Oleh: Adi Rama (32) 19 tahun yang lalu
Oleh: Arbain Rambey (103716) 19 tahun yang lalu
...Nikon menggali kuburnya sendiri....!!!
Oleh: Andri Irawan, Billitone (72159) 19 tahun yang lalu
Nikon hebat kan? Kuburnya aja digali sendiri....8-}
Oleh: D. Chen (45239) 19 tahun yang lalu
Sekarang gak zamannya lagi proprietary. Di mana-mana perusahaan lebih cenderung untuk mambuat sistem yang open. Seperti perusahaan peranti lunak Microsoft yang juga menyadari hal ini, bahwa masa depan itu adalah Open Source, mulai sekarang Microsoft juga telah merintis ke arah sana, walaupun masih agak "malu-malu". Jika berita ini memang benar, bahwa Nikon malakukan langkah setback/mundur tsb, maka saya setuju pendapat rekan-rekan sebelumnya, Nikon digs its own grave... >:)
Oleh: iing Gunawan, sidoel (27236) 19 tahun yang lalu
wah kok nikon jadi beller gitu yah? yang udah beli 3rd party raw converter how how donk?
Heboh memang, mari kita tunggu apa yg akan Nikon perbuat.... Nunggunya lama kali yah...selama menunggu produk barunya kah? 8-}
Oleh: Ahmad Syafiq, Syafiq (39799) 19 tahun yang lalu
Wah Nikon... kalo bener, kok begini sih jadinya :( . Aduh merk lain (baca: Olympus :D ) jadi makin menggoda kalo mo upgrade (which is quite unlikely sih in the near future :D) . Sekarang sih puas2in pake D70 aja deh dulu.
Oleh: Judhi Prasetyo. (38908) 19 tahun yang lalu
Paling ntar keluar (baca: dibocorin) crack nya :D
Oleh: Triadi S (22045) 19 tahun yang lalu
Bisa jadi itu perang bisnis 2 company. Yg kita tahu dari kabar sepihak saja yaitu dari mister Knoll (Adobe), sedangkan dari pihak Nikon belum ada penjelasannya (padahal story ini bikin 'keder" para nikonian).Cuman saran saja, buat para nikonian kunjungi websitenya dan disitu mungkin ada "contact_us". Tanyakan saja pada mereka (Nikon) apa kabar tersebut benar? . Kalau mereka punya rasa peduli pada customernya pasti akan mengeluarkan pernyataan resmi mengenai masalah ini.Kalau yg dikatakan mister Knoll benar...waaahhh...ikut sedih dehh..:(
Oleh: Guewin_WY ( Wiwin Yulius ) (103497) 19 tahun yang lalu
Tugasnya Arie Lendra buat cari Crack-anya ... Jadi kaya Ka Non :D
Radix (kuncen merk lain :D) kayaknya harus nunggu dulu, soalnya setelah saya baca reviewnya di dpreview, ternyata pendekatan Oly terhadap noisenya kurang pure dibanding Nikon atau Canon, bikin subjek jadi soft dan kehilangan detil. Hehehe sori malah bahas merk lain nih. Baca diskusi soal ini di link paling atas, jadi rada tenang lagi, soalnya emang bener Nikonnya sendiri belum kasih komen apa-apa, dan kalo bener juga kayaknya emang bakal di crack (software selain Adobe ada yang udah bisa crack lho, jadi ya tenang deh...).
Oleh: Heri C., Winale (5653) 19 tahun yang lalu
Nikon nggak enak hati, orang lain kok mau enaknya aja! Gitu 'kali kira-kira jalan pikiran mereka. Capek-capek bikin, eh malah orang lain yg untung ... moga aja nggak gitu cara pikir mereka.
Oleh: Andreas Darmosaputro (18715) 19 tahun yang lalu
Nikon die-hard yang biasanya komentar kok ga nimbrung ya :D
Oleh: D. Setiadi (81319) 19 tahun yang lalu
Andreas nyari saya? kangen ya? =))
Nikon merespon tentang masalah ini Nikon respond to RAW WB concerns "Nikon has today issued an advisory addressing the current concerns around the 'encryption' of white balance data in its NEF (RAW) files from the D2X and D2Hs digital SLR's. This story started three days ago when Photoshopnews.com published an interview with chief engineer and original author of Photoshop Thomas Knoll which complained that Nikon were now encrypting white balance data in their NEF files and that future versions of Adobe Camera RAW would not be able to read WB data. In the new advisory from Nikon state that they already make available an SDK which "...when implemented properly, enables a wide range of NEF performance, including white balance..."" Mudah2-an ini berita bagus...
Oleh: Pinky Mirror (6382) 19 tahun yang lalu
Yang di-encrypt cuma WB D2X dan D2Hs...berapa orang FN yang sudah punya? Jadinya cuma buat wacana yang nggak jelas juntrungannya. Belum lagi kalau mau dibilang berapa persen yang motret exclusively in Raw? :) Thread ini menarik, tapi jangan OOT.
Oleh: Rendra Kartadinata (19382) 19 tahun yang lalu
Saya coba menelusuri dari pendapat Dave Coffins.. uraian workflownya kemungkinan sbb : * Keterbatasan rangkaian elektronik yang membuat informasi bit datanya tidak lengkap * Compressed NEF (lossy) * Decompression memakai Nikon Capture (yang diduga oleh Dave Coffins sebagai multiply data agar bit per channelnya jadi lebih banyak) * Agar hal ini tidak menyolok, encrypt WB di bagian metadata sebagai salah satu metoda agar 3rd party seperti Adobe mencoba untuk melakukan cracking.. bisa digugat secara hukum... Semoga uraian saya ini salah.. :)