Oleh: Fauzan Saftari (5542) 21 tahun yang lalu
Rekans, Saya baru saja membaca halaman depan Harian Umum "Pikiran Rakyat". Menurut PR, salah seorang pewarta foto mereka, Dudi Sugandi, ikut menjadi korban penganiayaan oleh aparat keamanan bahkan kameranya dirampas dan dirusak oleh aparat polisi. Kejadian tersebut bersamaan dengan bentrok antara polisi dengan mahasiswa yang sedang berdemontrasi di gedung DPRD Jawa Barat, kemarin (27/2). Saya pribadi menyatakan ikut berduka cita yang sangat mendalam, ternyata perlakukan "tidak senonoh" kepada insan pers termasuk pewarta foto terus saja terjadi di bumi Indonesia ini. Bukan tidak mungkin besok, atau suatu hari kejadian yang sama bakal menimpa kita, sebagai sesama pemotret, walau sebagian besar dari kita bukanlah seorang fotografer berita..... Fauzan ............
Oleh: Peksi Cahyo (2401) 21 tahun yang lalu
Berbicara tentang kekerasan thd fotografer khususnya fotojurnalis mungkin saya bisa berbagi sedikit cerita krn saya pernah mengalami hal serupa di depan Gedung MPR/DPR R.I bulan Juli 2002 kemarin di mana foto pemukulan terhadap diri saya menjadi foto headline hampir di semua harian Nasional saat itu. Sayangnya kita (fotojurnalis) yg notabene adalah orang2 yg berhadapan langsung dgn pihak aparat apabila tjd demo besar2an atau justru chaos justru tdk mempunyai sedikit perlindungan apapun selain kartu pers apabila terjadi peristiwa kekerasan ! Organisasi atau wadah buat fotojurnalispun terkesan belum serius dan belum bisa memberikan perlindungan apapun kepada para anggotanya (fotojurnalis) di lapangan. Ironis memang...Saya turut prihatin dg kejadian yg menimpa rekan2 di bandung atas peristiwa kmrn, mungkin sejauh ini yg bisa kita lakukan adalah saling menjaga diri kita dan teman2 kita di lapangan apabila terjadi peristiwa bentrok..Pokoke pantang mundurlah..Salam
Oleh: Ali Lutfi (2099) 21 tahun yang lalu
kecewa dengan aparat, kenapa mereka selalu berkilah bahwa apa yang mereka lakukan selalu benar dengan berbagai alasan yang dibuat, sudah puluhan kali terjadi pewarta foto kita digebugi dan dirampas kameranya, semoga ini menjadi pelajaran bagi para aparat agar kelak tidak berbuat serupa. salam.
Oleh: Andi Lubis (14072) 21 tahun yang lalu
Setau saya ada organisasi Pewarta Foto Indonesia (PFI) yang bisa mendampingi secara hukum kasus2 penganiayaan yang menimpa pewarta foto. Atau AJI Indonesia yang punya divisi advokasi yang lumayan "garang" menangani kasus-kasus serupa.
Oleh: Rieska Wulandari (10745) 21 tahun yang lalu
Kekerasan pada wartawan memang bukan terjadi sekali atau dua kali di Bandung. Beberapa hal seperti sumpah serapah dan sikap tidak bersahabat juga seringkali dilakukan baik itu oleh aparat polisi maupun aparat pemda pada wartawan bila mereka merasa terjepit, karena ketahuan belangnya. Sikap ini jelas mencerminkan betapa masih minimnya kesadaran dan tanggung jawab aparat atas tugas mengayomi masyarakat yang seharusnya diembannya. Kamis Pagi tadi (27/2) wartawan sudah melakukan aksi longmarch namun di akhir acara mereka menerima kenyataan yang pahit....sang kepala markas besar polisi kota besar bandung, Hendra Sukmana tidak mau meminta maaf dengan alasan ia belum punya bukti bahwa kesalahan berada dipihaknya. Padahal fakta sudah menunjukkan ada wartawan yang cedera dan kameranya hilang dirampas tak tentu rimbanya. Ini adalah serius, sebuah kamera bagi wartawan sama dengan sepucuk senjata bagi seorang polisi. Di Bandung sendiri wartawan sudah sepakat untuk melakukan tindakan hukum dan melakukan aksi boikot pada aparat kepolisian. Jika perlu menuntut para pembesar tersebut untuk dipindahtugaskan atau sangsi hukum lainnya. tetap dukung Bandung ya.. Salam
Oleh: Kristupa W Saragih (176444) 21 tahun yang lalu
Mengecam KERAS!
Oleh: Pupung Budi Purnama (112) 21 tahun yang lalu
Tadinya saya mau ikut demo :) dan mau nyoba-nyoba motret, tapi kameranya ketinggalan :(... Hm, harusnya pihak kepolisian harus lebih belajar dari pengalaman yang sudah-sudah....
Oleh: danu k (5433) 21 tahun yang lalu
ikut prihatin dengan kejadian yang menimpa rekan pewartafoto dari bandung !!!!!
Oleh: Alex Suban (5378) 21 tahun yang lalu
kadang saya rasa, perilaku polisi yang keras dalam penanganan unjuk rasa itu seperti kodrat. Jadi lebih baik fotojurnalislah yang mawas diri, kapan harus memotret, menempatkan diri, dan saling menjaga kawan seprofesi. Walaupun begitu, secara pelan-pelan melalui lembaga profesi kita mencoba memberi penyadaran. Kita dukung teman-teman Bandung !!!!
Oleh: Agus Dwianto (20415) 21 tahun yang lalu
setuju Mas Suban,...eh mas Alex,mawas diri...selamanya(mudah2an cepat berubah!)karena mereka(polisi)yg kata Amrozi bagaikan robot yg dikontrol pengendali dan pengendali itu bernama prosedur,demi tugas,atas perintah atasan dan demi demi yg lain...
Oleh: Fehmiu Roffy Tavare (16427) 21 tahun yang lalu
ikut prihatin dengan semua bentuk kekerasan (wartawan sebagai profesi). Mudah-mudahan para aparat juga melek dengan hukum, terutama berkaitan dengan profesi kewartawanan. Lucunya...saya melihat ada unsur unjuk 'kebolehan' dari aparat yang sekedar ingin 'masuk koran' mungkin...?! Ah, ironis sekali. Padahal mereka kan penegak hukum yang harusnya lebih tau dari yang bukan penegak hukum...?! Trus..lembaga hukum wartawan mana?! Harus ada 'kekuatan' juga donk untuk membela rekan-rekan seprofesinya.
Oleh: Hadie Santoso (3246) 21 tahun yang lalu
Sebuah pelajaran penting akan sadarnya hukum, dan tidak gampang main otot... Kekerasan No Way!!