Muka
Galeri
Galeri
Foto Terbaru
Menurut Negara
Menurut Provinsi (Indonesia)
Menurut Kamera
Menurut Lensa
Foto Pilihan Editor
Daftar Kategori
Abstrak
Arsitektur
Budaya
Olah Digital
Fashion
Humor
Interior
Jurnalistik
Komersial
Landscape
Lubang Jarum
Makro
Manusia
Model
Nature
Olahraga
Panggung
Pedesaan
Perkotaan
Pets
Potret
Satwa
Snapshot
Still Life
Stock Photo
Transportasi
Wisata
Lain-lain
Bawah Air
Pernikahan
Forum
Forum
Topik Terbaru
Artificial Intelligence
Photography
Bincang Bebas
Pengumuman
Fotografi Umum
Konsep dan Tema
Olah Digital
Fotografi Hitam-Putih dan
Teknik Kamar Gelap
Abstrak & Still Life
Eksperimen & Special
Effect
Infra Red
Jurnalistik & Olah Raga
Landscape, Nature & Satwa
Makro
Manusia (Portrait & Human
Interest)
Model, Fashion & Wedding
Strobist
Street Photography,
Perkotaan, Arsitektur
Underwater
Lomba Foto
Seminar/Workshop/Pameran
Hunting
Kumpul FN & Ucapan
Liputan Acara
Canon
Nikon
Olympus
Fujifilm
Sony
Merk Lain
Asesoris Fotografi
Studio Lighting
Printer & Scanner
Artikel
Artikel Terbaru
Seputar Fotografer.net
FN Video
Berita Fotografi
Portfolio dan Photo Story
Teknik Fotografi
Opini dan Editorial
Exposure: Be Inspired
Exposure: Photo Essay
Exposure: My Project
Exposure: Traveling
Exposure: Perangkat Foto
dan Olah Foto
Cari:
Galeri
Forum
Artikel
Register
Login
Home
Artikel
Portfolio dan Photo Story
Mini Esai: Yang Berjuang Dalam Gelap, Ariani Abdul Munim
Mini Esai: Yang Berjuang Dalam Gelap, Ariani Abdul Munim
Tanggal: Rabu, 21 Sep 2005 05:43 AM
Oleh:
Feri Latief
0
Pertemuan pertama saya dengan Ibu Ariani Abdul Munim ketika CETRO sedang menggalang kampanye Anti Politikus Busuk dalam Pemilu 2004. Ibu Ariani yang ketika itu sedang menjadi ketua panitia Pemilu Akses Penyandang Cacat 2004 di promosikan oleh CETRO sebagai Calon Legislatif yang bersih dan patut dikemukakan ke tengah masyarakat luas untuk dipilih. Untuk keperluan kampanye CETRO itulah saya membuat foto portraitnya. (lihat di sini:
http://www.fotografer.net/isi/galeri/lihat.php?id=77901
)
Perjuangan Ibu Ariani ini memang mulai terfokus pada aksesibilitas kaum penyandang cacat. Karena semua orang berhak mendapat akses ke segala bidang kehidupan baik orang itu normal atau penyandang cacat. Untuk itu ia terus tanpa henti-henti memperjuangan aksesibilitas ini. Saya membuat mini esai ini untuk sekedar berbagi bahwa ada orang yang tak kenal menyerah walaupun kemampuannya terbatasi oleh kecacatan yang disandangnya. Siapa tahu bisa menjadi inspirasi bagi kita semua.
You are not alone, Ibu Ariani!
Catatan:
Foto esai ini belumlah lengkap dan selesai, masih banyak foto-foto yang belum berhasil
di dapat maka jalan ceritanya pun masih terpenggal-penggal, tidak utuh.
Untuk kali ini dijadikan tampilan sederhana dalam bentuk mini esai yang terdiri
dari enam foto besar dan 2 foto kecil di insert.
Semoga ini bisa memberikan gambaran tentang aktivitas dan perjuangan beliau.
Koreksi:
Ada kesalahan ketik pada caption foto ke-5, seharusnya tertulis beliau
memiliki 3 putri bukan 4 putri. Salam.
Komentar
Error Found
×
×
Login
Email address/Username:
Password:
Ingat saya