Oleh: Wisnu Pati (3481) 21 tahun yang lalu
Saya denger apa betul makin besar diameter lensa ( minimal diameternya 72 ke atas ) maka makin bagus dan mahal lensa tersebut ? umpama lensa Nikon 80 - 200mm ED D AF diameter lensanya 77 atau tamron untuk nikon SP AF 28 - 105mm f/2.8 diameter lensa 82. Mohon tanggapan dari rekan2, matur nuwun
Oleh: Yoni Tan (13785) 21 tahun yang lalu
Ah enggak mesti. Khan liatnya itu tergantung dari bahan pembuatan lensanya. Bisa liat di sini untuk grade dari kualitas gambar yang dihasilkan lensa. Misalnya aja lensanya Canon yang L series khan baik dari komponen lensa maupun juga gambar yang dihasilkan juga bagus-bagus tetapi diameter mereka ranging dari 48mm, 52mm, 72mm dan 77mm. Cukup variatif sih. Jadiin aja URL diatas sebagai guidance utk pembelian lensa sementara ini, sayang mereka tidak melakukan update selama ini sehingga ada beberapa lensa baru tidak masuk dalam testnya.
Oleh: Arbain Rambey (103716) 21 tahun yang lalu
Yang membuat mahal dan bagus bukan diameternya, tapi bukaan terbesarnya. Bukaan terbesar mau tidak mau menuntut diameter lensa yang besar pula. Mengasah lensa yang besar jelas lebih sulit dan butuh pengasah/cetakan yang lebih besar. Lensa bukaan besar membuat kita lebih mudah dalam membidik dan memfokus. Saat kita membidik atau memfokus, berapa pun setelan diafragma yang Anda pasang, bukaan terbesarlah yang dipakai untuk mengintip. Jadi, lensa bukaan besar terasa lebih "terang" daripada yang bukaan kecil.
Oleh: Sigit Yuwono (3664) 21 tahun yang lalu
kalo yg kamu maksud bagus itu yg tajam gak terlalu berhubungan kali ya, tapi kalo bagus berarti 'high speed' memang berhubungan sebab bilangan 'f' lensa rumus dasarnya: focal_length per diameter, jadi kalo mo ndapetin 'f' lebih kecil diameter nya harus lebih besar utk focal length yg sama. so, kalo ada lensa yg focus nya 200mm ke atas f-nya sekitar 2.8 pasti gueeedee tuh diameternya.
Oleh: Raiyani Muharramah (67293) 21 tahun yang lalu
betul kata bung arbain...dan biasannya pula lensa yang bukaan besar lebih mahal kan bang:)
Oleh: Irwansyah S (52460) 21 tahun yang lalu
Bukaan terbesar dalam hal ini akan saya sebut F saja, akan dihasilkan dari permukaan keping lensa yang luas juga. Lensa kuat selalu punya keping lensanya besar-besar. Karena besar, maka ia akan menangkap cahaya lebih banyak untuk diteruskan ke viewfinder/film, sehingga membuat kita mampu membidik dalam keadaan low light. Benar sekali bahwa lensa yang F nya besar mempunyai kualitas yang lebih baik. Teorinya, lensa bagus, selalu memiliki diameter yang besar. Teorinya begini: Perhatikan lensa dengan diameter 72mm dan lensa consumer yang misalnya cuma berdiameter 35mm. Karena permukaan yang lebih luas dari 72mm, maka ia akan menangkap detail/resolusi lebih bagus bila dibandingkan dengan yang dikirim oleh keping lensa kecil 35mm untuk luas film yang sama. Cheers, Irwans
matur nuwun tuk semua rekan2 yg telah memberi responnya, setidaknya ini bisa saya jadikan wacana saya
Oleh: Fadil Aziz (7946) 21 tahun yang lalu
Intinya begini, kualitas optik suatu lensa tdk ditentukan oleh bukaannya. Baik lensa diameter besar maupun kecil bisa sama-sama bagus kualitas optiknya, tergantung kualitas optik dan presisi pembuatannya. hanya saja, lensa dgn bukaan besar spt f/2.8 lebih sulit dan mahal membuatnya karena optik yg digunakan harus besar utk mengakomodasi "lubang" yg besar tsb, terutama utk lensa dgn focal length yg panjang. oleh karenanya harganya mahal dan biasanya lensa spt ini ada dlm kategori "pro". krn harganya selangit dan penggunanya mereka yg serius dibidang fotografi, maka produsen berusaha sekuat tenaga membuat lensa-lensa ini sebaik mungkin kualitasnya. Selanjutnya, diameter lensa tergantung pd panjang lensa (mm) dan bukaan (spt mis f/2.8), maka tdk semua lensa berkualitas baik diameternya besar. contohnya lensa 50mm adl jenis lensa yg sgt baik kualitasnya scr umum. tapi diameternya mungkin hanya 52mm dgn bukaan f/1.4 atau f/1.8. hal ini karena ya itu tadi, focal length-nya hanya 50mm. Jadi semakin panjang focal length-nya, semakin mahal biayanya utk membuat lensa dgn bukaan besar dan oleh karenanya mahal. Krn yg beli hrs ngerogoh kocek dalam, maka produsen berusaha keras membuat dgn kualitas optik yg bagus. mudah-mudahan semakin jelas.
Kalau cuma focal length 50mm/1.4 bisa sich pakai diameter 52mm, keping kaca kecil. Tapi kalau misal 100mm saja maka diameternya raksasa, apalagi sampai 100mm/1.4 (apakah sudah pernah ada). Logikanya begini: diameter kecil maka menangkap cahaya sedikit, sedang diameter besar mampu menangkap cahaya dalam jumlah besar. Dalam arti lain data yang dibawa oleh lensa berdiameter besar lebih banyak dari sebaliknya. Gampangnya lagi begini: Film format medium tentu akan menghasilkan detail yang lebih baik dari pada film 35mm untuk citra image yang sama, terlebih bila dibesarkan puluhan R. Kenapa, karena format medium/large keping filmnya lebih besar dari 35mm, data yang dibawanya juga lebih banyak. Hal yang sama berlaku untuk diameter lensa kamera. Cheers, Irwans
Oleh: Bambang Suroyo (3167) 21 tahun yang lalu
Mas Irwansyah, Lensa 100mm f/1.4 saya tidak tahu apakah sudah ada yang membuat, tapi ada beberapa lensa SLR dengan bukaan relatif besar sbb: 50mm f/1.0 85mm f/1.2 200mm f/1.8 1200mm f/5.6 semuanya untuk Canon EOS. salam,,, Bambang.
Oleh: Heri C., Winale (5653) 21 tahun yang lalu
Mari kita bicara pada koridor yang tepat, ketimbang main-main pada istilah dan pengertian-pengertian yang tidak umum di dunia fotografi. Pada fotografi, untuk menilai sebuah lensa baik atau tidak hampir tidak ditemukan penilaian berdasarkan diameter. Dan jarang sekali penilaian baik-buruknya sebuah lensa atas pertimbangan kualitas bahan optiknya. Sebab, kalau bukan karena pangsa pasar yg berbeda-beda, bisa dibilang semua manufacturer memiliki teknologi untuk menghasilkan lensa (baca= jenis gelas/kaca bahan lensa) yang tinggi mutunya. Dalam dunia fotografi, terminologi untuk menilai baik-buruknya sebuah lensa cuma ada pada kata LENSA KUAT atau LENSA LEMAH. Kemudian untuk menilai sebuah lensa yang satu dengan yang lainnya manakah yg lebih baik (mana yg lebih kuat) maka lensa itu terlebih dahulu haruslah dalam satu kelas. Lensa fish eye tentu tidak bisa kita bandingkan dengan super tele zoom misalnya untuk menilai yg manakah yg terbaik dari kedua lensa yg berbeda ini. Makanya nyebut focal ini-itu dan diameter ini-itu pada kedua lensa ini yah mubazir saja namanya! Jadi LENSA KUAT itu apaan? Mari kita ambil contoh. Lensa Nikkor 50 mm f/1.2, f/1.4 dan f/2.8 (secara teoritis lensa dengan f/1.0 memang bisa, tetapi setahu saya tidak ada lensa dengan kekuatannya yang mencapai f/1.0, kalaupun ada itu hanya tertulis di manual booknya padahal faktanya jelas pembulatan dari angka seperti ini f/ 1.123 dst. dan cara2 pabrik menulis begini itu sudah lazim. seperti Kodak DCS Pro 14n, ngakunya beresolusi 14 mp padahal riilnya cuman 13,89 mp). Di antara lensa Nikkor 50 mm (diameter body 52 mm) ketiga di atas, manakah yang lebih kuat/bagus sementara ketiga lensa itu memiliki kualitas optik yang sama? Jawabnya ada pada lensa yang f/1.2. Lensa Nikkor 50 mm yang memiliki f/1.2 dikatakan lebih kuat/bagus dibanding lainnya sebab fleksibelitasnya yg luas untuk bermain pada skala pencahayaan yg sangat variatif. Okay, lensa Nikkor 50 mm f/1.2 adalah lensa terkuat dan terbagus, kemudian apakah berarti lensa ini unggul dengan lensa Nikkor 28-70 mm f/2.8 (diameter body 77 mm)? Okay dalam urusan pencahayaan Nikkor 50 mm f/1.2 memang lebih lues dan tetap unggul dibanding Nikkor 28-70 mm (diameter 77 mm !). Tapi dari segi mobilitas dan jangkauan dalam mengatur framing, jelas pula Nikkor 28-70 mm f/2.8 lebih unggul dari yg Nikkor 50 mm. Contoh lainnya, mana yg lebih bagus antara lensa Nikkor 28-105 mm f/3.5-4.5 (diameter 62 mm) dengan lensa Canon 28-105 f/3.5-4.5 (diameter 58 mm) ? Kedua lensa ini satu kelas dan sama-sama berkemampuan teknis pula, kecuali diameternya. Apakah Nikkor akan lebih unggul karena diameternya lebih besar? Belum tentu. Nah pada contoh antara Nikkor dan Canon ini, sesuatu yg bisa membedakan mana yg lebih kuat atau tidak ialah jatuh pada kualitas optiknya. Sekali lagi bahwa besarnya diameter tidak melulu menandakan suatu lensa itu lebih bagus. Mengapa lensa Nikkor yg jelas lebih besar diameternya tidak lebih bagus - selain sama - daripada lensa Canon? Jawabnya karena range aperturenya sama dengan yg dimiliki Canon. Sepanjang range aperture mereka sama, maka betapapun adanya perbedaan dalam diameter body itu tidak akan menyebabkan satu lensa akan lebih baik dengan pesaingnya. KECUALI di sini kualitas optiklah yg menentukan.
Bung Herry, Anda ngomong ngalor ngidul tanpa alinea sampai berair mata saya membacanya. Ujungnya anda katakan bahwa lensa bagus itu adalah yang kuat. Misal pada contoh anda diatas adalah yang F1.2. Jadi inti sari yang saya kupas sebelumnya itu tentang apa?. Apakah anda kira lensa 1.2 diameter lensanya lebih kecil dari yang F1.4 atau F1.8?. Satu lagi yang perlu saya beritahukan: Jangan salah kaprah antara diametar lensa dan diameter filter. Hey, anda dapat referensi darimana berani menyatakan bahwa ketiga lensa Nikon 1.2/1.4/1.8 memiliki kualitas optik yang sama?. Saya kira anda keliru Mas Eh, anyway tahu nggak, bahwa Canon pernah merelease lensa 50mm/0.95 dulu?. Silakan cari di Google kalau tidak percaya. Cheers, Irwans
Oleh: Rendra Kartadinata (19382) 21 tahun yang lalu
Saya setuju dengan pendapat bung Arbain bahwa lensa yang baik itu membutuhkan diameter yang besar untuk mengumpulkan sinar. Berdasarkan pengetahuan saya sekarang akan lensa baik adalah lensa yang menghasilkan ketajaman yang uniform (tidak melulu di center akan tetapi bisa corner to corner) kemudian reproduksi warna yang sangat baik dan kontras yang sangat mumpuni. Dan yang tidak boleh dilupakan juga mengenai reproduksi gambar yang bebas distorsi dan cacat lensa lain (Chromatic Aberration/Fringing)
[1]Terimakasih buat bung Syukri atas komentarnya. [2]Mungkin benar saya menulis ngalor-ngidul ke sana ke mari, maklumlah bagaimanapun juga saya tidak sampai pada level jurnalis yg biasa nulis artikel. [3] Apa karena saya ngalor ngidul sehingga bung Syukri tidak bisa cermat membaca tulisan saya dengan kesimpulan kalau saya beranggapan makin kecil angka f-number sebuah lensa makin kecil diameter lensa? Tulisan saya tidak bisa ditemukan kalimat yang diartikan saya berasumsi demikian. Saya kira mata yg habis dikucek itulah sebabnya mengapa bung Syukri sampai pada kesimpulan aneh begitu. [4]Saya tidak salah kaprah dengan pengertian diameter lensa dan diameter filter dan bagaimanapun juga saya tidak menulis bahwa diameter lensa itu sama dengan diameter filter. Pada tulisan saya di atas sangat jelas diameter yang dimaksud ialah diameter filter sebagai referensi untuk memudahkan pengertian dalam mencari tahu lensa mana yg lebih baik pada kelasnya kalau dilihat dari sudut kecepatan lensa pada diameter yang sama. Sudah pasti lensa - sebagai contoh - Nikkor 50 mm f/1.4 diameter 52 mm bukan berarti diameter lensa itu 52 mm. Diameter lensa Nikkor 50 mm f/1.4 justru (jarang disebut dan dibicarakan) 42.5 mm ! [5]Tulisan saya di atas jelas maksudnya begini, pada lensa yang kelasnya sama tetapi beda pada maksimum aperturenya bukan mustahil bahan dasar material optiknya dibuat dari mutu yang sama. Pengertian ini tidak bisa disimpulkan kalau saya bilang kualitas optik dalam arti kinerja lensa yang berbeda maksimum aperturenya itu sama! [6]Kalau bung Syukri bertanya soal referensi, saya memilikinya dalam journal khusus soal lensa oleh Nikon. [7] Canon pernah buat lensa 50 mm dengan f/0.95 ? Hmmm...saya cari infonya dulu. Kayaknya Canon sudah pernah melakukan terobosan "menembus hukum alam" nih !
Tulisan Mas Herry susah diikuti karena lurus seperti rel kereta api, jangan menyeleweng ke level jurnalistik untuk sekedar menambahkan alinea dan baris baru. Sekarang jawab saja yang ini: Mana lebih bagus antara lensa yang luas permukaanya besar atau yang luas permukaannya kecil. Just so simple, tidak usah lari kemana-mana dulu. OK, saya setuju kalau dalam hal ini kualitas optiknya sama. Irwans
Ups! Apa saya mesti menuruti selera pamer ilmu bung Syukri di sini? Bertanya soal luas permukaan sebuah lensa dengan pengaruhnya pada kemampuan lensa menstranfer cahaya yang akan menentukan mutu sebuah lensa tersebut, menurut saya mestinya bukan datang dari seorang pakar makro kayak bung Syukri. ;) ;;)
Dear folks, Waduh, pembicaraannya jadi agak 'panas' jadinya. Begini saja, kalau saya mengikuti arah diskusi dari mas Irwansyah maupun mas Herry. Memang benar bahwa lensa fisheye tidak bisa dibandingkan langsung dengan lensa tele. Akan tetapi ada parameter tertentu yang menentukan suatu lensa itu bagus atau tidaknya yaitu MTF (Modulation Transfer Function) yang menyatakan ketajaman reproduksi gambar dari lensa. Cara menentukan ketajaman ini ditentukan oleh daya pisah/resolusi lensa tersebut terhadap objek yang difoto. Kalau mau baca detil matematikanya : http://www/normankoren.com/tutorial/mtf.html Hal lain yang saya baca dari uraian mas Herry atau mas Irwansyah, Memang betul misalnya lensa MF Nikkor 50 mm f/1.2 memiliki kualitas optik lebih baik dari MF 50 mm f/1.8, akan tetapi apakah detil ketajaman gambar dari f/1.2 itu di tengah saja atau mencapai corner to corner ? Jika yang saya gali dari www.photodo.com, lensa yang memiliki ketajaman terbaik saat ini adalah Canon EF 200 mm f/1.8L dan Canon EF 300 mm f/2.8L IS. Kalau kita kembali ke judul topik, apa yang bung Arbain sampaikan adalah paling pas... peace.... ;)
Mas Herry, Lagi-lagi nggak nyambung, kok lari ke pamer ilmu segala. Itulah, dikasihtahu-pun tidak ngerti, karena ilmunya belum sampai kesana, ya sudah, saya percaya deh, lensa kecil-kecil memang kualitasnya OK. Saya juga percaya dengan yang ini, saya kutip dari tulisan anda sendiri dari topik diatas: 1. Pada fotografi, untuk menilai sebuah lensa baik atau tidak hampir tidak ditemukan penilaian berdasarkan diameter. 2. Dan jarang sekali penilaian baik-buruknya sebuah lensa atas pertimbangan kualitas bahan optiknya. 3. Sebab, kalau bukan karena pangsa pasar yg berbeda-beda, bisa dibilang semua manufacturer memiliki teknologi untuk menghasilkan lensa (baca= jenis gelas/kaca bahan lensa) yang tinggi mutunya. 4. Dalam dunia fotografi, terminologi untuk menilai baik-buruknya sebuah lensa cuma ada pada kata LENSA KUAT atau LENSA LEMAH. Saya tidak tahu teori dari mana ini, semoga benar adanya. Mau hunting dulu ach. Cool, Irwans