photos & script: Andi Sucirta
Berpijak pada pengalaman, saya berkesimpulan bahwa fotografi bukan melulu menyangkut alat, tetapi fotografi menyangkut bagaimana kita dapat mempergunakan alat dengan bijak dan tepat untuk memberikan hasil foto yang baik. Rahasianya bukan terletak pada teknologinya. Teknologi berubah, tapi fotografi yang baik tidak berubah.
Untuk menuju ke arah yang benar, satu hal yang selalu saya pegang, yaitu melakukan segala sesuatunya dengan benar semenjak awal (shoot it right from the start). Hal ini berlaku semenjak zaman analog hingga digital saat ini. Fotografi digital tidak membuat foto yang jelek menjadi bagus, tetapi untuk memperoleh tampilan terbaik dari sebuah foto yang baik. Jika hal tersebut sudah dilakukan, maka kita sudah punya modal yang benar. Apakah foto tersebut akan diolah digital lagi di komputer atau tidak, itu bukan masalah.
Mudah & Sederhana
Menjalani fotografi sebagai hobi, di luar pekerjaan utama, mengharuskan saya untuk mengatur strategi agar dapat terus menekuninya. Salah satunya adalah menjadikan hobi ini lebih mudah dan sederhana.
Saat ini saya menggunakan satu kamera dan satu lensa. Alasannya sederhana, saya baru mampu membeli satu kamera dan satu lensa itu saja. Keuntungan dari kondisi tersebut, saya lebih mudah berkonsentrasipada pemotretan dan beban peralatan saya menjadi lebih ringan. Alat dan aksesori lain yang saya gunakan adalah tripod, lampu flash, memory card, baterai cadangan dan beberapa filter lensa.Sebelum pemotretan, saya biasa melakukan beberapa hal, antara lain memastikan baterai kamera dan flash telah terisi penuh, membawa baterai cadangan, memastikan memory card telah kosong atau sudah ditransfer sebelumnya ke komputer, dan membawa memory card tambahan.
Mengembangkan Ide Mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya tentang obyek foto merupakan hal penting untuk bisa menjawab lima hal: who, what, where, when, why dan how. Saya membayangkan segala hal seperti komposisi, angle, shutter speed dan sebagainya. Apakah nanti sesuai atau tidak dengan kondisi di lapangan, itu tak jadi soal. Paling tidak saya sudah mempersiapkan perencanaan dan tinggal berimprovisasi saat memotret.
Saya juga berusaha memikirkan konsep dan ide-ide kreatif, dengan mempelajari apa yang sudah pernah dibuat orang lain, dan apa yang mungkin belum. Saya katakan “mungkin” karena kita tidak sepenuhnya memiliki kemampuan untuk mengetahui apakah ide tersebut sudah pernah dibuat atau belum. Ide dan teknik dalam fotografi hampir semuanya sudah pernah dibuat. Yang mungkin kita lakukan sekarang adalahmengembangkan ide-ide tersebut secara kreatif. Sejak era fotografi digital, orang semakin dipermudah untuk mempelajari fotografi. Yang membedakan seorang fotografer dengan fotografer lainnya adalah proses kreatif masing-masing. Dalam hal ini, jangan kacaukan kreativitas dengan sesuatu yang berbau olah digital.
Tips dari Fotografer
Jangan takut bereksperimen karena fotografi digital memberi ruang yang seluas-luasnya pada kita untuk melakukan eksperimen, dan jangan lekas puas dengan hasil foto yang didapat. Untuk pengolahan di komputer atau digital darkroom, misalnya menggunakan software Adobe Photoshop, usahakan untuk tetap berkonsentrasi pada beberapa fitur utama seperti level, curve, brightness/ contrast, color balance, hue/saturation, dodge/burning, clone stamp, layering dan beberapa teknik seleksi sederhana. Setelah menguasai fitur-fitur tersebut, saya melakukan eksperimen dengan tools dan fitur lainnya.
Setelah semua proses selesai, saya menyimpan file tersebut dengan membuat copy dari aslinya. Berkaitan dengan olah digital, beberapa hal yang sering saya lakukan adalah membersihkan kotoran yang berasal dari lensa atau sensor (clone stamp), mengatur eksposur secara keseluruhan (level, curve, brightness/contrast), mengatur warna secara keseluruhan (color balance, hue/ saturation), koreksi eksposur dan warna lokal pada beberapa bagian, dan mengatur ketajaman (sharpness). Di era digital, banyak orang sudah cukup puas dengan tampilan di komputer saja. Saran saya, sesekali kita harus mencetaknya. Mencetak foto juga membutuhkan keterampilan tersendiri. Dengan banyak bereksperimen, Anda akan memperoleh hasil cetakan sesuai keinginan.
Andi Sucirta www.andisucirta.com (available soon) A photography lover, he is also a medical doctor serving remote island in Nusa Tenggara Timur a few years back. Armed with an analog Nikon F100, he captured the natural beauty and the activity on the island. The slide film used were sent from Bali and then sent back to Bali for processing and printing. With the income he had at that time, he confesed, he almost went bankrupt because of this hobby of his.
Artikel ini pertama kali dimuat di Exposure Magazine Edisi Perkenalan Klik di sini untuk melihat dan mendownload edisi-edisi Exposure Magazine yang pernah diterbitkan. Exposure Magazine adalah majalah bulanan yang diterbitkan oleh Fotografer.net.Exposure Magazine adalah merk dagang resmi yang dimiliki oleh Fotografer.net.