Oleh: D. Setiadi (81319) 21 tahun yang lalu
Belum lama ini ada yang bertanya kepada saya dan berkomentar seperti ini: " Sayang foto anda hanya bunga saja..." terus saya kembali bertanya apa alasannya....Alasannya karena memotret bunga atau jenis fotografie Macro atau Still Life itu sangat mudah dibandingkan jenis fotografie yang lain. Loh, apa saya enggak boleh kalau lebih menyukai ke dua jenis fotografie tersebut? Apakah di sekolah atau kursus fotografie itu diajarkan seperti itu?:-)(terus terang, saya belum pernah ikut kursus atau sekolah fotografie ). Saya juga mengirimkan hasil foto-foto saya ke site-site lain , tapi belum pernah saya mendapat atau membaca komentar seperti itu...Apakah memang Macro dan Still Life itu enggak berkelas/level atau juga Feminim kah?( karena memotret bunga? ) .
Oleh: Rochim Hadisantosa (104553) 21 tahun yang lalu
Mas Setiadi, dr bbrp kalimat terakhir anda, berarti bisa nggak kita ambil kesimpulan, bhw di site2 lain tsb (site LN?) umumnya hampir semua membernya udah sadar fotografi, sadar wawasan apa itu seni fotografi. Di fotografer.net, forum pehobi fotografi Indonesia yg masih muda ini (baru muncul), bolehlah dimaklumi sedikit kalo kita masih baru belajar "beraktualisasi diri", nanti bersama waktu juga moga2 akan lebih "bersosialisasi", pelan-pelan dan tahu bhw wawasan fotografi itu luas sekali... Maka Mas Setiadi sebenarnya nggak perlu melemparkan pertanyaan ini pd seorang profesional untuk hal klasik ini, krn sy kira hampir semua pehobi fotografi sebenarnya telah tahu bhw setiap hal dan gaya punya keunikan, daya tarik, kesulitan, dan seninya sendiri2. Setiap bidang perhatian dan ketekunan yg berbeda tentu nggak bisa dibanding2-kan dan agak lucu bila seorang merasa lbh hebat dr yg lain, apalagi jika sampe ada yg mengajak anda harus menekuni bidangnya juga. Kalau masih saja ada orang yg terkungkung dalam identitas suatu bidang, tanpa wawasan cukup terhadap bidang lain, lantas jd jumud dng bidang sendiri sambil egosentris memandang enteng bidang ketekunan org lain, bolehlah anggap saja dia sebenarnya lagi iri dengan intensitas anda, kejelian anda, rasa seni yg ada pd diri anda. Bukankah itu ditujukan pd anda dengan foto2 makro khas anda, dimana Makro Fotografi terkenal sbg salah satu hal tersulit dan kompleks penanganannya? Perumpamaan lain -maaf kalo kurang pas benar- barangkali seperti Affandi dan Basoeki Abdullah. Affandi naturalis tapi penuh stilasi abstrak, bergairah, menggebu. Basoeki Abdullah realis idealis. Tapi sang Affandi nggak pernah bukan menyayangkan Basoeki sbg melukis dng gampangnya saja, dan begitu juga sebaliknya. Affandi tahu benar bhw tiap orang punya bidang perhatiannya sendiri2, dan sadar bhw sekali2 ia pun sulit untuk meniru intensitas seni Basoeki. Dan juga sebaliknya. Akhirnya harus disadari juga bhw forum ini adalah forum fotografi, bidang yg -reality- didalamnya terbagi menjadi banyak kategori, yg sebenarnya tak terhingga. Setiap kategori adalah unik, bahkan punya cara apresiasinya sendiri. Setiap person pun -apalagi- akan jauh lebih unik lagi. Keunikan masing2 tsb memang nggak bijak bila dibandingkan satu sama lain.
Oleh: Mira TJ (4738) 21 tahun yang lalu
Sorry, agak "sexist" di sini. Kayaknya, di Indonesia masih lebih banyak fotografer laki-laki daripada fotografer perempuan. Dan kayaknya sih, lebih banyak laki-laki yang tidak perduli sama bunga atau laki-laki yang suka ngasih bunga daripada laki-laki yang suka bunga. Sementara, lebih banyak perempuan yang suka bunga daripada perempuan yang alergi sama bau bunga. Hehehe...comment gue malah lebih ancur ngga sih? Soal still life, saya juga lagi seneng2nya ngerjain still life. Sayangnya hasilnya ancurrrrrrr semua :D sehingga tidak pantas ditampilkan di sini. I think still life is very challenging because the photographer has full control of every aspect in it particularly lighting. Jadi kalau hasilnya ancur...you have noone to blame but yourself.
Oleh: Hendra Soebali Warsono (553) 21 tahun yang lalu
Mas Jaya Setiadi Saya juga suka still life dan bunga sebagai objek foto saya (bisa anda lihat di foto2 saya disini juga), dan saya senang melakukannya dan juga menikmatinya (melihatnya), jadi jgn ragu2, dan juga jgn membuat anda "kapok" utk membuat foto2 still life dan bunga lagi. Saya juga setuju dgn mas Rochim yg menyatakan tiap org selera dan skillnya beda2, jadi wajar saja kalau anda mendapatkan komentar2 yg bervariasi dari org2 lain, karena kan mereka mungkin juga beda selera dgn anda. Semoga membantu. Hendra Warsono
Wah, Ironis dan sangat memprihatikan sekali kalau memang benar apa yang dikatakan Mira TJ itu, mengenai dunia fotografi ( di Indonesia ) seperti itu...:-)
Oleh: Gladia B. (7718) 21 tahun yang lalu
Mas Setiadi, janganlah engkau berkecil hati karena hanya memotret bunga...bunga...bunga...bunga....bunga....bunga....dan bunga.... /groeten
Oleh: Arbain Rambey (103716) 21 tahun yang lalu
Fotografer yang mendasarkan bagus tidaknya foto dari sulit atau tidaknya saat memotret, umumnya pemula. Fotografer pemula sangat terpaku pada action, kerumitan peralatan, kesulitan saat mengambil dsb dsb sehingga lupa esensi utama sebuah foto itu apa. Sebagai bahan perbandingan, beberapa lukisan-lukisan mahal justru sangat "sepi" kanvasnya. Jadi, menurut saya, komentar yang menyepelekan foto still life seperti itu, abaikan saja. Gak mutu....
Bambang, kenapa belum apa-apa anda sudah LOYO duluan? :-) Kenapa anda takut utk ditanya? Koq, seperti seorang kriminil yang diintrogasi sama polisi? :-) Kalau anda takut atau tidak PD untuk mengirimkan foto karya anda, karena takut ditanya ( saya jadi ingat waktu masih di SD aja..yang ngeri ditanya sama guru, karena takut enggak bisa ngejawab ...he..he.. ) bagaimana anda mau belajar? Jangan merasa minder, malu , enggak PD atau takut, OK ? . Tetap semangat!
Oleh: ABBO simanjuntak (2086) 21 tahun yang lalu
saya rasa Bang Arbain sudah cukup menjawab masalah yg ada disini,...seseorang yang mengekslusifkan kelompok dan segmen fotografi yang di gelutinya, lalu mengecilkan segmen yang lainnya...pasti adalah orang yg gak punya wawasan apapun tentang dunia fotografi dari sisi "seni secara universal", kata lainnya adalah pemula (walau mungkin dia udah motret puluhan tahun)......dan sekali lagi mengulang kata bang Arbain GAK MUTU!!
Oleh: Herman Chandra (16264) 21 tahun yang lalu
Bunga!? Aku suka! Nggak peduli dianggap feminim atau nggak berkelas! Saya malah punya stock photo khusus flora/fauna walau nggak sebaik buah karya (hasil bidikan) rekan D. Setiadi. Untuk rekan Bambang Hartoko ... saya tunggu tuh hasil karya foto mikroskopiknya. Dunia baru ... tantangan baru ... pasti asyik!
Oleh: Paulus Setyawan (198) 21 tahun yang lalu
Kok ya ada yang komentar gitu ya ? padahal saya motret bunga udah habis beberapa roll film, hasilnya ancur semua gak ada yang layak, he...he...he... memang sih saya masih pemula. Kalo sekedar foto bunga gampang, tapi yang artistik itu lho, minta ampun. Maju terus Bung Setiadi, biar kumbang menggonggong BUNGA tetep cuek. hidup bunga !.
Oleh: herlambang heaumuci (1223) 20 tahun yang lalu
mm.. personaly saya engga bgitu peduli ttg sexist. foto2 saya byk yg bunga/makro still life. yang saya suka dari still life itu bisa lebih ngembangin konsep with more deep and mengena. lebih gampang si emg, sumtimes malah simple bgt kalo buat foto2 yg sederhana. tp konsep lbih berkena drpada tehnik kalo menurut saya di still life.
Oleh: Ditto Prihadi (1700) 20 tahun yang lalu
Hmm... foto2 saya sih banyak yang still life juga. Biar nggak terlalu 'hambar', biasanya diolah digi dikit-dikit. Mau tau alasan saya sering motret still life? Karena jika dibandingkan dengan foto2 'non-still-life' (dengan skala kualitas yang sama), foto still life adalah yang paling MURAH!!! =))
Oleh: ishak (196) 20 tahun yang lalu
Dari jenis aliran fotografie.. saya suka banget still life, kemudian potrait, karena di still life phase preparation sangatlah penting dan biasanya paling lama, gimana kita punya konsep dapat tergambar jelas dan susah lho ndapetin sesuai ide kita...
Oleh: Surianto (10544) 20 tahun yang lalu
setuju dengan bung ditto, n ga cape2 nyari model yang kadang2 cemberut muluk... he.... lanjutin terus bung setiadi, g juga lagi blajar2 still life nih. ada info baru bagi2 dong....
Oleh: Ricardo de Melo (3403) 20 tahun yang lalu
Tak kenal maka tak sayang.... Aku bisa bilang gitu...still life??gampangkah??kalo memang demikian...aku justru bertanya-tanya...kenapa belum banyak fotografer indonesia yang punya nama karena keahliannya memotret still life?? kita ambil contoh...Darwis Triadi...dengar namanya orang pasti udah ngebayangin beliau dengan karya-karya model,fashion,dan beauty shootnya....tapi ketika kita ditanya siapa fotografer still life indonesia??pasti kita berpikir sejenak untuk ngejawabnya.... Terus terang...berdasar pengalaman aku motret still life...ngga gampang...karena kadang kita bermain dengan benda yang kecil(jewelry misalnya)tapi kita harus tetap perhatiin lighting benda tersebut... Oya....sekalian sedikit kritik(atau masukan ya??)buat teman-teman semua....kenapa setiap foto still life yang di upload kesini,selalu sedikit sekali komentarnya ya???apa FN cuma buat foto model dan human interest aja?? Ayooo donk....kalo kita-kita memang suka still life...merasa interest dengan still life...setidaknya dari kita sendiri dulu yang mulai untuk selalu memberikan perhatian pada foto-foto still life yang di upload ke FN...saya yakin dengan begitu...lama-lama foto still life di FN juga bakal dapat tempat tersendiri.... HIDUP STILL LIFE....!!!!
Oleh: Dodi saputra, LIquid.Inc (10978) 19 tahun yang lalu
saya berpendapat serupa, tntang still. aliran ini punya kekhasan sendiri. seperti seorang pelukis, foto still membebaskan seniman dengan gaya nya masing2... ga gampang lho mbikin apalagi giive comment tentang penilaian nya seperti karya lukisan abstrak. bagi orang tertentu tidak begitu tertarik dgn stil tentu tidak suka... so -imho- menurut saya gaya still punya prestise tersendiri.
Oleh: Adi Rahmatullah (953) 19 tahun yang lalu
Sebenarnya bukan masalah fotografi makronya yg gak berkelas, tapi mungkin karya yg di hasilkan kurang berberkelas. Fotografi makro memerlukan teknik tinggi yg sangat harus di dukung oleh peralatan pemotretan makro.Apasalahnya dengan feminim???????? Gender Banget sih!!!!!!
Oleh: Alfred Pawiro (10750) 19 tahun yang lalu
saya juga suka macro dan still life. Foto still life menurut saya sangat interesting karena dari sana juga kita dapat melihat seberapa hebat dan seberapa kreatif si photographer ini... sebenernya sangat menyenangkan... saya sih hanya pemula... mungkin kurang tahu yg namanya lightning yg tepat atau benda menarik untuk dijadikan still life foto... foto2 saya di gallery(bukan iklan tapi promosi) rata2 still life. terus terang mungkin karena kamera saya belom punya jadi kadang hanya bisa foto dengan apa yg ada dan dapat dieksperimen kan dirumah atau disekitarnya... oh iya ada beberapa juga foto saya yg bunga rasanya saya sudah upload 2 foto terakhir dengan object bunga teratai. saya sangat tertarik mengambil foto bunga... tapi saya juga tidak merasa saya org yg feminim apalagi teman2 saya yg sudha kenal lama... jadi kesimpulan saya... masa sih ada object2 yg memang ada unsur feminim?? saya rasa tidak... tapi saya juga hanya pemula... mohon petunjuknya jangan dimarahin terlalu berlebihan jika memang salah ide atau pendapat... semoga berkenan
Oleh: Supraptono Chandra, Bano (2160) 19 tahun yang lalu
berhubung saya baru saja tertarik dan sedang mengeluti (mempelajari) still life, saya pro bang ARB aja dech....... :D :D :D
Oleh: Thomas W. Widyarsono (3661) 19 tahun yang lalu
Mas..saya baru beberapa minggu gabung di sini..dan karena masi pemula..arah style yang saya minati juga masih kabur..jadi cenderung jepret apa yang saya suka..tapi dalam perjalanan waktu melihat hasil karya rekan-rekan, kayaknya saya malah pingin mendalami still life..dan soal bunga...ga usah terlalu di pikirkan...karena still life obyeknya banyak banget dan ada di sekeliling kita.
Oleh: Abdurrachman Budiman (20841) 19 tahun yang lalu
Menurut saya yg baru belajar foto... susah ngatur object benda mati biar terlihat menarik.. belum lightningnya...etc etc. so respect buat para Still Life fotografer Salam
Oleh: Kwee Tek Yin (236) 19 tahun yang lalu
Menurut saya si. Still life dan macro is the best. Saya sangat suka dengan kedua bidang ini. karena saya bisa dengan bebas negekspresikan diri dengan benda2 yang diatur sedemikian rupa dan lightning yg pas, sehingga menghasilkan hasil yang tidak jelek pula( Saya masih baru di dunia fotografi, masih minjem kamera kakak) Saya langsung jatuh cinta sama kedua bidang ini. bisa dilihat dalam foto-foto saya( walaupun baru 2). HIDUP STILL LIFE DAN MACRO
Oleh: Andri Eko Prasetyo (2139) 19 tahun yang lalu
Hi teman2! saya juga fotografer pemula, saya tertarik pada foto2 still life dan abstrak..menurut saya setiap hasil karya mempunyai nilai tersendiri..dan seni adalah universal..
Oleh: Rio Adrianto Yudhi Satrio, Tret Tret Potret (30259) 19 tahun yang lalu
i like still life.... pertama kali gw ikut lomba foto dan menaNG,YACH ITU DARI foto STILL LIFE... Jadi apa salahnya foto still life......untuk motret still life perlu berfikir man......apalagi butuh keiklashan dan kesabaran (apan coba......0
Oleh: Tri Efendi (6963) 19 tahun yang lalu
sangat setuju dengan bang arbain, menurut aku moto stiillife gak segampang itu untuk ngebuat foto itu bisa greget mesti ad konsep,penyelesaian yang tepat kalo gak ya gak ada nyawanya tu foto,kalo moto model kan cembrut bisa disuruh senyum (tapi sebenarnya gak mudah juga foto nya) masalahnya di nyawa dari foto tersebut bukan alirannya ok :)
