tahun yang lalu
Menarik nih...saya juga pingin tau...beberapa waktu yang lalu saya diminta temen saya untuk motretin keluarganya. Karena expatriate, dia bayar pakai USD. Saya ndak ngerti itungan-nya harga pasar untuk potrait keluarga (5 foto yg diambil plus TIFF-nya dalam CD-pake Digital soalnya) sebenernya berapa, walhasil, saya asal patok harga aja. Semuanya pake sistem ukuran frame yang dia minta. Harga berdasarkan frame. kalau patokan kayak gitu udah bener belun yah? saya gak tertarik untuk bisnis fotografi..cuman..penasaran juga siih....
Lho jangan salah bang Tris... kalau ada tawaran motret objek wisata se Sumatra... misalnya.... lha kan bingung ;) hihihih... mungkin nggak ya? :-?